commit to user
bahwa pemberian inokulum sumber mikoriza berbeda nyata pada semua perlakuan dan memberikan nilai paling tinggi pada M2 sumber inokulum
mikoriza IPB sebesar 0.47 gram naik 0,15 dari kontrol. Seperti hasil penelitian Gaur dan Rana 1990 cit Cahyani 1996 menyatakan bahwa
interaksi antara bakteri pelarut fosfat dan MVA dapat meningkatkan hasil brangkasan kering pada periode pertumbuhan.
4. Berat Basah Tanaman
Berat basah tanaman merupakan berat jumlah batang, daun, bunga dan akar pada saat setelah panen tanpa pengovenan. Berdasarkan
hasil Analisis Ragam tabel 4.6 bahwa perlakuan sumber inokulum sumber mikoriza berpengaruh nyata, komposisi berbagai media tanam
dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap berat brangkasan basah tanaman. Hal ini menunjukkan tanpa adanya
pemberian perlakuan, akar tetap dapat tumbuh baik untuk membentuk cabang dan rambut akar Palupi, 2006.
Gambar 4.8 Rerata pengaruh sumber inokulum mikoriza terhadap berat brangkasan segar
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5
Dari Gambar 4.8 menunjukkan bahwa semua perlakuan berbeda tidak nyata, berat brangkasan segar paling tinggi yaitu M1inokulum
mikoriza AlamiAndisol sebesar 0.87 gram. Perlakuan M1 naik
commit to user
dibandingkan M0 tanpa inokulum mikoriza sebesar 0.32, dikarenakan spora yang berasal dari sumber inokulum dari tanah
rhizosfer Andisol mempunyai kemampuan yang baik beradaptasi dengan llingkungan yang berbeda. Hal sesuai dengan penelitian Palupi
dan Fauzi 2006 bahwa tipe spora mikoriza Andisol mempuyai kemampuan yang lebih baik untuk tumbuh dan menginfeksi akar
sehingga dapat membantu akar dalam penyerapan hara fosfor dan air yang akan dipindahkan ke bagian tajuk tanaman.
5. Tinggi Tanaman 7 HST
Tinggi tanaman merupakan parameter pertumbuhan suatu tanaman. Berdasarkan hasil Analisis Ragam Tabel 4.6 bahwa
perlakuan sumber inokulum inokulum mikoriza berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 7HST sedangkan pengaruh nyata pada
perlakuan komposisi berbagai media tanam dan interaksi keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang ditambahkan sama dengan
tanpa pemberian perlakuan. Pada Gambar 4.9 terlihat bahwa perlakuan K5M0 batuan kapur+top soil Alfisol+pupuk kandang+tanpa sumber
inokulum mikoriza memberikan nilai tertinggi dan berbeda tidak nyata dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan adanya
penambahan pupuk kandang yang memberikan pengaruh baik pada sifat fisika, kimia tanah dan mengandung unsur N,P, dan K dalam
jumlah rendah tetapi dapat memasok unsur hara mikro essensial. Tanaman jagung pada awal pertumbuhan belum bisa
membentuk akar dan masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sesuai dengan penelitian Idayah 1998 bahwa pemberian inokulum
mikoriza pada tanaman jagung umur 7HST belum menunjukkan pengaruh yang berbeda.
commit to user
Gambar 4.9 Rerata pengaruh kombinasi perlakuan terhadap tinggi tanaman 7 HST
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5
6. Tinggi Tanaman 63 HST