Kriyantono 2010:56-57 dalam riset kualitatif, peneliti merupakan bagian integral dari data yang ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan.
Intinya adalah penelitian kualitatif berfokus pada aktivitas mencari teori bukan menguji teori. Untuk menjaga ciri khas yang melekat pada metode penelitian kualitatif ini maka peneliti
terjun langsung ke lapangan untuk berbaur dengan informan. Karena pada dasarnya penelitian kualitatif lebih berpusat pada proses daripada produk yang diperoleh nantinya. Penelitian
kualitatif juga berproses pada penganalisisan data secara induktif. Di dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada observasi dan wawancara mendalam untuk menggali data bagi proses
validitas penelitian ini. Dengan demikian, metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan secara sistematis bagaimana peranan komunikasi bencana dalam proses
rehabiliasi dan rekonstruksi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Naman Teran. Peneliti memilih 4 desa dari 14 desa yang ada di Kecamatan Naman Teran ini. Adapun desa yang dipilih antara lain: desa
Bekerah, desa Simacem, desa Sigarang-garang dan desa Kuta Rayat.
3.2.1 Gambaran Umum desa Bekerah
Dahulu kala, desa Bekerah adalah barung-barung ladang desa Sibintun. Nama desa Bekerah awalnya adalah Bakerah-bakerah yang artinya adalah jurang-jurang karena desa ini
dekelilingi oleh jurang. Kini, nama Bakerah-bakerah berubah menjadi desa Bekerah. Desa ini didirikan oleh Batunanggar mergana atau Sitepu mergana Sitepu Batunanggar. Pada mulanya,
penduduk desa Sibintun berladang di Bakerah-bakerah. Namun, karena sudah malas pulang ke Sibintun mereka “Erberngi Juma” atau bermalam di ladang. Lama-kelamaan menjadi sebuah
pemukiman penduduk dan bernama desa Bekerah. Susunan masyarakat Desa Bekerah adalah sebagai berikut:
1. Sitepu Batunanggar merupakan Simanteki kuta atau pendiri kampung, marga Batunanggar dalam masyarakat desa Bekerah pada umumnya adalah sebagai kalimbubu
dan anak beru tuannya adalah sembiring mergana. 2. Pengulu atau kepala desa dari dahulu adalah marga batunanggar namun seiring dengan
berjalanya waktu peraturan itu telah berubah sudah mulai di gantikan oleh marga-marga lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Guru Sibaso Dukun dahulu masyarakat desa Bekerah mempercayai Guru Sibaso, oleh sebab itu, jika ada anggota keluarga mereka yang sakit mereka membawanya ke Rumah
Sakit dan juga ke Guru Sibaso ertambar kuta. 4. Kepercayaan yang mereka anut adalah masih menyembah roh nenek moyang, batu-batu,
kayu besar dan juga ercibal belo. 5. Masyarakat penduduknya adalah Suku Karo. Kepala Desa, September 2014
Sebelum Gunung Sinabung meletus jumlah penduduk Desa Bekerah sebanyak 338 jiwa 115 kepala keluarga rata-rata per KK adalah 293. Jumlah penduduk dari tahun ketahun
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya angka kelahiran yang tinggi oleh karena penduduk Desa Bekerah pada umumnya menikah di usia muda. Penduduk Desa Bekerah
mayoritas penduduknya adalah suku Batak Karo sebagai suku asli yang mendiami daerah ini. Namun setelah Gunung Sinabung meletus penduduk Desa Bekerah diungsikan kebeberapa posko
pengsungsian salah satunya adalah posko Universitas Karo UKA. Penduduk Desa Bekerah yang berada di posko pengungsian Universitas Karo UKA bertambah 10 orang dengan adanya
kelahiran bayi sehingga jumlah penduduk Desa Bekerah menjadi 348 jiwa. Desa Bekerah berada di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo Provinsi Sumatra
Utara. Adapun batasan-batasan Desa Bekerah adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan hutan lindung Sinabung 2. Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan desa Suka Meriah 3. Sebelah Timur
: Berbatasan dengan desa Gamber 4. Sebelah Utara
: Berbatasan dengan desa Simacem
3.2.2 Gambaran Umum desa Simacem