Shin - 信 kejujuran Meiyo 名誉- Nama Baik

Sebelumnya ketika masih di Jepang, Jiro adalah seorang samurai bawahan Genji. Kemudian Jiro pindah ke Amerika dan menjadi anak buah dari Stark karena disuruh oleh Genji. Namun kepindahan Jiro ke Amerika tidak membuatnya kehilangan nilai-nilai bushido seperti rasa malu dan cara untuk mengatasi rasa malu itu adalah dengan melakukan bunuh diri. Anak buahnya mengepung Emily, tetapi hanya untuk menangkapnya. Perintah Taro kepada mereka adalah menangkap Hanako dan menyerahkan Emily kepadanya. Karena Taro sendiri telah menangkap Hanako dan tidak melakukan apa pun terhadap Emily, anak buahnya tidak bisa melakukan apa yang diperintahkannya. Tanpa perintah spesifik, mereka menjadi bingung karena perubahan kondisi. Mereka telah dilatih sejak kecil untuk patuh tanpa bertanya. Mengambil inisiatif sangat tidak dianjurkan karena memberi implikasi ketidakcakapan sang pemimpin yang telah mengeluarkan perintah yang tidak bisa dipenuhi. S2: 435. Pada kutipan di atas dapat kita lihat bahwa samurai anak buah dari Taro memiliki nilai bushido berupa kepatuhan terhadap atasan. Kepatuhan tersebut adalah apabila samurai mendapat perintah dari atasan, maka samurai wajib segera melaksanakannya tanpa ada pertanyaan. Mengambil inisiatif sendiri bukanlah ajaran bushido. Kepatuhan ini menunjukkan integritas samurai kepada atasannya.

4.5 Shin - 信 kejujuran

Hal yang paling mendasar dalam prinsip samurai adalah ajaran untuk senantiasa hidup dalam kejujuran terhadap diri sendiri; jika tidak, mereka dianggap belum benar-benar menjalani kehidupan secara utuh. Kejujuran inilah yang kemudian menjadi salah satu karakter utama dari seorang samurai disamping bersemangat dan senantiasa sempurna dalam melakukan setiap perkerjaan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini. “Bukan wewenangku untuk bicara,” jawab Hide. Tenggelam dalam pikirannya lagi, dia tahu dia telah menemukan asisten pertamanya. Meski keahlian pedang Shimoda biasa-biasa saja dan payah di perkelahian tanpa senjata, tak seorang pun samurai di klan bisa mengalahkannya dalam menggunakan busur dan panah, senapan atau pistol, baik diam ataupun di atas kuda. Dan yang juga penting, dia jujur dari dalam hatinya. Jika dia berjanji, dia pasti akan menepatinya meski dia harus kehilangan nyawanya. S1: 271 Dari kutipan di atas tampak jelas bahwa Shimoda memiliki nilai-nilai bushido seperti keberanian dan kejujuran. Selain itu dia juga tepat janji walaupun ia harus kehilangan nyawanya.

4.6 Meiyo 名誉- Nama Baik

Meiyo nama baik berarti kemuliaan dan menjaga kehormatan. Untuk menjaga nama baik dan kehormatan diperlukan pengendalian diri. Badan Shigeru mengeras dan kaku. Dia mulai gemetar, sedikit pada awalanya lalu menjadi semakin keras dan semakin keras, sehingga dia terlihat seperti kejang-kejang yang parah. Akhirnya, teriakan pedih tertahan keluar dari mulutnya dan dia terjatuh ke lantai menangis tersedu-sedu. “Hamba mengerti, Tuanku”. Sikap Shigeru kembali sangat formal. Dia bergantung pada protokol resmi untuk menguasai diri dari emosi. “Kapanpun anda menghendaki, hamba akan menjawab pertanyaan Anda sebaik yang hamba bisa.” S1: Hal. 289-290 Shigeru dan keponakannya Genji memiliki kesamaan berupa keistimewaan di dalam klannya. Keistimewaan itu berupa kemampuan mereka untuk mendapat penglihatan di masa depan. Karena keistimewaan mengakibatkan Shigeru menjadi saktit jiwa. Ketika sakit jiwa Shigeru telah pulih, Genji pun menceritakan mengenai pertanda yang didapat olehnya. Namun ternyata Shigeru tidak bisa menjelaskan kepada Genji makna dari pertanda tersebut sehingga Shigeru merasa bersalah terhadap Genji dan menangis. Tapi setelah itu, Shigeru berhasil mengendalikan diri dari emosinya dan bersikap normal kembali.

4.7 Jin 仁 - kemurahan hati