20
2.1.3.2 Gross Domestic Product GDP
Gross Domestic Product GDP merupakan faktor yang paling sering dipergunakan dalam mengukur kinerja makro ekonomi. Menurut Eber dan Griffin
dalam Murhadi 2013:71, yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product GDP adalah total nilai pasar dari barang dan jasa akhir
final goods and services yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu biasanya satu tahun.
Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah
perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah value added yang diciptakan oleh sektor - sektor ekonomi
di wilayah yang bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan
PDB. Dengan demikian, PDB dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur kinerja perekonomian suatu negara atau sebagai cerminan keberhasilan
suatu pemerintahan dalam menggerakkan sektor - sektor ekonomi. PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga
konstan. PDB atas dasar harga berlaku, sering disebut dengan PDB nominal yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu periode waktu
menurut harga yang berlaku pada waktu tersebut. Sementara PDB atas dasar harga konstan, sering disebut dengan PDB riil merupakan PDB atas dasar harga konstan
dimana faktor harganya telah dihilangkan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDB atas harga konstan. Hal ini dimaksudkan agar
21 pertumbuhan ekonomi benar-benar merupakan pertumbuahan volume barang dan
jasa, bukan pertumbuhan nilai yang masih mengandung kenaikanpenurunan harga www.bps.go.id.
Keterkaitan dengan dunia perbankan adalah dimana GDP terkait dengan tabungan saving. Jika GDP naik, maka akan diikuti peningkatan pendapatan
masyarakat sehingga kemampuaan untuk menabung saving juga ikut meningkat. Jika tingkat tabungan tinggi maka perekonomian akan mempunyai persediaan
modal yang besar dan tingkat output yang tinggi sehingga tingkat profitabilitas juga tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan
modal yang kecil dan tingkat output yang rendah. Salah satu kegiatan bank sebagai mediasi sektor keuangan adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan
menyalurkannya dalam investasi. Keuntungan dari investasi itulah yang nantinya menjadi bagian dari profitabilitas suatu perusahaan Mankiw, 2007:191. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross Domestic Product GDP tahunan sesuai dengan data lain yang digunakan. Data diambil langsung dari
Badan Pusat Statistik BPS.
2.1.4 Rasio Keuangan Perbankan Syariah 2.1.4.1 Financing to Deposit Ratio FDR