BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran tentang pola pemberian pisang awak, status gizi dan saluran pencernaan pada bayi
usia 0-6 bulan. Penelitian ini juga menggunakan desain penelitian dengan cross-sectional. Penelitian cross-sectional yaitu dilakukan pada suatu waktu dan satu kali atau penelitiannya
dengan mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa SungaI Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Adapun pertimbangan kenapa peneliti memilih lokasi penelitian dilokasi tersebut karena dari
survei awal yang dilakukan oleh peneliti, mayoritas penduduk terutama ibu-ibu di Desa Sungai Pauh tersebut masih memberikan makanan pendamping atau MP-ASI berupa pisang
awak kepada bayinya yang masih berusia dini. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan
Desember 2016.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI dan MP-ASI berupa pisang awak dan MP-ASI berupa makanan lain yang ada di Desa Sungai
Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa tahun 2016 sebanyak 32 bayi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI dan MP-ASI berupa pisang awak dan MP-ASI berupa makanan lain yang ada di Desa Sungai
Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa tahun 2016 sebanyak 32 bayi.
3.4 Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Kuisioner dalam instrumen penelitian ini untuk mewawancarai ibu atau yang
mengasuh bayi usia 0-6 bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dengan pertanyaan mengenai data ibu, data bayi, pola pemberian ASI, pola
pemberian MP-ASI pisang awak atau ada makanan lain yang diberikan ibu kepada
bayinya sebagai MP-ASI dan gangguan saluran pencernaan.
2. Alat ukur panjang bayi Alat ukur panjang bayi dalam instrumen penelitian ini digunakan untuk
melihat panjang bayi pada usia 0-6 bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa normal atau tidak. Bayi akan di ukur panjang badannya setelah
pengisian kuesioner selesai. 3. Timbangan bayi
Timbangan bayi dalam instrumen penelitian ini digunakan untuk melihat berat badan bayi pada usia 0-6 bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota
Langsa normal atau tidak. Bayi akan di timbang berat badannya setelah pengisian kuesioner selesai.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan koesioner yang berisi daftar pertanyaan dan pilihan jawaban yang dilakukan dengan metode wawancara. Data
primer meliputi : 1.
Identitas responden. 2.
Pola pemberian ASI mengenai waktu pemberian, frekuensi pemberian, dan durasi pemberian
3. Pola pemberian MP-ASI berupa pisang awak mengenai waktu pemberian,
frekuensi pemberian, cara pemberian, kuantitas pemberian dan umur pertama kali diberikan.
4. Berat badan dan panjang badan bayi serta gangguan saluran pencernaan yang
terjadi pada bayi.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder meliputi data demografi penduduk yang diperoleh dari kantor kepala Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa.
3.6 Definisi Operasional
1. Pola pemberian ASI adalah tindakan ibu dalam memberikan ASI kepada bayi yang meliputi waktu pemberian, frekuensi pemberian, dan durasi pemberian.
a. Waktu pemberian ASI adalah jadwal pemberian ASI pada bayi. b. Frekuensi pemberian ASI adalah keacapan pemberian ASI kepada bayi dalam satu hari.
c. Durasi pemberian ASI adalah lamanya pemberian ASI kepada bayi setiap kali menyusui.
Universitas Sumatera Utara
2. Pola pemberian MP-ASI pisang awak adalah tindakan ibu atau keluarga dalam memberikan pisang awak kepada bayi yang meliputi waktu pemberian, frekuensi
pemberian, cara pemberian, kuantitas pemberian dan umur pertama kali diberikan. a. Waktu pemberian pisang awak adalah jadwal pemberian pisang awak kepada bayi
dalam sehari. b. Frekuensi pemberian pisang awak adalah pemberian pisang awak kepada bayi dalam
satu hari. c. Cara pemberian pisang awak adalah tindakan ibu dalam mengolah pisang awak sebelum
diberikan kepada bayi dikerok, disaring, dilumat. d. Kuantitas pemberian pisang awak adalah banyaknya pisang awak yang diberikan
kepada bayi dalam satu kali pemberian. e. Umur pertama kali diberikan adalah usia bayi pada saat pertama kali diberikan pisang
awak. 3. Status gizi bayi yaitu suatu keadaan yang dapat menunjukkan keadaan gizi bayi yang dapat
diukur secara antropometri dengan indeks BBU, PBU, dan BBPB 4. Gangguan saluran pencernaan pada bayi adalah kondisi ketidak laziman yang dialami oleh
bayi sehingga mengganggu saluran pencernaan bayi seperti diare, muntah, sembelit. a. Diare adalah bayi buang air besar dengankonsistensi tinja yang lembek atau cair yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya Neonatus dikatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berusia lebih dari satu bulan
dikatakan diare bila frekuensinya lebih dari 3 kali dalam sehari. b. Muntah adalah keluarnya kembali seluruh atau sebagian makanan yang masuk ke
lambung melalui mulut. c. Sembelit adalah keadaan dimana bayi mengalami kesulitan untuk buang air besar
dalam waktu 2 hari yang berhubungan dengan konsistensi tinja yang keras.
Universitas Sumatera Utara
5. Bayi adalah anak yang usianya 0-6 bulan pada saat penelitian.
3.7 Aspek Pengukuran