BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha Kecil Tempe Kedelai di JL. Flamboyan 2 No.1 Medan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Faktor strategis kekuatan internal yaitu: Kualitas tempe yang dihasilkan bagus, kemampuan memenuhi sesuai keinginan pelanggan, kemampuan
melakukan produksi secara kontinyu, sudah memiliki pelanggan tetap, dan lokasi yang cukup strategis. Sedangkan faktor strategis kelemahan internal
yaitu: penanganan khusus limbah cair belum ada, kemasan daun pisang dapat menambah biaya, belum memiliki karyawan, kemampuan pengusaha tempe
terbatas, sistem pencatatan keuangan belum ada, kurangnya modal, dan pengusaha mengalami dampak jika pelanggan tetap tersebut mengalami
suatu masalah. 2.
Faktor strategis peluang eksternal yaitu: Telah memiliki ijin laik sehat dari Departemen Kesehatan, Adanya kebijakan impor kedelai, Memiliki
lingkungan yang aman, Diversifikasi produk tempe, Meningkatnya kemajuan teknologi, Telah menjalin hubungan baik dengan pelanggan, dan Memiliki
hubungan baik dengan pemasok. Sedangkan faktor strategis ancaman eksternal yaitu: Naiknya harga bahan baku, Keadaan cuaca yang tak
menentu, Perbedaan pola pikir masyarakat terhadap kemasan tempe,
Universitas Sumatera Utara
Bertambahnya jumlah pesaing baru, Banyaknya pesaing sesama di daerah yang sama, dan Masuknya pesaing sesama dari daerah lain.
3. Dilihat dari matriks IFAS skor nilai kekuatan lebih besar dibandingkan
dengan skor nilai kelemahan. Dan dari matriks EFAS skor nilai peluang
lebih besar dibandingkan dengan skor nilai ancaman, yang menunjukkan bahwa usaha tempe kedelai ini berpotensi untuk dikembangkan.
4. Dari analisis data yang dilakukan, melalui matriks IFAS menunjukkan
kemampuan usaha kecil tempe kedelai dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan masih rata-rata atau sedang. Begitu juga dengan
kemampuan usaha kecil tempe kedelai untuk memanfaatkan peluang dalam mengatasi ancaman menunjukkan bahwa sudah mempunyai strategi yang
baik. 5.
Analisis data yang diperoleh, menunjukkan bahwa Usaha Kecil Tempe Kedelai ini memiliki skor nilai yang baik dalam lingkungan internal berada
pada posisi strength dan skor nilai yang baik dalam lingkungan eksternalnya yaitu berada pada posisi opportunity dan posisi strategi pengembangan usaha
menurut diagram cartecius analisis SWOT berada pada kuadran I yaitu strategi SO sehingga menunjukkan usaha ini memiliki lingkungan dengan
adanya kekuatan yang mendorong untuk memanfaatkan peluang tersebut. Kondisi tersebut menyarankan strategi yang berorientasi pada Strategi
Agresif Growth Oriented Strategy. Strategi Agresif yang dapat dilakukan pada usaha kecil tempe kedelai di Jl. Flamboyan 2 No.1 Medan adalah
strategi pengembangan pasar yaitu dengan meningkatkan penjualan dan
Universitas Sumatera Utara
memperluas wilayah pasar yang akan diiringi pertambahan pelanggan untuk mengantisipasi hilangnya pelanggan tetap yang sudah ada.
5.2 Saran