manggis sambil diaduk hingga homogen. Kemudian ditambahkan larutan kitosan 2 dan 2 mL gliserin. Diaduk hingga homogen dan dibiarkan mengental.
Campuran dituang ke plat akrilik dan diratakan. Dikeringkan didalam oven pada suhu ± 40
o
C selama ± 2 hari. Dilakukan prosedur yang sama untuk tepung tapioka dengan variasi 4 g, 5 g, 6 g, dan 7 g dan akuades dengan variasi 33 ml, 32 ml, 31
ml, dan 30 ml.
3.2.4 Pengukuran Ketebalan Edible Film
Edible film yang diperoleh dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm, kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong sebanyak lima kali
dari lima sisi, yaitu sudut sisi kiri atas, sudut sisi kanan atas, sudut sisi kiri bawah, sudut sisi kanan bawah dan tengah. Kemudian, dicari rata-rata dari ketebalan
tersebut.
3.2.5 Pengukuran Kuat Tarik dan Kemuluran
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan polimer. Kekuatan tarik
suatu bahan didefinisikan sebagai besarnya beban maksimum F
maks
yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi dengan luas penampang
awal A .
Keterangan : σ
= kekuatan tarik bahan kgfmm
2
F = tegangan maksimum kgf
A = luas penampang mm
2
Disamping bersama kekuatan tarik σ sifat mekanik bahan juga diamati dari sifat kemulurannya
ɛ yang didefinisikan sebagai :
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: ɛ
= Kemuluran I
= Panjang spesimen mula-mula mm I
t
= Panjang spesimen setelah diberi beban mm
3.2.6 Analisa SEM Scanning Electron Microscopy
SEM Scanning Electron Microscopy adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara makroskopik. Berkas elektron dengan
diameter 5-10 nm diarahkan pada spesimen interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron,
sinar x, elektron sekunder, absorbansi elektron.
Dalam hal ini, dilihat permukaan dari pencampuran tepung tapioka dengan ekstrak kulit manggis, kitosan dan gliserin berdasarkan sifat mekanik edible film
yang optimal.
3.2.7 Analisa FT – IR Fourier Transform Infra Red
Analisa FT-IR Fourier Transform Infra Red merupakan analisa terhadap interaksi senyawa-senyawa yang terkandung dalam edible film berupa uluran atau
lekukan gugus fungsi yang ditampilkan dalam bentuk spektrum gelombang. Dalam hal ini, dilihat spektrum interaksi gugus fungsi dari edible film hasil
campuran tepung tapioka dengan kitosan, ekstrak kulit manggis, dan gliserin berdasarkan sifat mekanik edible film yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
3.2.8 Penentuan Kadar Nutrisi 3.2.8.1. Penentuan kadar air