Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

2. Membaca sumber data secara berkesinambungan berulang-ulang sesuai dengan prinsip dialektik sehingga diperoleh pengertian antara bagian dan keseluruhan dari objek yang diteliti. 3. Setelah langkah kedua, peneliti membaca sekali lagi sumber data untuk memberi tanda bagian-bagian yang diangkat menjadi data yang akan dianalisis lebih lanjut. Dengan langkah-langkah tersebut, dapat diperoleh data penghayatan dan pemahaman arti dan makna tentang karya sastra yang diteliti secara mendalam dan mencukupi. Sehubungan dengan itu, peneliti akan mengadakan analisis terhadap data utama, yaitu dwilogi novel Samurai. Untuk membantu dan melengkapi data utama tersebut maka dikumpulkan juga buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan dengan membaca buku-buku dan referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi-informasi mengenai objek penelitian Semi, 1993: 8. Teknik ini digunakan karena pada penelitian ini sumber data yang tertulis lebih mendominasi.

3.4 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisis konten content analysis. Analisis konten digunakan peneliti untuk mengungkap, memahami, dan menangkap pesan karya sastra. Pemahaman tersebut mengandalkan tafsir sastra yang rigid. Artinya, peneliti telah membangun konsep yang akan diungkap, baru memasuki karya sastra. Aspek penting dari analisis konten adalah bagaimana hasil analisis tersebut dapat diimplikasikan pada siapa saja Endraswara, 2008: 161. Pada prosedur pengolahan data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Peneliti membaca novel Samurai yang menjadi objek penelitian secara berulang- ulang agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Membaca hermeneutik berlangsung dalam dua tataran tingkat. Pertama, membaca heuristik, yaitu membaca dengan dasar pemahaman pada konvensi bahasa. Kedua, membaca hermeneutik, yaitu dicari makna tersirat. Penafsiran ini memerlukan kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra. Jadi, membaca hermeneutik memungkinkan pemberian makna yang khas, bervariasi, dan mendalam. 2. Peneliti mengidentifikasi dan mengklasifikasi seluruh data serta memfokuskan interpretasi pada objek yang berkaitan dengan filsafat, dan nilai budaya Jepang. Analisis data tidak dikerjakan per sumber data, tetapi per butir masalah yang telah dirumuskan. Jadi, analisis data dikerjakan secara utuh-bulat holistik dan menyeluruh komprehensif. 3. Kemudian peneliti menafsirkan kembali seluruh data yang teridentifikasi dan terklasifikasi untuk menemukan kepaduan, kesatuan dan hubungan antardata sehingga diperoleh pengetahuan secara utuh-bulat dan menyeluruh tentang hal- hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan metode hermeneutika. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani yaitu hermenuein yang artinya menafsirkan. Oleh sebab itu menurut Ratna 2005: 91 hermeneutika diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti. Hermeneutika adalah metode yang selalu digunakan untuk penelitian karya sastra. Ratna, 2004: 44. Hermeneutika sangat relevan untuk menafsirkan berbagai gejala, peristiwa, simbol dan nilai yang terkandung dalam ungkapan bahasa atau kebudayaan yang terdapat pada kehidupan manusia. Dalam menganalisis data, hermeneutika memfokuskan pada objek yang berhubungan dengan simbol-simbol, bahasa, atau pada teks-teks serta karya budaya lainnya Kaelan, 2005: 80-81. Jadi, yang harus dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah pembacaan yang berulang-ulang retroaktif sehingga didapat data-data yang berkaitan dengan kajian budaya di dalam karya tersebut. Namun, sebelum sampai ke tahap hermeneutika, analisis dengan menggunakan teknik heuristik adalah langkah awal yang perlu dilakukan. Heuristik merupakan pembacaan dari awal sampai akhir secara berurutan. Jadi, metode hermeneutika digunakan sesudah pembacaan heuristik Pradopo, 2001: 84. Dalam penelitian ini data-data dianalisis berdasarkan setiap masalah bukan menganalisis per data. Sebagai seorang peneliti tidak boleh bersikap pasif, maksudnya peneliti tersebut harus merekonstruksikan berbagai makna yang terdapat dalam karya sastra yang diteliti tersebut. Pada penelitian yang menggunakan metode hermeneutika, seorang peneliti harus dapat menginterpretasikan maksud pengarang, dalam hal ini khususnya yang menyangkut kajian budaya dalam karya sastra dwilogi novel Samurai.

1.5 Bahan Analisis