Nilai Aktiva Bersih NAB Biaya Reksa Dana

27 adalah masalah likuiditas. ETF dapat dengan mudah dijual di market melalui bursa efek.

2.1.4 Nilai Aktiva Bersih NAB

Simatupang 2010:158 menjelaskan ukuran dari nilai portofolio efek suatu reksa dana adalah Nilai Aktiva Bersih NAB atau Net Asset Value NAV. Kinerja suatu produk reksa dana dapat dilihat dari NAB masing-masing reksa dana yang menjadi satuan dari nilai aset suatu reksa dana. Secara umum NAB suatu reksa dana sangat tergantung kepada kinerja sekuritas yang menjadi portofolio Reksa Dana yang bersangkutan yaitu apabila harga pasar dari aset-aset yang menjadi portofolio reksa dana mengalami kenaikan, maka secara otomatis NAB reksa dana yang bersangkutan juga akan mengalami kenaikan dan sebaliknya apabila aset-aset dalam portofolio reksa dana mengalami penurunan dipasar maka otomatis total NAB reksa dana yang bersangkutan juga akan mengalami penurunan. Selanjutnya para investor juga perlu memahami bahwa total NAB suatu reksa dana secara otomatis akan mencerminkan NAB per unit penyertaan yaitu NAB dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar outstanding. Dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 angka 29 menjelaskan bahwa unit penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif. Sesuai dengan ketentuan bahwa satu unit penyertaan dinilai sebesar Rp 1000 pada hari perdana reksa dana ditawarkan dan selanjutnya dapat berubah setiap saat Universitas Sumatera Utara 28 tergantung dari harga pasar yang menjadi portofolio efek dari masing-masing reksa dana tersebut.

2.1.5 Pihak-pihak yang Terkait dalam Aktivitas Reksa Dana

2.1.5.1 Manajer Investasi

Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Simatupang 2010:163 menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan Kep.19PM1996 dan Kep.07PM2007 tentang pedoman pengelolaan reksa dana baik berbentuk perseroan maupun berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK, sepenuhnya hanya dapat dilakukan oleh manajer investasi yang telah memperoleh ijin dari Bapepam LK. Disamping persyaratan yang mewajibkan pengelolaan reksa dana hanya kepada manajer investasi, juga diatur persyaratan lain berupa ketentuan pengelolaan reksa dana harus bersifat terbuka, khususnya bagi reksa dana terbuka sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam LK yaitu Kep.08PM1997 tanggal 30 April 1997. Adapun pengertian bersifat terbuka dimaksudkan bahwa posisi nilai aktiva bersih reksa dana NAB wajib dihitung setiap hari dan hasilnya diumumkan oleh manajer investasi melalui media informasi seperti pemberitaan didalam koran yang memiliki peredaran berskala nasional, hal inilah yang juga menjadi salah satu kelebihan reksa dana sebagai produk investasi mengingat bahwa masyarakat khususnya para investor reksa dana tersebut dapat setiap saat mengetahui posisi aset NAB yang dimilikinya. Untuk pendapatannya sendiri seorang Manajer Universitas Sumatera Utara 29 Investasi menerima imbalan jasa manajemen berkisar antara 1 - 2,5 per tahun dari total dana yang dikelola.

2.1.5.2 Bank Kustodian

Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pasal 43 ayat 1 UUPM menyebutkan bahwa yang dapat bertindak sebagai bank Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP, perusahaan efek dan bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam LK. Peranan bank kustodian sangat penting khususnya untuk melindungi aset reksa dana dan administrasi pengelolaan reksa dana. Bank Kustodian mendapatkan pendapatan sebagai imbalan jasa manajemen sebesar 0,15 – 0,25 per tahun dari total dana yang dikelolanya Simatupang, 2010:166.

2.1.5.3 Agen Penjual Efek Reksa Dana APERD

Menurut Simatupang 2010:167 Agen Penjual Efek Reksa Dana APERD adalah pihak yang melakukan penjualan efek reksa dana berdasarkan kontrak kerjasama dengan manajer investasi pengelola reksa dana. APERD umumnya terdiri dari perusahaan pialang, bank umum, dan lembaga-lembaga keuangan lain yang diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan investor Universitas Sumatera Utara 30 lembaga maupun perorangan yang memiliki dana besar, menengah sampai kepada investor kecil sekalipun.

