Perbedaan Jenis Aspek Aspek Sesatif

Aspek tersebut diungkapkan dengan unsur leksikal ‘telah’ yang diposisikan dibelakang subjek dan didepan predikat. Rumus dasar: S + ‘telah’ + predikat + O

4.2 Perbedaan Aspek dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia

Jenis aspek dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan yang cukup besar, walaupun terdapat pula kesamaan. Pada sub point berikut ini, penulis akan menguraikan satu per satu, mulai dari perbedaan jenis dan perbedaan posisi aspek pada kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

4.2.1 Perbedaan Jenis Aspek

Perbedaan yang terlihat jelas dalam hal aspek pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia adalah, jenis aspeknya. Bahasa Mandarin terdiri dari 5 lima jenis aspek yaitu, aspek 作 的 进 行 态 dòngzuò de jìnxíng tài, 作 的 续 态 dòngzuò de xù tài, 作 的 完 态 dòngzuò de wánchéng tài , 作 的 变 态 dòngzuò de biànhuà tài, dan 作的 历态 dòngzuò de jīnglì tài. Sedangkan, bahasa Indonesia memiliki 7 tujuh jenis aspek, yaitu aspek Progresif, aspek Kontinuitif, aspek Perfektif, aspek Intensif, aspek Imperfektif, dan aspek Repetitif, 6. kaum komunis telah beberapa kali melakukan pengianatan terhadap NKRI S aspek P O Kaum komunis telah beberapakali melakukan penghianatan terhadap NKRI. Tata Bahasa Praktis :180 dan aspek Sesatif. Jenis aspek dalam bahasa Mandarin pada kenyataannya sama dengan jenis aspek dalam bahasa Indonesia. Persamaannya dapat dilihat dalam penjelasan tentang persamaan aspek. Namun bahasa Mandarin tidak mengklasifikasikan jenis aspek serinci jenis aspek dalam bahasa Indonesia. Maka terdapat perbedaan jumlah jenis aspek bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan jenis aspek, jenis aspek bahasa Mandarin ada yang tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Indonesia, sebaliknya jenis Aspek bahasa Indonesia ada yang tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Mandarin. Jenis aspek bahasa Mandarin yang tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Indonesia yaitu: 1. 作变 态 dòngzuò biànhuà tài Aspek Perubahan adalah jenis aspek bahasa Mandarin yang mengungkapkan perubahan dari kejadian, peristiwa atau perbuatan yang sebelumnya. Contoh: 他 要 院 了 tā yào chū yuàn le dia segera keluar rumah sakit Dia segera keluar rumah sakit. 外 人使用汉语语法 :432 Kalimat aspek diatas mengungkapkan situasi perubahan. Subjek ‘ 他 ’ tā yang artinya dia, segera ‘ 要 ’ yào ‘ 院 ’chū yuàn yang artinya keluar rumah sakit . Jenis aspek ini mengungkapkan kejadian, peristiwa, atau perbuatan segera berubah dari situasi sebelumnya. Jenis aspek ini tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Indonesia. 2. 作的 历态 dòngzuò de jīnglì tài aspek yang sudah dialami adalah aspek yang mengungkapkan kejadian, peristiwa atau perbuatan yang sudah dialami. Kalimat aspek diatas mengungkapkan kejadian atau perbuatan yang sudah dialami sehingga menyatakan sebuah aspek pengalaman‘ 他 ’tā yang artinya dia mempunyai pengalaman ‘ 学 ’xué yang artinya belajar, ‘ 中 ’zhōngyī yang artinya pengobatan tradisional China. Aspek yang sudah dialami maka tentu situasinya sudah lewat atau lampau. Jenis aspek bahasa Mandarin ini tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Indonesia. Meskipun dalam aspek Indonesia memiliki jenis aspek sudah lewat atau lampau namun tidak menjelaskan dengan jelas dan rinci seperti jenis aspek bahasa Mandarin apakah kejadian yang sudah lewat tersebut sudah diialami menjadi suatu pengalaman atau tidak. Jenis aspek bahasa Indonesia yang tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Mandarin yaitu : 1. Aspek Intensif adalah aspek yang mengungkapkan peristiwa atau kejadian baru dimulai. Contoh: 他 学 过 中 t ā xué guò z hōngyī dia belajar telah pengobatan trasisional China Dia telah belajar pengobatan tradisional China. 外 人使用汉语语法 : 406 Kalimat aspek diatas mengungkapkan situasi kejadian yang baru terjadi, ‘air’ menjadi ‘didih’. Aspek Intensif mengungkapkan awal kejadian dengan cepat dengan diungkapkan dengan kata‘baru saja’. Aspek ini tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Mandarin. 2. Aspek Imperfektif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan, peristiwa masih berlangsung. Contoh: 1. ayah membaca koran Ayah membaca koran. Tata Bahasa Praktis:88 Kalimat aspek diatas mengungkapkan perbuatan, ‘membaca’ yang masih berlangsung. Imbuhan me- menyatakan perbuatan aktif masih berlangsung. Jenis aspek ini tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Mandarin. 3. Aspek Repetitif adalah aspek yang mengungkapkan situasi, perbuatan berulang-ulang. Contoh: Kalimat aspek diatas mengungkapkan perbuatan ‘menembak’ yang dilakukan berulang-ulang diungkapkan dengan penambahan akhiran –i pada predikatnya air itu baru saja mendidih Air itu baru saja mendidih. Tata Bahasa Praktis:102 Israel menembaki kubu-kubu gerilyawan Palestina Israel menembaki kubu-kubu gerilyawan Palestina. Tata Bahasa Praktis:202 ‘menembaki’ oleh subjek ‘Israel’ terhadap objek ‘kubu-kubu gerilyawan Palestina’. Jenis aspek bahasa Indonesia aspek Repetitif tidak termasuk dalam jenis aspek bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin mempunyai kata pengulangan namun tidak termasuk bagian dari aspek, sehingga jenis aspek repetitif tidak termasuk dalam bahasa Mandarin. 4. Aspek Sesatif adalah aspek yang mengungkapkan peristiwa, perbuatan berakhir. Contoh: Polisi telah menangkap pencuri itu Polisi telah menagkap pencuri itu. Tata Bahasa Praktis :88 Kalimat aspek diatas merupakan aspek yang mengungkapkan perbuatan berakhir dengan pengungkapan aspek ‘telah’. Kalimat tersebut mengungkapkan kejadian ‘ menangkap’ yang telah selesai terjadi. Aspek sesatif mengungkapkan suatu penyelesaian peristiwa. Jenis aspek ini tidak ada dalam jenis aspek bahasa Mandarin. Dengan demikian diketahui bahwa terdapat perbedaan jenis bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia karena dalam mengungkapkan aspek dua bahasa tersebut ada yang mengungkapkan aspeknya dengan jelas namun ada juga yang tidak diungkapkan dengan jelas.

4.2.2 Perbedaan Posisi Aspek