Profitabilitas Landasan Teori .1 Perbankan Syariah

15 c. Hawalah, yaitu pengalihan hutang. Dalam prakteknya mengenai hiwalah ini akan dikembangkan menjadi bentuk pembiayaan factoring atau anjak piutang. d. Rahn Gadai, yaitu penguasaan barang milik peminjam oleh pemberi pinjaman sebagai jaminan. e. Qardh, yaitu penyediaan dana atau tagihan antara lembaga keuangan syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melakukan pembayaran secara tunai atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. f. Sharf, yaitu pertukaran antara emas dan perak atau sebaliknya, atau pertukaran antara mata uang asing dengan mata uang lainnya.

2.1.2 Profitabilitas

Sebagaimana dengan bank umum lainnya, tugas utama bank syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. Laba merupakan garis bawah atau hasil kinerja akhir yang menunjukkan dampak bersih dari kebijakan dan aktivitas bank dalam satu tahun keuangan. Tren dalam stabilitas dan pertumbuhan laba adalah indikator kinerja terbaik bagi sebuah bank baik dimasa lalu maupun masa depan Greuning dan Iqbal, 2011:112. Tingkat laba yang dihasilkan oleh bank dikenal dengan istilah profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston 2012:146, profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. 16 Menurut Syahyunan 2013:92, profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Definisi profitabilitas menurut Dendawijaya 2005:118, profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu maka dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio profitabilitas tersebut terdiri dari Return on Assets ROA dan Return on Equity ROE. ROA menunjukkan laba yang diperoleh untuk setiap nilai asset dan mencerminkan kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya bank dalam menghasilkan laba. Sedangkan ROE mencerminkan seberapa efektif manajemen bank menggunakan dana dari pemegang sahamnya. Untuk perusahaan perbankan, penggunaan ROA lebih diutamakan karena ROA terfokus pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return on Assets ROA dan tidak memasukkan unsur Return on Equity ROE. Menurut Dendawijaya 2005:119, Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut 17 dari penggunaan asset. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya Rivai dan Arviyan, 2010:866. Rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah sebagai berikut Rivai, et al., 2007:720 :

2.1.3 Analisis Makro Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, dan Biaya operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return on Assets Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di BEI

1 5 60

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING FINANCING, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

3 26 41

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

0 0 11

ANALISIS PENGARUH GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP), KURS, INFLASI, FINANCING DEPOSIT RATIO (FDR), PROFIT LOSS SHARING (PLS) TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH INDONESIA

0 0 17

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18