2. Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman. Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran
dan bunga. Pigmen antosianin tergolong kedalam turunan benzopiran. Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting
dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker dan diabetes.
3.Tanin
Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit. Tanin terdiri atas berbagai asam fenolat.Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas
antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transcriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan
antihemoroid Yunitasari, 2011.
2.2 Ekstraksi
Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Maserasi Maserasi berasal dari kata “macerare” artinya melunakkan. Maserat adalah hasil
penarikan simplisia dengan cara maserasi, sedangkan maserasi adalah cara penarikan simplisia dengan merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari
dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar, sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan pelarut setelah
dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya Depkes, 2000. Keuntungan dari metode maserasi yaitu prosedur dan peralatannya sederhana
Agoes, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2. Perkolasi
Perkolasi adalah suatu cara penarikan memakai alat yang disebut perkolator dimana simplisia terendam dalam cairan penyari, zat-zat akan terlarut dan larutan
tersebut akan menetes secara beraturan Syamsuni, 2006. Keuntungan dari metode perkolasi ini adalah proses penarikan zat berkhasiat dari tumbuhan lebih
sempurna, sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang lama dan peralatan yang digunakan mahal Agoes, 2007.
3.Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan pelarut akan terdestilasi menuju pendingin dan akan kembali
ke labu Depkes, 2000.
4.Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet, dimana pelarut akan terdestilasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi dan
merendam sampel yang mengisi bagian tengah alat soklet setelah pelarut mencapai tinggi tertentu maka akan turun ke labu destilasi, demikian berulang-
ulang Depkes, 2000.
2.3. Karotenoid
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye, atau merah oranye, mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi
tidak larut dalam air. Disamping pada daun dan batang tanaman, karotenoid juga terdapat pada bagian-bagian lain pada tanaman misalnya pada umbi atau buah.
Pada tanaman atau buah-buahan yang karbohidratnya rendah biasanya kadar karoten nya juga rendah. Pada umumnya umbi-umbian mengandung sedikit
karotenoid, kecuali ubi jalar dan wortel.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan daya larutnya dalam pelarut organik, karotenoid dapat digolongkan dalam dua kelompok pigmen, yaitu karoten dan xantofil. Karoten
sangat larut dalam petroleum eter dan kurang larut dalam etanol, sedangkan xantofil sebaliknya. Karoten mempunyai susunan kimia yang hanya terdiri dari
atom-atom C dan H, sedangkan xantofil terdiri dari atom-atom C, H, dan O.
Molekul karoten terdiri dari gugus isoprenoid. Jumlah atom C pada karoten adalah 40, mempunyai 11 ikatan rangkap dan 10 gugus metil. Karoten
banyak terdapat pada wortel, pisang, pepaya, jeruk, buah merica, cabai dan lain- lain. Pada buah semangka dan tomat banyak terkandung karotenoid, khususnya
pigmen likopen. Warna kuning pada nenas juga disebabkan adanya pigmen karotenoid.
Gambar. 2.2 Beta-Karoten Muchtadi, 2010
Gambar. 2.3 Likopen Muchtadi, 2010
Karotenoid yang mengandung gugus hidroksil disebut xantofil. Bedanya dengan karotenoid lainnya adalah bahwa xantofil jarang didapat pada tanaman,
tetapi hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan tertentu saja, misalnya kapsantin. Berdasarkan banyaknya gugus hidroksil dalam molekulnya, xantofil dibagi
menjadi dua sub kelompok yang berbeda, yaitu lutein dan kriptosantin. Pada kriptosantin hanya terdapat satu gugus hidroksil. Dalam lapisan kulit luar biji
jagung, buah merica, pepaya dan kulit jeruk terdapat kadar kriptosantin yang relatif tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Banyak anggapan yang menyatakan bahwa warna bahan makanan yang semakin kuning berarti kadar vitamin A semakin tinggi beta karoten merupakan
provitamin A. Hal ini ternyata tidak selalu benar untuk semua bahan makanan. Contohnya warna kuning dari kuning telur bukan disebabkan oleh karoten,
melainkan oleh beta-lutein.
Dalam pengolahan sayuran dan buah-buahan, kerusakan karotenoid selama pemasakan sangat sedikit. Tetapi pada proses pengeringan, adanya
kerusakan karotenoid perlu diperhatikan, karena karoten mudah teroksidasi terutama pada suhu yang sangat tinggi. Demikian pula dalam proses
penyimpanan, kadar karoten dalam bahan pangan akan menurun. Karena itu pada proses pengeringan dan penyimpanan bahan pangan digunakan lapisan pati untuk
melindungi karoten dari proses oksidasi Muchtadi, 2010.
2.4. Spektrofotometer UV