Metode Penelitian Akibat Pembatalan Perkawinan Karena Adanya Pemalsuan Identitas dan Kaitannya Dengan Kedudukan Anak Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Pada Pengadilan Agama Medan Kelas-IA)

memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut :

a. Manfaat Teoretis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat memberikan manfaat pada bidang keperdataan mengenai masalah yang timbul akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dengan adanya tulisan ini kiranya juga dapat menambah wawasan ilmiah bagi perkembangan hukum dalam masalah pembatalan perkawinan dan kaitannya dengan kedudukan anak.

b. Manfaat Praktis

Hasil penulisan ini dapat memberikan jawaban atas masalah yang diteliti dan juga dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pemahaman kepada mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum yang berminat untuk megetahui lebih dalam tentang akibat pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas dan kaitannya dengan kedudukan anak menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

E. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 9 Oleh karena penelitian merupakan suatu sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam 9 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 1 Universitas Sumatera Utara suatu penelitian diperlukan adanya metodologi penelitian yang harus disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Hal ini tiaklah selalu berarti metodologi penelitian yang dipergunakan pelbagai ilmu pengetahuan pasti akan berbeda secara utuh. Akan tetapi setiap ilmu pengetahuan mempunyai identitas masing-masing, sehingga pasti akan ada berbagai pendekatan. 10 Penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Sifat penelitian Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis yaitu penelitian yang langsung menggunakan metode wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Medan Kelas 1-A terhadap perkara Nomor Register: 767Pdt.G2013PA.TPI Pengadilan agama Tanjungpinang untuk memberikan data seteliti mungkin tentang kedudukan anak akibat batalnya perkawinan karena adanya pemalsuan identitas, kewajiban orang tua atas pemeliharaan dan pemberian nafkah setelah terjadinya pembatalan perkawinan, akibat pembatalan perkawinan bagi suami isteri karena adanya pemalsuan identitas di Pengadilan Agama Medan Kelas 1-A berdasarkan perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI tersebut. 2. Jenis penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian dengan metode yuridis normatif penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum, yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai pijakan normatif, yang berawal dari premis umum 10 Ibid, hal. 2 Universitas Sumatera Utara kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru suatu tesis dan kebenaran-kebenaran induk teoritis. Pendekatan yuridis normatif disebut demikian karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau penelitian dokumen yang ditujukan atau dilakukan hanya pada peraturan perundang-undanagn yang relevan dengan permasalahan yang diteliti atau dengan perkataan lain melihat hukum dari aspek normatif yang kemudian dihubungkan dengan data dan kebiasaan yang hidup di tengah-tengah masyarakat. 3. Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data Primer Sumber data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait dengan objek yang diteliti secara langsung, yang dimaksudkan untuk lebih memahami maksud, tujuan dan arti dari data sekunder yang ada. 11 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Medan Kelas I-A terhadap perkara Nomor Register : 767Pdt.G2013PA.TPI yang mengetahui dan memiliki pengalaman mengenai obyek penelitian. b. Data Sekunder Sumber data sekunder sebagai pendukung data primer yang dapat 11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, 1984, hal. 23-24 Universitas Sumatera Utara melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. 12 Data sekunder terdiri dari: 1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: a Norma atau kaedah dasar, yakni Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 b Peraturan dasar i. Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945; ii. Ketetapan-ketetaoan Majelis Permusyawaratan Rakyat. c Peraturan perundang-undangan i. Undang-undang dan peraturan yang setaraf; ii. Peraturan pemerintah dan peraturan yang setaraf; iii. Keputusan presiden dan peraturan yang setaraf; iv. Keputusan menteri dan peraturan yang setaraf; v. Peraturan-peraturan daerah. d Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, seperti misalnya hukum adat e Yurisprudensi f Traktat g Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini 12 Ibid, hal. 24 Universitas Sumatera Utara masih berlaku, seperti misalnya, Kitab Undang-undang Hukum Pidana. 2 Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti misalnya, rancangan undang-undang hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya. 3 Bahan hukum tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, contohnya dalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan seterusnya. 13 4. Alat pengumpulan data Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pengumpulan data yaitu: a Penelitian kepustakaan Penelitian ini adalah penelitian dengan mengumpulkan data dan meneliti melalui sumber bacaan, menganalisa peraturan perundang-undangan maupun dokumentasi lainnya seperti karya ilmiah, surat kabar, internet dan sumber lainnya yang berhubungan dengan judul skripsi ini. b Penelitian lapangan Kegiatan ini penulis lakukan dengan cara turun langsung ke lapangan. Pengumpulan bahan-bahan di lapangan untuk memperoleh data yang akurat, dilakukan dengan mencari informasi langsung dengan menggunakan wawancara interview yang diperoleh dari Pengadilan Agama Kelas I-A Medan. 5. Analisis data 13 Ibid, hal. 52 Universitas Sumatera Utara Agar data yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menghasilkan jawaban yang tepat dari suatu permasalahan, maka perlu suatu teknik analisa data yang tepat. Analisa data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Teknik analisa data adalah proses pengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan pola sehingga dapat ditentukan dengan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 14 Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif yang diperoleh dari lapangan, yang berupa hasil wawancara yang dilakukan terhadap hakim Pengadilan Agama Medan Kelas I-A. Setiap data primer maupun data sekunder yang telah terkumpul setelah ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci, langsung dianalisis, kemudian disusun supaya lebih sistematis, dan selanjutnya ditarik kesimpulan. Hasil dari kesimpulan yang merupakan data yang tersaji dalam bentuk sistematis tersebut dijadikan dasar yang dituangkan dalam penulisan ini.

F. Keaslian Penulisan

Dokumen yang terkait

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Pada Pengadilan Agama Medan)

3 123 72

Akibat Hukum Pembatalan Perkawinan Poligami Tanpa Izin Dan Kaitannya dengan Status Anak Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi di Pengadilan Agama Klas I-A Medan)

2 35 156

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Pembatalan Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Semarang)

0 18 159

Perkawinan Dibawah Umur Menurut Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (studi di Pengadilan Agama Klaten)

0 9 183

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi Kasus Pengadilan Agama Surakarta) Pembatalan Perkawinan Karena Pemalsuan Identitas (Studi kasus di Pengadilan Agama Surakarta).

0 1 19

PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN IDENTITAS (Studi pada Pengadilan Agama Surakarta).

0 7 20

Akibat Hukum Adanya pembatalan perkawinan kedua yang perkawinannya tanpa izin istri pertama yang dilangsungkan menurut Hukum Agama berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

1 1 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN A. Pengertian Pembatalan Perkawinan A.1. Pengertian Pembatalan Perkawinan menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 - Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawina

0 0 19