2.1.5.4 Wakil Penjual Efek Reksa Dana WaPERD

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No.Kep- 110PM1996 bahwa wakil penjual efek reksa dana Waperd adalah pihak yang bersifat perorangan yang memperoleh ijin dari Bapepam untuk bertindak sebagai wakil dari suatu perusahaan efek, perusahaan perbankan atau lembaga yang diperkenankan melakukan penjualan efek reksa dana. Keberadaan Waperd sebagai wakil dalam kegiatan penjualan reksa dana dapat memberikan penjelasan terkait dengan peluang dan risiko dari setiap efek reksa dana yang dipasarkannya Simatupang, 2010:171.

2.1.5.5 Perantara Pedagang Efek Broker Dealer

Pengertian broker dealer menurut Undang-undang Pasar Modal adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Keberadaan broker dealer dalam aktivitas reksa dana juga memiliki peranan yang penting, dikarenakan pembelian dan penjualan efek-efek dibursa oleh manajer investasi untuk portofolio aset reksa dana yang dikelolanya, tetap diwajibkan menggunakan broker dealer seperti halnya persyaratan bagi setiap investor yang melakukan jual beli efek saham yang diperdagangkan di bursa efek Simatupang, 2010:173. Universitas Sumatera Utara 31

2.1.6 Keuntungan dan Risiko Investasi Reksa Dana

2.1.6.1 Keuntungan Investasi Reksa Dana

Investasi reksa dana memiliki beberapa kelebihan dan sangat cocok untuk investor kecil yang tidak memiliki waktu dan juga pengetahuan yang cukup. Namun tidak hanya itu investasi pada reksa dana juga menawarkan beberapa keuntungan yang akan didapat oleh investor yaitu Simatupang, 2010:175: a. Pengelolaan Profesional Pengelolaan portofolio suatu reksa dana hanya boleh dilaksanakan oleh manajer investasi yang telah memperoleh izin dari Bapepam LK sebagai tenaga ahli dibidang investasi. Peran manajer investasi sangat penting mengingat bahwa mayoritas investor individu akan mengalami kesulitan untuk melakukan diversifikasi sendiri atas dana investasi yang dimilikinya. b. Diversifikasi Otomatis Peraturan yang mengharuskan bahwa portofolio reksa dana ridak boleh menginvestasikan dananya melebihi 10 dari total portofolio reksa dana jelas menunjukkan bahwa pengelolaan reksa dana terdifersifikasi secara otomatis yang merupakan salah satu syarat untuk pengamanan risiko dari kerugian yang fatal akibat dari kejatuhan harga apabila portofolio investasi hanya terdiri dari satu atau dua efek tertentu saja. c. Transparansiketerbukaan Manajer investasi wajib mengungkapkan secara jelas tentang arah portofolio reksa dana yang akan diterbitkan didalam prospektus reksa dana yang Universitas Sumatera Utara 32 bersangkutan. Misalnya apakah komposisi reksa dana yang diterbitkan dalam bentuk reksa dana saham, pendapatan tetap, pasar uang dan yang lainnya. Setelah diterbitkan, manajer investasi wajib mengumumkan NAB reksa dana setiap hari di surat kabar dan menerbitkan laporan keuangan tahunan secara teratur kepada publik. d. Likuiditas Tinggi Tingkat likuiditas reksa dana yang tinggi dimungkinkan karena NAB yang wajib diumumkan setiap hari oleh manajer investasi dan selanjutnya para investor dapat menjual redemption kembali unit penyertaannya setiap saat kepada manajer investasi yang mengelola reksa dana yang bersangkutan sesuai nilai NAB yang diumumkan setiap hari di surat kabar oleh manajer investasi tersebut. e. Tersedia Fasilitas Perpajakan Peraturan perpajakan secara tegas menyebutkan bahwa setiap bunga yang diterima dari investasi obligasi akan dikenakan bunga yang besarnya cukup tinggi saat ini diperkirakan sebesar 30. Adanya ketentuan pengenaan pajak bunga dari obligasi tersebut yang menjadi menariknya produk investasi reksa dana, karena produk investasi reksa dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini memperoleh fasilitas perpajakn khususnya untuk produk investasi reksa dana pendapatan tetap. f. Tersedia Banyak Alternatif Pilihan Jenis Investasi Reksa Dana Telah dijelaskan bahwa jenis-jenis reksa dana sangat variatif dan setiap jenisnya mempunyai karakteristik masing-masing baik dilihat dari tingkat Universitas Sumatera Utara 33 risiko, return, likuiditas dan lain-lain. Disamping itu investor setiap saat juga dimungkinkan untuk mengganti reksa dana yang dimilikinya switching sehingga terbuka luas bagi investor untuk memilih jenis investasi reksa dana yang lebih sesuai kemampuan atau kondisi keuangannya serta dengan tujuan investasinya. g. Mendorong Meningkatkan Profesionalisasi Pelaku Pasar Modal di Indonesia. Dibawah tahun 2000, perilaku investor maupun para pialang sangat dominan tergantung dengan perilaku investor asing. Kondisi ini menguntungkan investor asing dan banyak merugikan para investor lokal karena investor asing masuk membeli saham-saham pada harga relatif murah dan kembali menjualnya pada saat harga saham sudah naik dengan harga yang tinggi. Seiring dengan perkembangan reksa dana di Indonesia, investor lokal melalui para manajer investasi sudah mulai menunjukkan kemampuannya untuk tetap tenang dan tidak ikut-ikutan panik apabila investor asing melakukan penjualan atau pembelian secara besar-besaran terhadap efek dipasar modal.

