commit to user
tanah yang terdiri dari mineral liat, oksida logam, hidroksida serta organik umumnya mempunyai muatan elektrostatis. Nilai pH dapat
mempengaruhi muatan elektrostatis dari suatu partikel koloidal dari positif ke negatif atau sebaliknya, dan mengurangi potensialnya. Hal
tersebut mempengaruhi proses atau reaksi yang terjadi antara kontaminan dengan tanah, seperti proses adsorpsi Notodarmojo,
2005. Reaksi tanah ada 2 yaitu pH aktual dan pH potensial.
Kemasaman aktif pH aktual biasanya dapat diukur dengan pH H
2
sedangkan kemasaman cadangan pH potensial diukur dengan pH KCl.
1. pH H
2
Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.5 menunjukkan bahwa interaksi antara sumber inokulum mikoriza dan komposisi berbagai
media tanam berpengaruh nyata p=0.077 terhadap pH H
2
0. Hal ini dikarenakan adanya penambahan bahan organik pada beberapa
perlakuan. Dilaporkan bahwa penambahan bahan organik pada tanah masam, antara lain Inseptisol, Ultisol dan Andisol mampu
meningkatkan pH tanah dan mampu menurunkan Al tertukar tanah Suntoro, 2001; Cahyani., 1996; Dewi., 1996.
Dari Gambar 4.1 hasil DMRT 5 dapat dilihat bahwa peningkatan pH paling besar terdapat pada perlakuan K1M0 top soil
Inceptisol+batuan kapur+ tanpa inokulum mikoriza yaitu sebesar 8.2. Penambahan top soil Inceptisol yang mendekati netral ditambahkan
batuan kapur yang basa sehingga pHnya basa. Peningkatan pH tanah juga akan terjadi apabila bahan organik yang kita tambahkan telah
terdekomposisi lanjut matang, karena bahan organik yang telah termineralisasi akan melepaskan mineralnya, berupa kation-kation.
commit to user
Gambar 4.1 Rerata pengaruh kombinasi perlakuan terhadap pH H
2
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5
2. pH KCl
Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sumber inokulum mikoriza dan perlakuan komposisi berbagai media
tanam mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap pH KCl. Dari gambar 4.2 nilai pH tertinggi pada komposisi media tanam pada
K1batuan kapur+top soil Inceptisol sebesar 7.7 berbeda tidak nyata dengan lainnya, hal ini dikarenakan adanya bahan penyangga dalam
tanah dan akibat bertambahnya ion H oleh suatu proses biologis atau pemupukan. Sedangkan untuk gambar 4.3 terlihat bahwa mikoriza
yang diberikan berbeda nyata. Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik antara akar tanaman dengan jamur. Peran pH sangat penting untuk
perkembangan Mikoriza, pada perlakuan Mikoriza nilainya berkisar antara 6.8-6.9 pada nilai ini mikoriza bisa hidup. Hal ini sesuai dengan
Setyadi 1990 bahwa Mikoriza arbuskula dapat hidup pada pH sekitar 5.6 sampai 7.
commit to user
Gambar 4.2 Rerata Pengaruh komposisi media tanam terhadap pHKCl Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda
tidak nyata pada uji DMRT 5
Gambar 4.3 Rerata Pengaruh inokulum sumber mikoriza terhadap pHKCl
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5
commit to user
E. Pengaruh Perlakuan Terhadap Tanaman Pada Saat Vegetatif