34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan penelitian asosiatif kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh inflasi, Gross Domestic Product GDP, Financing to
Deposit Ratio FDR, Non Performing Financing NPF, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mengambil data dari Bank Indonesia dan situs resmi perusahaan yang di
jadikan sampel. Penelitian ini dimulai pada Desember 2015 sampai dengan Januari 2016.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini, ditentukan sebagai berikut: 1.
Subjek penelitian yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah di Indonesia.
2. Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan
tahunan yang lengkap dari perusahaan perbankan syariah untuk tahun 2010-2014.
35 3.
Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu profitabilitas ROA sebagai variabel terikat dependent variable, dan inflasi, Gross
Domestic Product GDP, Financing to Deposit Ratio FDR, Non Performing Financing NPF, Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO sebagai variabel bebas independent variable.
3.4. Definisi Operasional
3.4.1. Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return on Asset ROA. Return on Asset
mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset. Return on Asset dapat dihitung sebagai berikut
Rivai, et al., 2007:720:
3.4.2. Variabel Bebas Independent Variable
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah inflasi, Gross Domestic Product GDP, Financing to Deposit Ratio FDR, Non Performing Financing
NPF, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO. 1.
Inflasi Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan harga barang
secara umum yang berlangsung sepanjang masa sehingga mengakibatkan jumlah
36 uang yang beredar lebih besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang
tersedia. Pada penelitian ini menggunakan inflasi data tahunan. Nilai inflasi selama
5 tahun terahir mengalami fluktuasi sehingga dilakukan perhitungan rata-rata. Secara lebih rinci perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
2. Gross Domestic Product GDP
Gross Domestic Product GDP adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu. Data
yang digunakan untuk menghitung GDP adalah data tahunan sesuai dengan data lain yang digunakan. Data langsung diambil dari Badan Pusat Statistik BPS.
3. Pembiayaan Bagi Hasil Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dikerahkan oleh bank. Financing to Deposit Ratio FDR dapat dihitung dengan rumus Rivai dan Arviyan, 2010:784:
4. Pembiayaan Bermasalah Non Performing Finance
37 Pembiayaan bermasalah atau non performing financing NPF merupakan
gambaran kinerja usaha pembiayaan yang diberikan. Adapun tingkat dari Non Performing Financing dapat dihitung dengan
sebuah rasio yaitu sebagai berikut Dendawijaya, 2005:88:
5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Adapun tingkat dari Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO dapat dihitung dengan sebuah rasio yaitu sebagai berikut Rivai, et al.,
2007:722:
3.5. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdapat di Indonesia yang beroperasi di Indonesia pada periode tahun 2010 hingga periode
tahun 2014 yang berjumlah 11 Bank Umum Syariah. Seluruh populasi diambil menjadi sampel berdasarkan kriteria sebagai
berikut: 1.
Sampel merupakan bank umum syariah yang terdapat di Indonesia.
38 2.
Sampel memiliki laporan keuangan yang lengkap untuk dianalisis dari periode tahun 2010 hingga tahun 2014.
Adapun sampel yang diambil dari seluruh populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel
No Bank
1 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
2 PT. Bank Syariah Mandiri
3 PT. Bank Syariah Mega Indonesia
4 PT. Bank Syariah BRI
5 PT. Bank Syariah Bukopin
6 PT. Bank Panin Syariah
7 PT. Bank Victoria Syariah
8 PT. BCA Syariah
9 PT. Bank Jabar dan Banten
10 PT. Bank Syariah BNI
11 PT. Maybank Indonesia Syariah
3.6. Jenis dan Sumber Data