Permasalahan Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Sejalan dengan tujuan tersebut, penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat

mengatur secara rinci dan jelas tentang bagaimana kedudukan anak serta kewajiban orang tua atas pemeliharaan dan pemberian nafkah akibat pembatalan perkawinan, karena dianggapnya sebuah perkawinan tidak pernah terjadi. Sementara Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan hanya mengatur mengenai mekanisme atau tata cara pengajuan permohonan pelaksanaan pembatalan perkawinan. Oleh karena dianggapnya sebuah perkawinan tidak pernah terjadi sebagai konsekuensi hukum dari pembatalan perkawinan tersebut, maka timbul suatu masalah yakni mengenai, bagaimana kedudukan anak akibat batalnya perkawinan dan bagaimana kewajiban orang tua atas pemeliharaan dan pemberian nafkah setelah terjadinya pembatalan perkawinan. Dalam skripsi ini penulis melakukan analisis terhadap perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI Pengadilan Agama Tanjungpinang dengan melakukan wawancara kepada hakim Pengadilan Agama Medan Kelas I-A untuk mengetahui pendapat hakim terhadap akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak dalam perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Tanjungpinang tersebut. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat skripsi yang berjudul : akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan studi pada Pengadilan Agama Medan Kelas- IA.

B. Permasalahan

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kedudukan anak akibat batalnya perkawinan karena adanya pemalsuan identitas? 2. Bagaimanakah kewajiban orang tua atas pemeliharaan dan pemberian nafkah setelah terjadinya pembatalan perkawinan? 3. Apasajakah akibat pembatalan perkawinan bagi suami isteri karena adanya pemalsuan identitas di Pengadilan Agama Medan Kelas 1-A?

C. Tujuan Penulisan

Pembahasan dalam penulisan di bawah ini bertujuan agar penulisan ini dapat menjadi suatu informasi ilmiah yang sangat baik dan berguna untuk menambah pengenalan, wawasan, serta pemahaman atas bidang kajian ini bagi mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan lebih memahami kedudukan anak akibat batalnya perkawinan karena adanya pemalsuan identitas. 2. Untuk mengetahui dan lebih memahami kewajiban orang tua atas pemeliharaan dan pemberian nafkah setelah terjadinya pembatalan perkawinan. 3. Untuk mengetahui dan lebih memahami akibat pembatalan perkawinan bagi suami isteri karena adanya pemalsuan identitas di Pengadilan Agama Medan Kelas 1-A.

D. Manfaat Penulisan Sejalan dengan tujuan tersebut, penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat

Universitas Sumatera Utara memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut :

a. Manfaat Teoretis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat memberikan manfaat pada bidang keperdataan mengenai masalah yang timbul akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dengan adanya tulisan ini kiranya juga dapat menambah wawasan ilmiah bagi perkembangan hukum dalam masalah pembatalan perkawinan dan kaitannya dengan kedudukan anak.

b. Manfaat Praktis

Hasil penulisan ini dapat memberikan jawaban atas masalah yang diteliti dan juga dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pemahaman kepada mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum yang berminat untuk megetahui lebih dalam tentang akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

E. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Pada Pengadilan Agama Medan)

3 123 72

Akibat Hukum Pembatalan Perkawinan Poligami Tanpa Izin Dan Kaitannya dengan Status Anak Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi di Pengadilan Agama Klas I-A Medan)

2 35 156

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Pembatalan Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Semarang)

0 18 159

Perkawinan Dibawah Umur Menurut Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (studi di Pengadilan Agama Klaten)

0 9 183

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi Kasus Pengadilan Agama Surakarta) Pembatalan Perkawinan Karena Pemalsuan Identitas (Studi kasus di Pengadilan Agama Surakarta).

0 1 19

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi pada Pengadilan Agama Surakarta).

0 7 20

Akibat Hukum Adanya pembatalan perkawinan kedua yang perkawinannya tanpa izin istri pertama yang dilangsungkan menurut Hukum Agama berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

1 1 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN A. Pengertian Pembatalan Perkawinan A.1. Pengertian Pembatalan Perkawinan menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 - Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawina

0 0 19