2.1.6.2 Risiko Investasi Reksa Dana

Dalam investasi reksa dana, selain keuntungan juga senantiasa dihadapkan dengan berbagai risiko yang dihadapi para investor didalam melakukan investasinya sehingga perlu diwaspadai setiap investor reksa dana. Adapun bentuk-bentuk risiko dalam investasi reksa dana dapat diuraikan yaitu Simatupang, 2010:180: Universitas Sumatera Utara 34 a. Risiko Wanprestasi Risiko wanprestasi adalah risiko yang terjadi pada reksa dana apabila terdapat pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana seperti misalnya penerbit obligasi tidak dapat membayar bunga dan pokok obligasi kepada reksa dana yang meupakan aset dalam portofolio reksa dana yang bersangkutan yang menyebabkan kerugian aset reksa dana yang terwujud dengan menurunnya NAB total dan per unit reksa dana. b. Risiko Likuiditas Likuiditas yang tinggi adalah salah satu keuntungan investasi reksa dana karena ketika investor menjual unit penyertaannya kepada manajer investasi maka manajer investasi wajib membelinya sesuai dengan harga NAB yang berlaku pada hari itu. Namun dapat menjadi kerugian ketika muncul isu-isu yang menimbulkan kepanikan bagi para investor reksa dana sehingga para investor berbondong-bondong menjual unit penyertaan yang dimilikinya redemption yang berakibat tidak mampunya manajer investasi menyediakan dana tunai yang cukup untuk melakukan pembayaran. c. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi Investasi reksa dana tidak terlepas dari risiko adanya gejolak politik dan menurunnya tingkat ekonomi akan otomatis berdampak buruk terhadap aset reksa dana. Hal ini disebabkan produk pasar modal termasuk reksa dana adalah produk investasi yang juga termasuk sangat sensitif terhadap perubahan politik dan ekonomi, karena sifat transaksinya sangat mudah masuk dan keluar Universitas Sumatera Utara 35 sangat likuid, sehingga unit reksa dana setiap saat dapat dijual oleh investor kepada manajer investasi. d. Risiko Pasar dan Globalisasi Kondisi pasar keuangan yang sangat dinamis yang menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat cepat yang tidak saja dipengaruhi faktor- faktor didalam negeri suatu negara saja tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar negeri atau yang disebut pengaruh globalisasi, misalnya krisis yang terjadi di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2008, menyebabkan anjloknya harga-harga saham di pasar modal Amerika Serikat yang diikuti hampir semua negara didunia termasuk pasar modal Indonesia yang mengalami penurunan IHSG lebih dari 100. e. Risiko Terkait Peraturan Adanya peraturan yang ketat ternyata dapat menghambat para manajer investasi untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan aset portofolio reksa dana. Seperti pembatasan efek-efek asing maksimal 15 didalam portofolio reksa dana yang membatasi manajer investasi dalam melakukan diversifikasi portofolio reksa dana. f. Risiko Aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana Kegiatan reksa dana melibatkan cukup banyak pihak dan telah menunjukkan kemampuan kinerjanya, namun fakta-fakta menunjukkan bahwa pihak tersebut dapat saja melakukan kesalahan atau kecurangan yang menyebabkan kerugian bagi para investor reksa dana. Dengan kata lain bisa saja terjadi manajer investasi yang pada awalnya memiliki kinerja yang baik, tetapi Universitas Sumatera Utara 36 sejalan dengan berjalan waktu, manajer investasi melakukan kesalahan, kecurangan atau manipulasi yang menyebabkan kerugian reksa dana. Maka investor juga wajib berhati-hati dan selektif menentukan pilihan investasi dari reksa dana yang beredar.

