Indeks Sharpe Indeks Treynor

38 f. Biaya Audit, Distribusi Prospektus dan lain-lain Secara umum, disamping biaya-biaya yang disebut diatas, juga setiap reksa dana yang diterbitkan dan dipasarkan kepada masyarakat terdapat biaya-biaya lain yang tidak langsung dibebankan kepada para investor seperti biaya audit, distribusi prospektus dan lain-lain.

2.1.8 Pengukuran Kinerja Reksa Dana

Zubir 2011:251 menjelaskan pengukuran kinerja saham dan portofolio berkaitan dengan pengukuran perubahan return dan risiko investasi tersebut dari waktu ke waktu. Ada 3 tiga ukuran kinerja investasi yaitu:

2.1.8.1 Indeks Sharpe

Menurut Zubir 2011:252 rasio ini disebut sebagai excess return to variability meassure. Dalam proses mendapatkan portofolio yang terbaik, portofolio tersebut diurut berdasarkan excess return to variablility terbesar sampai dengan terkecil. Portofolio yang mempunyai rasio terbesar dinilai mempunyai kinerja terbaik. Ukuran kinerja ini disebut juga sebagai Sharpe Meassure atau Indeks Sharpe yang dinyatakan sebagai berikut: R ̅� − �� �� di mana: R ̅ I = expected return saham atau portofolio R f = risk free rate of return σ i = deviasi standar return saham atau portofolio Universitas Sumatera Utara 39 Halim 2005:69 menjelaskanIndeks Sharpe ini pada hakikatnya untuk menghitung kemiringan slope garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Kemiringan garis dinyatakan dengan Rp – Rf � p. Dengan demikian, semakin besar kemiringan garis tersebut berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut. Karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap standar deviasi dapat dikatakan bahwa portofolio tersebut semakin baik. Indeks Sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang menanamkan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi.

2.1.8.2 Indeks Treynor

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Jack Treynor dan disebut Indeks Treynor. Zubir 2011:257 menyatakan Indeks Treynor ini adalah ukuran kinerja investasi menggunakan excess return terhadap beta, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui divesfisikasi. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa portofolio terdiversifikasi dengan baik, sehingga risiko yang ada dalam portofolio hanyalah systematic risk. Indeks Treynor ini dinyatakan sebagai berikut: R ̅ − �� �� di mana: R ̅ = expected return saham atau portofolio R f = risk free rate of return � i = beta saham atau portofolio Universitas Sumatera Utara 40 Halim 2005:69 menjelaskan dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengna cara membandingkan antara premi risiko portofolio dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta risiko pasar atau risiko sistematis. Sama halnya dengan Indeks Sharpe, Indeks ini untuk mengukur kemiringan garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga bebas risiko, namun pembandingnya adalah beta. Semakin besar premi risiko portofolio terhadap beta, dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. Indeks Treynor ini relevan digunakan untuk investor yang memiliki berbagai portofolio atau menanamkan dananya pada berbagai reksa dana mutual funds, atau melakukan diversifikasi pada berbagai portofolio, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam beta β, yaitu risiko pasar atau risiko sistematis.

2.1.8.3 Indeks Jensen