Variabel Independen Definisi Operasional Variabel

55 Tingkat risiko reksa dana dapat dilihat dari standar deviasi dari return reksa dana tersebut. Rumus dari standar deviasi adalah sebagai berikut: � � = �∑ { � � − �� � } 2 � �=1 � Di mana: σ i = Standar deviasi, R i = Nilai return pada periode i, ER i = Nilai expected return, N = Jumlah observasi

3.4.2 Variabel Independen

1. Market Timing Ability X 1 Market timing ability MTA merupakan kemampuan seorang manajer investasi dalam melakukan prediksi akan perubahan harga saham dengan mengambil kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelian atau penjualan sekuritas untuk mendapatkan susunan portofolio yang mampu memberikan return melebihi return pasar. Untuk perhitungan MTA dalam penelitian ini digunakan Treynor-Mazuy Model yang juga digunakan oleh Muhadi 2009. Dalam model ini, γ mewakili kemampuan manajer investasi melakukan market timing dan dikatakan memiliki kemampuan ini ketika γ bernilai positif maka hal ini juga mengindikasikan bahwa manajer investasi menghasilkan return portofolio yang lebih besar bila dibandingkan dengan return pasar. Rumus perhitungan MTA menurut Muhadi 2009 dengan menggunakan Treynor-Mazuy Model adalah: Universitas Sumatera Utara 56 R D – R F = α + βR M – R F + γ R M – R F 2 + ε di mana: R D = Return reksa dana periode t R F = Return bebas risiko pada periode t R M = Return pasar periode t α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection skill dari manajer investasi β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada saat bearish γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi market timing ability dari manajer investasi ε = Random error 2. Stock Selection Skill X 2 Stock selection skill SSS merupakan kemampuan manajer investasi dalam memilih saham yang tepat ke dalam portofolionya dan diprediksi mampu memberikan return yang baik seperti yang diharapkan oleh investor Muhadi, 2009. Untuk mengukur kemampuan manajer dalam memilih saham yang tepat juga digunakan model Treynor-Mazuy yang direpresentasikan oleh α. Semakin besar nilai α α 0 maka dapat dikatakan manajer investasi memiliki kemampuan stock selection yang baik, begitupun sebaliknya. Rumus perhitungan stock selection skill dengan menggunakan Treynor-Mazuy adalah sebagai berikut Muhadi, 2009: R D – R F = α + βR M – R F + γ R M – R F 2 + ε di mana: R D = Return reksa dana periode t R F = Return bebas risiko pada periode t R M = Return pasar periode t Universitas Sumatera Utara 57 α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection skill dari manajer investasi β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada saat bearish γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi market timing ability dari manajer investasi ε = Random error 3. Expense Ratio X 3 Menurut Rudiyanto dalam Winingrum, 2011 expense ratio adalah perbandingan antara beban operasional dalam satu tahun dengan rata-rata nilai aset bersih dalam satu tahun yang dirumuskan sebagai berikut: ������������ = � ��� ��� � �=0 di mana: TB t = Total biaya reksa dana i pada tahun t AB t = Aktiva bersih reksa danai pada tahun t Namun perhitungan biaya expense ratio tidak perlu dilakukan sendiri karena besarnya biaya sudah ada pada prospektus masing-masing reksa dana saham Putri, 2014. 4. Tingkat Risiko X 4 Tingkat risiko menurut Martono dan Agus 2008 merupakan penyimpangan hasil return yang diperoleh dari rencana hasil return yang diharapkan. Menurut Lubis 2008:273 risiko adalah kemungkinan keuntungan Universitas Sumatera Utara 58 sebenarnya yang menyimpang dari keuntungan yang diharapkan diestimasikan. Semakin besar kemungkinan menyimpang, maka semakin besar pula risikonya. Tingkat risiko reksa dana dapat dilihat dari standar deviasi dari return reksa dana tersebut. Rumus dari standar deviasi adalah sebagai berikut: � � = �∑ { � � − �� � } 2 � �=1 � di mana: σ i = Standar deviasi, R i = Nilai return pada periode i, ER i = Nilai expected return, N = Jumlah observasi

3.5 Operasionalisasi Variabel