2.1.7 Biaya Reksa Dana

Biaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari reksa dana. Adapun jenis-jenis biaya yang umum dibebankan kepada suatu reksa dana yaitu Simatupang, 2010:161: a. Biaya Pengelolaan Manajemen Fee Biaya pengelolaan adalah biaya pengelolaan yang merupakan jasa manajer investasi sebagai pihak yang mengelola reksa dana dan biaya manajemen ini menjadi beban bagi reksa dana yang bersangkutan atau dengan kata lain biaya pengelolaan tersebut menjadi tanggungan para investor dan besarannya sangat tergantung dari masing-masing manajer investasi sehingga perlu dicermati para investor. b. Biaya Penyimpanan Kustodian Fee Biaya penyimpanan adalah merupakan jasa bagi kustodian atas peranannya didalam pengamanan aset reksa dana serta fungsinya sebagai pihak yang melakukan fungsi administrasi atas seluruh transaksi efek-efek yang terjadi didalam portofolio suatu reksa dana. Adapun besarnya biaya penyimpanan tidak diatur didalam peraturan reksa dana, seperti halnya biaya pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi untuk portofolio suatu reksa dana. Universitas Sumatera Utara 37 c. Biaya Penjualan Selling Fee Biaya penjualan adalah biaya yang dikenakan kepada setiap investor yang akan membeli reksa dana baik melalui manajer investasi maupun melalui agen penjual reksa dana yang ditunjuk, dimana ketentuan mengenai besaran biaya penjualan ini pada prinsipnya juga mengacu seperti halnya pada penetapan besaran biaya pengelolaan yang ditetapkan manajer investasi yaitu semakin sulit atau berisiko jenis produk reksa dana yang akan dikelola manajer investasi maka akan semakin besar juga biaya penjualan selling fee yang dikenakan kepada setiap investor. d. Biaya Penjualan Kembali Redemption Fee Biaya penjualan kembali redemption fee adalah biaya yang dikenakan kepada para investor reksa dana ketika akan menjual kembali reksa dana yang dimilikinya. Sesuai dengan peraturan reksa dana untuk seluruh produk reksa dana berbentuk KIK, kecuali untuk reksa dana KIK ETF, penjualan kembali unit reksa dana dilakukan investor kepada manajer investasi dan manajer investasi wajib untuk membelinya sesuai dengan NAB per unit yang diumumkan setiap hari kerja bursa. e. Biaya Penggantian Pertukaran Swtiching Fee Biaya penggantian pertukaran switching fee adalah biaya yang dikenakan kepada investor reksa dana apabila ingin mengganti jenis reksa dana yang dimilikinya kepada jenis reksa dana lain yang juga dikelola oleh manajer investasi yang sama. Universitas Sumatera Utara 38 f. Biaya Audit, Distribusi Prospektus dan lain-lain Secara umum, disamping biaya-biaya yang disebut diatas, juga setiap reksa dana yang diterbitkan dan dipasarkan kepada masyarakat terdapat biaya-biaya lain yang tidak langsung dibebankan kepada para investor seperti biaya audit, distribusi prospektus dan lain-lain.

2.1.8 Pengukuran Kinerja Reksa Dana