Pengaruh Expense Ratio terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Pengaruh Tingkat Risiko terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

92 aktivitas jual dan beli efek pada profektus reksa dana setiap tahunnya. Peneliti melihat emiten dengan saham blue chip sebagai efek yang seharusnya dipilih oleh manajer investasi dalam portofolionya karena karakteristik saham blue chip yaitu kapitalisasi yang besar, tingkat likuiditas yang tinggi, lamanya melakukan aktivitas jual beli di pasar modal dan stabilitas kinerja dalam pasar modal yang mungkin dapat meningkatkan kinerja reksa dana saham. Model Treynor-Mazuy digunakan untuk menemukan nilai stock selection skill yang dapat dilihat pada nilai αyang positif . Nilai αmewakili kemampuan manajer investasi yang melakukan stock selection dan memiliki kemampuan ini, dimana pada penelitian ini terdapat 40 data observasi memiliki kemampuan stock selection positif dimana nilai tertinggi dimiliki oleh Reksa Dana BNI-Am Dana Berkembang dengan nilai stock selection skill sebesar 0.048773 sementara 12 data observasi lainnya tidak memiliki kemampuan untuk memilih instrumeninvestasi yang baik kedalam portofolionya, stock selection terendah dimiliki oleh Reksa Dana BNP Paribas Star dengan nilai -0.009556.

4.3.3 Pengaruh Expense Ratio terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Tabel 4.7 menunjukan bahwa expense ratio memiliki pengaruh negatif tidak signifikan dimana coefficient variabel ini menunjukan nilai -10.36238 yang berarti setiap peningkatan satu satuan expense ratioakan menurunkan kinerja reksa dana saham sebesar 10.36238 poin. Menurut Bodie, et al. 2006:154 mengatakan beban-beban reksa dana yang terdiri dari Beban Awal Front-End Load, Beban Akhir Back-End Load, Beban Operasional Expense Load dan Beban-beban 12b-1 secara tidak langsung dibebankan kepada investor melalui Universitas Sumatera Utara 93 pengurangan secara periodik terhadap portofolio sehingga pada akhirnya akan mengurangi nilai aktiva bersih yang akan berpengaruh juga kepada kinerja reksa dana. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bodie, et al. 2006 dan juga penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nindyaswara 2014 Putri 2014, dan Haslem, et al. 2007 yang menyatakan expense ratio bepengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana dimana kinerja reksa dana saham akan berkurang bila expense ratio semakin besar, karena pengurangan secara periodik kepada NAB akan berdampak kepada perhitungan kinerja reksa dana.

4.3.4 Pengaruh Tingkat Risiko terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Tabel 4.7 menunjukan bahwa tingkat risiko memiliki pengaruh positif dan signifikan dimana coefficient variabel ini menunjukan nilai 30.44370 yang berarti setiap peningkatan satu satuan tingkat risiko akan meningkatkan kinerja reksa dana saham sebesar 30.44370 poin. Menurut Lubis 2008:273 risiko adalah kemungkinan keuntungan sebenarnya yang menyimpang dari keuntungan yang diharapkan diestimasikan. Semakin besar kemungkinan menyimpang, maka semakin besar pula risikonya. Penelitian ini menggunakan standar deviasi sebagai proksi tingkat risiko dimana merupakan total risiko dari portofolio, yang terbagi menjadi dua jenis risiko, yaitu risiko sistematis dan tidak sistematis. Diversifikasi yang dilakukan tidak dapat terus menurunkan risiko hingga mencapai nol, tetapi terbatas pada nilai tertentu. Jenis risiko yang dapat dikurangi dengan diversifikasi disebut risiko tidak sistematis unsystematic risk. Risiko ini berkaitan dengan faktor-faktor spesifik perusahaan atau industri. Sedangkan risiko yang tetap ada setelah proses diversifikasi disebut risiko sistematis systematic Universitas Sumatera Utara 94 risk. Systematic risk disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan, misalnya kondisi perekonomian dan kebijakan pajak Husnan, 2005:165. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurcahya dan Bandi 2010 yang menyimpulkan tingkat risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara serentak simultan Market Timing Ability, Stock Selection Skill, Expense Ratio dan Tingkat Risiko berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia selama periode penelitian. 2. Secara parsial Market Timing Ability berpengaruh berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham, Stock Selection Skill berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham, Expense Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham dan Tingkat Risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi manajer investasi, diharapkan dapat memberikan pembaharuan prospektus setiap reksa dana setiap tahunnya kepada publik sehingga calon investor dapat mengetahui perkembangan reksa dana yang ada dan menjadi tertarik untuk berinvestasi pada reksa dana saham dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksa dana yang dimilikinya dari waktu ke waktu bagi investor. Universitas Sumatera Utara