commit to user 16
Rancangan Percobaan
M K
M0 M1
M2
K1 K2
K3 K4
K5 K6
K1M0 K2M0
K3M0 K4M0
K5M0 K6M0
K1M1 K2M1
K3M1 K4M1
K5M1 K6M1
K1M2 K2M2
K3M2 K4M2
K5M2 K6M2
D. Variabel yang diamati
1. Variabel Utama
· Macam komposisi media tanam
· MVA dari Tengaran dan IPB
2. Variabel Terikat
a. Utama
· Tingkat infeksi mikoriza
· Tingkat efektifitas mikoriza
b. Pendukung
1 Analisis tanah
- pH H
2
O dan KCl metode elektrometri -
P total metode ekstrak HClO
4
dan HNO
3
pekat -
P tersedia metode Bray I dan metode Olsen -
Bahan Organik Tanah metode Walkley dan Black -
N total tanah metode makro Kjeldahl
- CN ratio
2 Analisis batuan kapur
- pH H
2
O dan pH KCl metode elektrometri
commit to user 17
- P total metode ekstrak HClO
4
dan HNO
3
pekat -
CP ratio -
Bahan Organik Tanah metode Walkley dan Black 3
Analisis Bahan Organik -
pH H
2
O metode elektrometri -
CN rasio -
N total metode makro Kjeldahl
- C organik metode WalkleyBlack
4 Analisis tanah akhir
- pH H
2
0 metode elektrometri -
pH KCl metode elektrometri 5
Analisis tanaman -
Tinggi tanaman tiap 1 minggu sekali -
Berat brangkasan segar -
Berat brangkasan kering -
P jaringan tanaman Ekstrak HClO
4
dan HNO
3
- Panjang akar tanaman segar
6 Analisis Mikoriza
- Jumlah spora mikoriza dengan metode penyaringan basah
Brundett et al, 1996 cit Siradz dan Siti, 2007 -
Tingkat infeksi mikoriza dengan metode pengencatan tryplan blue Phillips Hayman, 1970 cit Sukarno, 1998
E. Tata Laksana Penelitian
1. Survey dan Pemisahan spora •
Inokulum mikoriza Inokulum mikoriza dilakukan dengan 2 tahap yaitu
a. Dengan mengambil sampel tanah pada tanah Andisol di
Tengaran pada daerah rhizosfer tanaman dan
b. Membeli
pupuk hayati Mikoriza di IPB. •
Pemisahan spora mikoriza
commit to user 18
Pemisahan spora dari tanah Andisol dilakukan dengan
menggunakan saringan kasar dan halus spora melalui tahap 3 tingkatan saringan yaitu saringan 250µ, 90µ , 60µ. Kemudian pada
hasil saringan terakhir diamati dibawah mikroskop binokuler sehingga didapat spora bawaan tanah Andisol.
2. Percobaan di rumah kaca •
Uji daya kecambah benih jagung Sebelum melakukan percobaan di rumah kaca dilakukan uji
daya kecambah. Hal ini merupakan syarat penting dalam penanaman karena untuk mengetahui kualitas benih jagung dapat dilakukan
dengan cara ditumbuhkan dalam media kapas sehingga muncul akar seminal.
• Pengambilan top soil dan batuan kapur
Pengambilan sampel tanah diambil pada 2 jenis tanah, untuk tanah Alfisol diambil pada daerah Jumantono,Karanganyar dan untuk
tanah Inceptisol diambil pada daerah Jogonalan, Klaten. Pengambilan batuan kapur dilakukan didaerah Sukolilo, Pati. Pengambilan media
tanam dengan metode zig zag sebanyak 5 titik sampel dan diambil secara komposit sedalam 20 cm, dikeringanginkan dan dianyak.
Sedangkan untuk pupuk organik menggunakan pupuk kandang dan pupuk jerami kompos.
