110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa kesimpulan yang bisa di kemukakan:
1. Kedudukan anak akibat batalnya perkawinan berdasarkan perkara Nomor
Register : 767Pdt.G2013PA.TPI, adalah bukan merupakan anak sah anak luar perkawinan, anak yang sah adalah anak-anak yang dilahirkan
sepanjang perkawinan, atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai anak yang dilahirkan sebagai akibat perkawinan yang sah. sedangkan
perkawinan orang tuanya Termohon I dan Termohon II telah rusak dengan tidak terpenuhinya syarat-syarat melangsungkan perkawinan, yang
mana telah melanggar larangan perkawinan dan terjadinya pemalsuan identitas, sehingga perkawinan Termohon I dan Termohon II dibatalkan.
Anak tersebut juga dilahirkan sebelum mencapai 180 hari6 bulan, menurut ilmu fiqih anak dapat dikatakan sebagai anak yang sah jika
dilahirkan setelah 180 hari6 bulan, sedangkan perkawinan Termohon I dan termohon II masih berlangsung selama 5 bulan. Dapat terjadi
kemungkinan anak yang dilahirkan tersebut merupakan anak dari suami pertama Termohon I, karena saat Termohon I dan Termohon II
melangsungkan perkawinan, Termohon I masih dalam masa Iddah yang belum habis.
Universitas Sumatera Utara
2. Kewajiban atas pemeliharaan dan pemberian nafkah terhadap anak yang
perkawinan orang tuanya dibatalkan dalam perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI adalah kewajiban ibunya dan keluarga ibunya
karena anak tersebut merupakan anak luar perkawinan yang hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. Meskipun
perkawinan mereka sudah dibatalkan jika Termohon I mengetahui bahwa anak tersebut adalah anaknya, secara kasih sayang Termohon I juga dapat
memberikan nafkah terhadap anak yang dilahirkan dalam perkawinan antara Termohon I dan Termohon II, walaupun Termohon I tidak memiliki
hubungan nasab dengan anaknya, ia hanya sebagai ayah biologis dari anak tersebut.
3. Akibat hukum pembatalan perkawinan mempunyai dampak hukum
terhadap suami isteri yaitu diantara keduanya dianggap tidak pernah terjadi perkawinan, dan setelah adanya putusan pengadilan maka sejak saat
itu tidak ada lagi ikatan antara suami isteri, baik itu mengenai hak dan kewajibannya sebagai suami isteri. Akibat pembatalan ini juga tidak
berlaku surut terhadap anak, harta bersama dan pihak ketiga dalam perkawinan.
B. Saran Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran sehubungan dengan