Kesimpulan Akibat Pembatalan Perkawinan Karena Adanya Pemalsuan Identitas dan Kaitannya Dengan Kedudukan Anak Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Pada Pengadilan Agama Medan Kelas-IA)

110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa kesimpulan yang bisa di kemukakan: 1. Kedudukan anak akibat batalnya perkawinan berdasarkan perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI, adalah bukan merupakan anak sah anak luar perkawinan, anak yang sah adalah anak-anak yang dilahirkan sepanjang perkawinan, atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai anak yang dilahirkan sebagai akibat perkawinan yang sah. sedangkan perkawinan orang tuanya Termohon I dan Termohon II telah rusak dengan tidak terpenuhinya syarat-syarat melangsungkan perkawinan, yang mana telah melanggar larangan perkawinan dan terjadinya pemalsuan identitas, sehingga perkawinan Termohon I dan Termohon II dibatalkan. Anak tersebut juga dilahirkan sebelum mencapai 180 hari6 bulan, menurut ilmu fiqih anak dapat dikatakan sebagai anak yang sah jika dilahirkan setelah 180 hari6 bulan, sedangkan perkawinan Termohon I dan termohon II masih berlangsung selama 5 bulan. Dapat terjadi kemungkinan anak yang dilahirkan tersebut merupakan anak dari suami pertama Termohon I, karena saat Termohon I dan Termohon II melangsungkan perkawinan, Termohon I masih dalam masa Iddah yang belum habis. Universitas Sumatera Utara 2. Kewajiban atas pemeliharaan dan pemberian nafkah terhadap anak yang perkawinan orang tuanya dibatalkan dalam perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI adalah kewajiban ibunya dan keluarga ibunya karena anak tersebut merupakan anak luar perkawinan yang hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. Meskipun perkawinan mereka sudah dibatalkan jika Termohon I mengetahui bahwa anak tersebut adalah anaknya, secara kasih sayang Termohon I juga dapat memberikan nafkah terhadap anak yang dilahirkan dalam perkawinan antara Termohon I dan Termohon II, walaupun Termohon I tidak memiliki hubungan nasab dengan anaknya, ia hanya sebagai ayah biologis dari anak tersebut. 3. Akibat hukum pembatalan perkawinan mempunyai dampak hukum terhadap suami isteri yaitu diantara keduanya dianggap tidak pernah terjadi perkawinan, dan setelah adanya putusan pengadilan maka sejak saat itu tidak ada lagi ikatan antara suami isteri, baik itu mengenai hak dan kewajibannya sebagai suami isteri. Akibat pembatalan ini juga tidak berlaku surut terhadap anak, harta bersama dan pihak ketiga dalam perkawinan.

B. Saran Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran sehubungan dengan

Dokumen yang terkait

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Pada Pengadilan Agama Medan)

3 123 72

Akibat Hukum Pembatalan Perkawinan Poligami Tanpa Izin Dan Kaitannya dengan Status Anak Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi di Pengadilan Agama Klas I-A Medan)

2 35 156

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Pembatalan Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Semarang)

0 18 159

Perkawinan Dibawah Umur Menurut Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (studi di Pengadilan Agama Klaten)

0 9 183

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi Kasus Pengadilan Agama Surakarta) Pembatalan Perkawinan Karena Pemalsuan Identitas (Studi kasus di Pengadilan Agama Surakarta).

0 1 19

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi pada Pengadilan Agama Surakarta).

0 7 20

Akibat Hukum Adanya pembatalan perkawinan kedua yang perkawinannya tanpa izin istri pertama yang dilangsungkan menurut Hukum Agama berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

1 1 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN A. Pengertian Pembatalan Perkawinan A.1. Pengertian Pembatalan Perkawinan menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 - Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawina

0 0 19