• Persiapan media tanam
Sampel tanah untuk top soil diambil secara komposit, dikeringanginkan dan diayak dengan ayakan ukuran
Ø 2 mm
untuk media tanam dan batuan kapur sedangkan untuk keperluan analisis
laboratorium menggunakan ayakan ukuran Ø 0,5 mm. Media tanam yang digunakan terlebih dahulu diberi Furadan 3G untuk menghambat
agar patogen tidak mengganggu tanaman. Kemudian perlakuan ditimbang dan dimasukkan dalam pot dengan berat 400 gpot untuk
batuan kapur, tanah Inceptisol dan Alfisol dengan berat 400 gpot dan 240 gpot sesuai perlakuan.
commit to user 19
• Pemberian bahan organik
Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang dan kompos jerami dengan berat masing-masing 160gpot kemudian
dicampur dengan tanah sesuai perlakuan. •
Penanaman Setelah dilakukan uji kecambah benih jagung dan persiapan
media tanam langkah selanjutnya penanaman kecambah jagung dan inokulasi Mikoriza pada tanah didalam pot dengan metode corong
Rao, 1993. Caranya dengan membuat lubang sedalam kira-kira 5 cm menyerupai kerucut terbalik, inokulum mikoriza dari Tengaran
diletakkan di lubang sebanyak 50 sporapot sedangkan inokulum mikoriza dari IPB sebanyak 50 grampot kemudian kecambah jagung
ditanam sebanyak 2 buah diatas inokulum mikoriza dan ditutup dengan tanah serta disiram dengan pupuk daun Hyponex merah yang diberikan
dengan dosis 5 g10 l air Gunawan, 1998. Larutan ini berfungsi sebagai hara bagi pembentukan VAM.Tujuan agar inokulum mikoriza
dapat langsung menempel pada akar kecambah dan menginfeksi akar dengan baik.
• Penyulaman, Penjarangan dan pemeliharaan
Penyulaman dilakukan apabila tanaman jagung ada yang matitumbuh. Penyiangan apabila terdapat gulma yang menggangu,
serta dilakukan penjarangan tanaman yang baik pertumbuhannnya sehingga setiap pot terdapat 1 tanaman jagung. Sedangkan untuk
pemeliharaan dilakukan dengan menjaga tanah sampai kapasitas lapang dengan volume tertentu
• Pengamatan
Pengamatan dilakukan sampai mencapai vegetatif maksimum dengan pengamatan tinggi tanaman secara periodik setiap seminggu
sekali. •
Pemanenan
commit to user 20
Pemanenan tanaman jagung dilakukan saat tanaman telah mencapai vegetatif maksimum kira-kira berumur 63 hari.
Penyiraman dihentikan dan dianalisis tanaman dan tanahnya.
• Analisis laboratorium meliputi:
- Analisis tanah awal
§ pH H
2
O dan KCl metode elektrometri §
P total metode ekstrak HClO
4
dan HNO
3
pekat §
P tersedia metode Bray I dan metode Olsen §
Bahan Organik Tanah metode Walkley dan Black §
N total tanah metode makro Kjeldahl
§ CN ratio
- Analisis awal batuan kapur
§ pH H
2
O dan pH KCl metode elektrometri §
P total metode ekstrak HClO
4
dan HNO
3
pekat §
CP ratio §
Bahan Organik Tanah metode Walkley dan Black -
Analisis bahan organik §
pH H
2
O metode elektrometri §
CN rasio §
N total metode makro Kjeldahl
§ C organik metode WalkleyBlack
- Analisis tanah akhir
§ pH H
2
0 metode elektrometri §
pH KCl metode elektrometri -
Analisis tanaman akhir §
Tinggi tanaman tiap 1 minggu sekali §
Berat brangkasan segar §
Berat brangkasan kering §
P jaringan tanaman Ekstrak HClO
4
dan HNO
3
§ Panjang akar tanaman segar
commit to user 21
- Analisis mikoriza akhir
§ Jumlah spora mikoriza dengan metode penyaringan basah
Brundett et al, 1996 cit Siradz dan Siti, 2007 §
Tingkat infeksi mikoriza dengan metode pengencatan tryplan blue Phillips Hayman, 1970 cit Sukarno, 1998
F. Analisis Data
Analisis statistika untuk mengetahui pengaruh perlakuan menggunakan uji F taraf 5 sedangkan untuk rmengetahui perbedaan antar perlakuan
menggunakan uji DMRT taraf 5 dan uji korelasi untuk hubungan antar perlakuan
commit to user
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Tanah Alfisol dan Inceptisol Awal