Bahan Analisis METODE PENELITIAN

1.5 Bahan Analisis

Bahan analisis dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Novel Samurai: Suzume no Kumo Judul : Samurai Suzume no Kumo Penulis : Takashi Matsuoka Penerjemah : Esti Ayu Budihabsari Penerbit : Qanita Tebal : 820 halaman Ukuran : 17,5 cm x 10,5 cm Cetakan : Kelima Tahun : 2005 Warna Sampul : Merah Gambar Sampul : Gambar seorang samurai laki-laki memegang katana Desain sampul : Andreas Kusumahadi 2. Novel Samurai: Aki no Hashi Judul : Samurai Aki no Hashi Penulis : Takashi Matsuoka Penerjemah : Ary Nilandari Penerbit : Qanita Tebal : 851 halaman Ukuran : 17,5 cm x 10,5 cm Cetakan : Ketiga Tahun : 2005 Warna Sampul : Putih Gambar Sampul : Gambar seorang perempuan Jepang Desain Sampul : Andreas Kusumahadi Sinopsis cerita Samurai: Suzume no Kumo Genji Okumichi adalah seorang Daimyo Akaoka yang memiliki pemikiran moderat untuk menerima masuknya bangsa asing ke Jepang. Bushido yang sangat diagung-agungkan itu harus ditinggalkan, digantikan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat. Sikap Genji ini dinilai sangat kontroversial dan kurang ajar oleh kelompok bangsawan dan generasi tua yang sangat mencintai tradisi samurai. Lord Genji adalah seorang samurai yang tampan, berpikiran terbuka, dan baik hati. Dia berjuang melawan Kawakami si musuh bebuyutan yang ingin menumpas habis seluruh keturunan klan Okumichi. Walaupun Genji bukanlah seorang samurai yang jago bermain pedang dan bertempur, tetapi dia mempunyai kharisma, wibawa dan samurai-samurai yang hebat di sekelilingnya. Salah satunya adalah Paman Shigeru. Seorng samurai yang kemahirannya menggunakan pedang hampir menandingi Musashi sang legenda. Novel Samurai Suzume no Kumo, diawali dengan datangnya para misionaris dari Amerika ke Jepang untuk menyebarkan firman Tuhan yaitu Injil. Mereka adalah Pendeta Zephaniah Cromwell, Emily Gibson dan Matthew Stark. Emily Gibson adalah pengikut yang paling setia. Murid sekaligus tunangan Cromwell. Kedatangan mereka disambut oleh bangsawan Agung Akaoka dari klan Okumichi bernama Genji dan para samurainya. Di tengah perjalanan menuju Istana Bangau Yang Tenang, rombongan para samurai dan misionaris ditembakloleh Kuma, oran suruhan Kawakami, musuh Genji. Tembakan sebenarnya ditujukan ke arah joli yang ditandu oleh para samurai. Kemungkinan besar si penembak ingin menembak Genji karena seorang daimyo-lah yang dijunjung dengan joli. Namun pada saat itu bukan Genji yang naik di atas joli, melainkan Emily. Tembakan meleset dan menembus joli sehingga melukai si pendeta Zephaniah Cromwell dan akhirnya si pendeta meninggal setelah tak berapa lama dirawat. Sehingga hanya tinggal dua orang asing dari rombongan tersebut yang tinggal di Jepang. Masing-masing dari rombongan misionaris ini memiliki niat dan tujuan yang berbeda untuk datang ke Jepang. Sang pendeta, Zephaniah Cromwell datang ke Jepang benar-benar berniat datang ke Jepang dengan tujuan untuk menyebarkan agama Kristen di Jepang sementara Emily dan Stark memiliki niat yang lain untuk datang ke Jepang. Emily ingin melarikan diri ke Jepang karena mempunyai masa lalu yang kelam di Amerika karena di Amerika ia dianggap terlalu cantik sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Jepang dimana tidak seorangpun yang akan menganggap dia cantik. Sementara Matthew Stark ingin membalas dendam kepada orang yang membunuh istri dan anaknya di Amerika yaitu Jimbo yang datang ke Jepang dan menjadi seorang rahib di Kuil Mushindo. Klan Okumichi bermusuhan dengan Shogun yang menjadi penguasa pada saat itu. Klan Okumichi mempunyai samurai-samurai yang hebat. Mereka sangat ditakuti. Selain itu, setiap generasi klan Okumichi dipercayai mempunyai kemampuan untuk meramal masa depan. Kakek Genji, Lord Ki yori, paman Genji “Shigeru” dan Genji sendiri pada generasinya. Sinopsis Cerita Samurai: Aki no Hashi Novel ini merupakan lanjutan dari Samurai: Suzume no Kumo. Dari 6 orang yang selamat dalam pertempuran di Kuil Mushindo, Lord Genji, Hide, Hanako dan Emily Gibson masih tinggal di Jepang, sementara Mathew Stark dan Heiko pergi menuju Amerika. Emily tinggal di Jepang untuk melanjutkan misi misionarisnya dan menterjemahkan perkamen-perkamen kuno yang ada di Kastel Awan Burung Gereja ke dalam bahasa Inggris. Pada tahun 1867, orang-orang asing sudah masuk ke Jepang. Hal ini menimbulkan gerakan anti-orang asing. Perubahan pola pikir Lord Genji yang agak kebarat-baratan membuatnya mempunyai musuh-musuh baru, termasuk dari orang kepercayaannya, para samurai yang masih menganut tradisi kuno, seperti Lord Taro, dan juga orang luar, Lord Saemon, yang tidak lain adalah anak dari Lord Kawamichi yang tewas dalam pertempuran di Kuil Mushindo. Dan hal ini juga membahayakan jiwa Emily, yang tidak disukai karena dianggap mempengaruhi junjungan mereka. Beberapa kali terjadi percobaan pembunuhan terhadap Emily. Tokoh baru yang muncul, antara lain adalah Makoto Stark, anak Matthew Stark yang pergi ke Jepang untuk memperjelas asal-usulnya. Novel ini menceritakan masa lalunya Lord Genji. Dari awal muncuklnya Klan Okumichi, dan sejarah keturunannya sampai berakhir pada Lord Genji. Genji memiliki seorang paman yaitu Shigeru yang juga memiliki kemampuan meramal masa depan. Akibat kemampuannya ini mengakibatkan Shigeru seperti orang gila. Sering berbicara sendiri mengenai apa yang dilihat dalam visinya. Namun Genji dengan kebijaksanaannya mampu menyadarkan pamannya Shigeru sehingga tidak bertingkah seperti orang gila lagi. Beberapa orang samurai bawahannya tidak senang terhadap sikap Genji yang moderat yang menerima masuknya bangsa asing ke Jepang. Mereka adalah samurai generasi tua yang sangat memegang teguh ajaran samurai. Sikap Genji yang moderat ini dinilai oleh mereka tidak sesuai dan melanggar tradisi samurai. Oleh karena itu mereka merencanakan pengkhianatan terhadap Genji. 48

BAB IV NILAI