Taksonomi dan Morfologi Manggis

2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Manggis

Kedudukan taksonomi dari Garcinia mangostana Linn.yaitu : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Guttiferanales Famili : Guttiferae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia mangostana Linn. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan 10-15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10-25 meter dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida. Diameter batang 25-35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna coklat gelap atau hamper hitam, kasar dan cenderung mengelupas. Getah manggis berwarna kuning getah kuning atau resin ada pada semua jaringan utama tanaman. Letak daun berhadapan, merupakan daun sederhana dengan tangkai daun pendek yang berhubungan dengan tunas, panjang tangkai daun 1,5 -2 cm dengan helaian daun berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elips dengan panjang 15- 25cm x lebar 7-13 cm, mengkilap, tebal dan kaku, ujung daun meruncing acuminate dan licin glabrous. Bunganya bersifat uniseksual dioecious berumah dua,terdapat pada pucuk ranting muda dengan diameter 5-6 cm, pedikelnya pendek, tebal dan panjang 1,8-2 cm terletak pada dasar bunga. Buah berbentuk bulat atau agak pipih dan relatif kecil dengan diameter 3,5-8 cm. Kulit buah tebalnya 0,8-1 cm berwarna keungu-unguan biasanya mengandung cairan kekuning-kuningan. Kebanyakan tanaman manggis yang ada di Indonesia berasal dari biji Nazaruddin, 1994. Universitas Sumatera Utara Perkembangan buah manggis di Indonesia sangat menggembirakan. Selama periode tahun 1986-1990 ekspor manggis terus meningkat. Pada tahun 1986 baru mencapai 3,7 ton; tahun berikutnya bertambah menjadi 35,7 ton, tahun 1989 menjadi 278 ton dan tahun 1990 mencapai 357,6 ton. Sementara itu, luas lahan baru diproyeksikan sekitar 194.996 hektar yang tersebar di Pulau Jawa seluas 31.781 ha, Sumatera 106.397 ha, Bali 207 ha, Nusa Tenggara Barat 13.175 ha, Kalimantan 13.773 ha, Sulawesi 26.919 ha, Maluku 2.884 ha dan sebagian luas direncanakan di Irian Jaya Ashari, 2006.

2.1.2 Kandungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

1 1 13

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 2

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 6

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 20

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 2 2

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

0 0 9

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 1 13

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 0 2

Karakterisasi Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Untuk Kemasan Buah Apel Malang (Malus domestica)

0 0 5