Status Gizi dan Pemberian Pisang Awak

lebih dari 8 kali dalam sehari. Hal ini dapat dilakukan karena umumnya ibu tidak bekerja. Namun, untuk durasi pemberian ASI sebagian besar ibu 81,5 menyusui bayinya selama lebih dari 15 menit. Hanya sekitar 18,5 bayi yang disusui selama kurang dari 15 menit, diantara ibu yang menyusui kurang dari 15 menit memiliki alasan bayi sudah mulai tertidur dan tidak dapat melakukan aktivitas lain. Indikator lama menyusui ≥ 15 menit didasarkan pada kajian WHO untuk prediksi jumlah ASI yang dihasilkan ibu yaitu setara 60 ml ASI. Lama menyusui diasumsikan apakah produksi lancar dan cukup.

5.3 Status Gizi dan Pemberian Pisang Awak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi bayi berdasarkan indeks BBU umumnya berada pada kategori normal. Bayi usia 0-6 bulan ditemukan 88,9 bayi berstatus gizi normal dengan pola pemberian pisang awak dan pemberian ASI yang cukup. Namun, ada juga ditemukan yang diberikan makan pisang awak tetapi status gizinya sangat kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, diketahui bayinya sering mengalami sakit seperti demam dan diare, selain itu disebabkan karena bayi tidak minum ASI. Kebutuhan gizinya diperoleh dari susu formula dan makanan tambahan berupa pisang awak dilumatkan. Studi-studi dibanyak negara berkembang mengungkap bahwa penyebab utama terjadinya gizi kurang dan hambatan pertumbuhan pada anak-anak usia 3-15 bulan berkaitan dengan rendahnya pemberian ASI dan buruknya praktek pemberian makanan pendamping ASI Shrimpton, 2001. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini Supariasa, 2002. Menurut World Health Organization WHO, lebih kurang 1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan tidak benar, kurang dari 15 bayi diseluruh dunia diberi ASI Eksklusif selama 4 bulan dan sering kali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman Humairon, 2010 dalam jurnal Baharuddin, Rosmawar, Munazar, 2011. Universitas Sumatera Utara Angka kematian anak dan balita 51 disebabkan oleh diare dan lebih dari separuh kematian tersebut 54 erat hubungannya dengan status gizi Wargiana, dkk, 2012. Berdasarkan indeks PBU diketahui bahwa bayi dengan kategori status gizi normal diperoleh sebesar 65,6, artinya hampir semua bayi usia 0-6 bulan di Desa Sungai Pauh memiliki panjang badan yang normal dan hanya 21,9 yang berstatus gizi pendek, pada bayi usia 0-6 bulan dengan pola pemberian pisang awak ditemukan ada yang berstatus gizi pendek dan 12,5 berstatus gizi sangat tinggi. Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan panjang badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan panjang badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BBPB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat kini sekarang. Di Desa Sungai Pauh ditemukan bayi yang memiliki status gizi resiko gemuk. Bayi usia 0-6 bulan ada ditemukan yang berstatus gizi resiko gemuk, hal ini dapat disebabkan oleh praktek pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini sehingga berat badan bayi cepat mengalami kenaikan. Hal ini sejalan menurut pernyataan Irianto dan Waluyo 2004, apabila dalam pemberian makanan pendamping ASI terlalu berlebihan maka sisa bahan makanan yang tidak digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan sel, dan energi akan diubah menjadi lemak, sehingga apabila anak kelebihan lemak dalam tubuhnya, dimungkinkan akan mengakibatkan alergi atau infeksi dalam organ tubuhnya dan bisa mengakibatkan kelebihan berat badan.

5.4 Gangguan Saluran Pencernaan pada Bayi Usia 0-6 bulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Status Gizi pada Bayi 6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas

16 130 108

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Ibu Terhadap Pemberian MP-ASI Pada Anak Usia 0-6 Bulan Di Kota Langsa

3 47 108

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 0 18

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 0 5

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 2 13

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 40

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 2 3

Gambaran Pola Pemberian Asi Dan Mp Asi, Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Tahun 2016

0 0 30

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN MP–ASI DINI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6–8 BULAN DI DESA CATURHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Studi Komparasi Pemberian Asi Eksklusif dan Pemberian Mp–Asi Dini terhadap Status Gizi pada Bayi U

0 0 14