Kerangka Konseptual Pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO

29 terhadap ROA Lanjutan Tabel 2.1 Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Adi Stiawan 2009 Analisis pengaruh faktor makroekono mi, pangsa pasar dan karakteristik bank terhadap profitabilitas bank syariah Dependen: ROA Independen: 1. Inflasi 2. GDP 3. Pangsa pasar 4. FDR 5. CAR 6. NPF 7. BOPO Asumsi klasik dan regresi linear berganda 1. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA 2. GDP tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 3. Pangsa pasar berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. 4. FDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. 5. CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. 6. NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. 7. BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

2.3 Kerangka Konseptual

Profitabilitas sebagai dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Penting bagi bank menjaga profitabilitasnya tetap stabil bahkan meningkat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang saham, meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan modal, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan kelebihan dana yang dimiliki pada bank karena profitabilitas 30 merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu Munawir, 2010:33. Menurut Rivai, et al. 2007:105, meskipun secara teori inflasi tidak berpengaruh namun pada kenyataannya inflasi juga berdampak pada perbankan syariah. Menurut teorinya bahwa inflasi secara langsung memang tidak berpengaruh karena tidak adanya konsep bunga dan time value of money , namun begitu secara tidak langsung tetap berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini terkait investasi bank pada sektor riil juga tidak lepas dari dampak inflasi. Dengan begitu inflasi tetap berpengaruh terhadap profitabilitas bank hanya saja kadar dan cara berpengaruhnya yang berbeda. Menurut Sumanjaya, et al. 2011:97, inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan harga barang secara umum yang berlangsung sepanjang masa sehingga mengakibatkan jumlah uang yang beredar lebih besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia atau nilai uang lebih rendah dihadapkan dengan nilai barang atau jasa. Ketika suatu negara mengalami kenaikan inflasi yang tinggi dan bersifat uncertainty tidak menentu maka resiko dari investasi dalam asset-aset keuangan akan meningkat dan kredibilitas mata uang domestik akan melemah terhadap mata uang global dan hal ini berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank Ebert dan Griffin dalam Murhadi, 2013:72. Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product GDP adalah total nilai pasar dari barang dan jasa akhir final goods and services yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu biasanya satu tahun 31 Ebert dan Griffin dalam Murhadi, 2013:71. Keterkaitan dengan dunia perbankan adalah dimana GDP terkait dengan tabungan saving. Jika GDP naik, maka akan diikuti peningkatan pendapatan masyarakat sehingga kemampuaan untuk menabung saving juga ikut meningkat. Jika tingkat tabungan tinggi maka perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi sehingga tingkat profitabilitas juga tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal yang kecil dan tingkat output yang rendah. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa GDP berpengaruh positif terhadap profitabilitas suatu perusahaan Mankiw, 2007:191. Financing to Deposit Ratio FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank Rivai dan Arviyan, 2010:784. Rasio ini berpengaruh positif pada tingkat profitabilitas, semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, karena semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan maka dengan demikian, jumlah dana yang menganggur bekurang sehingga berdampak pada naiknya profitabilitas Rivai dan Andria, 2008:243. Pembiayaan merupakan salah satu faktor rapuhnya usaha perbankan apabila pembiayaan tersebut dinyatakan bermasalah. Pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing NPF merupakan gambaran kinerja usaha pembiayaan yang diberikan. Misalnya, berapa persen jumlah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang tidak dapat ditagih Purwanto, 2011. Timbulnya pembiayaan bermasalah diantaranya mengakibatkan hilangnya kesempatan 32 memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank Dendawijaya, 2005:88. Menurut Hidayat 2014:122, apabila tingkat NPF semakin rendah maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya apabila tingkat NPF tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Berdasarkan dari uraian tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah non performing financing memiliki pengaruh negatif bagi profitabilitas bank. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar perbandingan total biaya operasional dengan pendapatan operasional akan berakibat turunnya profitabilitas bank. Semakin kecil rasio biaya beban operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya beban operasional dengan pendapatan operasionalnya Rivai, et al., 2007:722. 33 Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, maka gambar kerangka konseptual pada penlitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, dan Biaya operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return on Assets Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di BEI

1 5 60

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING FINANCING, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

3 26 41

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

0 0 11

ANALISIS PENGARUH GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP), KURS, INFLASI, FINANCING DEPOSIT RATIO (FDR), PROFIT LOSS SHARING (PLS) TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH INDONESIA

0 0 17

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18