Latar Belakang UJI INFEKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULA PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM BERBASIS BATUAN KAPUR DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG (Zea mays L )

commit to user 1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman Brundrett, 1996. Penggunaan mikoriza bermanfaat dalam peningkatan penyerapan unsur hara khususnya unsur P, meningkatkan toleransi tanaman terhadap kondisi lahan kritis yang berupa kekeringan dan banyak terdapatnya logam-logam berat. Fungsi ini dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman yang ditanam pada lahan-lahan marginal Gupta dan Mukerji,2000 cit Al-Karaki et al ., 2003. Salah satu contoh pengembangan tanah-tanah marginal yaitu dengan pemanfaatan lahan pasca penambangan batuan karst. Lahan karst merupakan suatu kawasan yang memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama yang disebabkan oleh derajat pelarutan batu-batuannya yang intensif Anonim a , 2008. Lahan ini berkembang dari batuan induk gamping yang biasanya mempunyai kandungan hara kalsium Ca tersedia yang sangat tinggi sampai berlebihan, sedangkan hara lain misalnya fosfat dan hara mikro ketersediaanya sangat rendah, taraf dekomposisi bahan organik lambat karena lengas tanah rendah, keadaan top soil yang sudah lenyap sehingga kesuburan tanah berkurang dan lahan sangat rawan terhadap ancaman proses erosi tanah Syamsul, 2008. Untuk mengatasi permasalahan lahan karst dalam penelitian ini maka upaya yang dilakukan dengan mengkombinasikan mikoriza dengan berbagai komposisi media tanam yaitu dengan penambahan top soil dan bahan organik. Penambahan top soil bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah yang telah terkikis akibat penambangan batuan kapur, sedangkan untuk bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan P dalam tanah Hakim, 1986 dan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Bahan organik melalui proses dekomposisinya menghasilkan asam-asam organik mempunyai sifat khelat Fe, Al dan Ca dari commit to user 2 dalam larutan tanah sehingga membentuk senyawa kompleks yang sukar larut dengan konsentrasi bebas Fe, Al dan Ca berkurang dan P menjadi tersedia. Penambahan top soil menggunakan contoh tanah Inceptisol dan Alfisol. Jenis tanah ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian di lahan kering tetapi mempunyai kekurangan yaitu ketersediaan P yang rendah merupakan faktor pembatas untuk pertumbuhan dan produksi untuk jenis tanah ini dan merupakan contoh top soil dari pH asam dan pH netral. Hal ini sesuai fungsi mikoriza apabila dikombinasikan dengan top soil karena dapat meningkatkan luas permukaan sistem perakaran untuk penyerapan nutrisi yang lebih baik dari tanah terutama pada saat tanah kekurangan fosfor. Pemberian bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan kompos jerami diharapkan memperbaiki kondisi tanah, menekan terjadinya erosi, mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk buatan yang berlebihan sehingga menciptakan lahan pertanian yang berkelanjutan sustainable agriculture serta dapat meningkatkan produksi tanaman jagung Zea mays L . . Dilaporkan bahwa penambahan bahan organik pada tanah masam, antara lain Inceptisol, Ultisol dan Andisol mampu meningkatkan pH tanah dan mampu menurunkan Al tertukar tanah Suntoro, 2001; Cahyani., 1996; Dewi, 1996. Menurut Suntoro 2003 bahwa penggunaan bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dosis 9.5 tonha mampu meningkatkan hasil biji kacang tanah sebesar 38.72 dengan hasil 2.13 tonha dan penggunaan bahan organik dari pangkasan Gliricidae sepium mampu meningkatkan hasil 1.84 tonha biji kacang tanah pada tanah Alfisol Jumapolo. Sedangkan untuk penambahan jerami 10 tonha pada Ultisol mampu meningkatkan 15,18 KPK tanah dari 17,44 menjadi 20,08 cmol + kg –1 Cahyani, 1996. Pemberian pupuk kandang dan kompos jerami lebih tinggi akan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang lebih baik akan menciptakan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan akar tanaman yang lebih baik yang selanjutnya akan menguntungkan berkembangnya mikoriza, karena tersedianya asimilat sebagai commit to user 3 bahan makanan bagi jamur. Adanya asosiasi antara akar dengan mikoriza akan memperluas permukaan penyerapan sebagai akibat berkembangnya hifa. Hal ini yang mendasari penelitian untuk mempelajari dan memberikan informasi tentang infektivitas dan efektivitas jamur mikoriza inokulum mikoriza alami, inokulum mikoriza buatan pada lahan pasca penambangan batuan kapur dengan komposisi media tanam berupa bahan organik kompos jerami, pupuk kandang dan penambahan top soil Alfisol, Inceptisol dengan indikator tanaman Jagung Zea mays L ..

B. Perumusan Masalah