Gi 義 - Integritas NILAI

Seperti aku. Seratus dua puluh satu melawan lima ribu. Dia menang, aku juga akan menang. Akankah mereka menyebarkan kisah tentang aku setelah aku tiada? Kup ikir begitu.” S2: 319. Kutipan di atas merupakan perkataan dari Lord Hironobu yang ketika itu masih anak-anak namun sudah diangkat menjadi daimyo karena sang ayah terbunuh. Kutipan di atas menunjukkan Lord Hironobu yang masih kecil namun sudah memiliki salah satu aspek dari nilai bushido yaitu aspek keberanian yu.

4.4 Gi 義 - Integritas

Integritas berarti mempertahankan etika. Dalam hal ini, integritas berarti mempertahankan etika bushido yang dimiliki oleh para samurai. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan berikut ini. “Tidak mungkinkah salah satu komandan Anda di sana memerintahkan mobilisasi atas inisiatifnya sendiri?” “Para komandanku adalah orang Jepang,” kata Genji, “bukan orang asing. Apa kamu tak tahu kalau inisiatif adalah sesuatu yang asing bagi mereka? Mereka akan menanti perintah, seperti yang telah diinstruksikan.” S1: 421 Kutipan di atas merupakan perkataan Genji kepada Mukai, ajudan dari Kawakami, Komandan Polisi Rahasia Shogun. Mukai berkhianat kepada Kawakami, dan berpihak kepada Genji. Namun Genji tidak percaya begitu saja kepadanya karena bisa saja pengkhianatan Mukai merupakan bagian dari strategi Kawakami untuk mendapatkan informasi lebih dari Genji. Pertanyaan Mukai dijawab oleh Genji bahwa inisiatif bertentangan dengan nilai bushido. Samurai hanya mengerjakan apa yang diperintahkan oleh tuannya. Hal ini menunjukkan integritas seorang samurai terhadap tuannya. Salah satu dari bentuk integritas seorang samurai adalah kepercayaan diri agar ia tidak pernah memiliki rasa ragu – ragu di dalam dirinya. Perhatikan kutipan berikut. Tetapi, Hide tidak bisa membiarkan dirinya hanyut oleh pikiran seperti itu. Dia tak boleh meragukan diri sendiri. Junjungannya telah menganugerahinya jabatan itu. Meragukan kemampuannya melaksanakan tugas sama saja dengan meragukan keputusan junjungannya. Kesetiaan menuntut dirinya untuk selalu percaya diri karena junjungannya telah mempercayai dirinya. Ketika dia melakukan kesalahan, dia harus berusaha memperbaiki diri, untuk menjadi orang yang diharapkan junjungannya. Itu adalah kewajibannya. Hide berdiri. Tegap dan percaya diri. S1: Hal. 362- 363 Kutipan di atas terjadi ketika Hide dianugerahi jabatan oleh Genji. Aspek nilai kesetiaan akan mengakibatkan nilai-nilai bushido yang lain. Salah satunya adalah kepercayaan diri. Seorang samurai harus memiliki kepercayaan diri karena kesetiaan menuntut diri setiap samurai untuk percaya diri. Dan seorang samurai apabila melakukan kesalahan, maka dia berkewajiban untuk memperbaiki diri untuk menjadi apa yang diharapkan junjungannya. Salah satu dari integritas seorang samurai adalah konsep moral budaya On. On adalah memikul beban tanggung jawab secara sosial dan psikis terhadap penerimaan kebaikan dari orang lain, baik sederajat ataupun tidak dan hal itu menimbulkan kewajiban untuk membayar setiap kebajikan yang didapatkan secara timbal balik. On dapat kita lihat dari kutipan berikut ini. Pasukan Mongol sudah pergi. Para samurai menelusuri medan perang untuk mencari teman-teman yang terluka dan membunuh prajurit Mongol yang sudah jatuh. Samurai sudah menang, setidaknya untuk sementara waktu. Masamune melihat para Na-lu-chi-ya berada di sekelilingnya. Tidak, penolongnya masih bernapas. Dia dapat melihat dadanya bergerak begitu pelan. Salah seorang anak buah Gengyo mendatangi tubuh tak berdaya itu dan mengangkat pedang untuk menusuknya. “Hentikan” Seru Masamune. “Dia bukan Mongol.” “Dia tampak seperti Mongol.” “Tolol Kau meragukan kata-kataku?” “Tidak, Lord Masamune, sama sekali tidak.” Samurai itu membungkuk. “Rawat luka-lukanya.” “Baik, Tuan, tetapi lukanya sangat parah. Bagaimanapun dia akan mati juga.” “Jika dia mati, kita akan mendoakan agar arwahnya beristirahat dengan tenang. Tetapi, lihat dia belum m ati.” Na-lu-chi-ya itu telah menyelamatkan jiwanya. Masamune akan membalas budinya jika dia bisa. S2: 108-109. Kutipan di atas menunjukkan bahwa Lord Masamune memiliki on terhadap seorang Na-lu-chi-ya yang telah menyelamatkan jiwanya walaupun ia bukanlah orang Jepang. Masamune membalas budinya dengan menajadikan Go orang yang telah menyelamatkan jiwanya menjadi seorang samurai Jepang yang mempunyai kedudukan yang cukup penting. Integritas dari seorang samurai juga dapat dilihat pada tokoh Jiro, seorang samurai bawahan Genji. Walaupun ia sudah tidak tinggal di Jepang lagi dan berada di Amerika, namun hal itu tidak melunturkan nilai gi yang ada di dalam dirinya. Jiro duduk berlutut di lantai, kepalanya tertunduk dibebani aib. Dia telah terpuruk di sana, muram, sejak dia kehilangan Makoto di stasiun kereta api. Meskipun dia mengenakan pakaian Barat modern, postur tubuhnya memperagakan seorang samurai yang gagal memenuhi tugasnya. Dua puluh tahun di Amerika tidak mengubah sifat dasarnya. Stark tahu jika dia tidak menanganinya dengan hati-hati, kemungkinan besar lelaki itu akan bunuh diri karena merasa telah melakukan kegagalan memalukan. S2: 292. Sebelumnya ketika masih di Jepang, Jiro adalah seorang samurai bawahan Genji. Kemudian Jiro pindah ke Amerika dan menjadi anak buah dari Stark karena disuruh oleh Genji. Namun kepindahan Jiro ke Amerika tidak membuatnya kehilangan nilai-nilai bushido seperti rasa malu dan cara untuk mengatasi rasa malu itu adalah dengan melakukan bunuh diri. Anak buahnya mengepung Emily, tetapi hanya untuk menangkapnya. Perintah Taro kepada mereka adalah menangkap Hanako dan menyerahkan Emily kepadanya. Karena Taro sendiri telah menangkap Hanako dan tidak melakukan apa pun terhadap Emily, anak buahnya tidak bisa melakukan apa yang diperintahkannya. Tanpa perintah spesifik, mereka menjadi bingung karena perubahan kondisi. Mereka telah dilatih sejak kecil untuk patuh tanpa bertanya. Mengambil inisiatif sangat tidak dianjurkan karena memberi implikasi ketidakcakapan sang pemimpin yang telah mengeluarkan perintah yang tidak bisa dipenuhi. S2: 435. Pada kutipan di atas dapat kita lihat bahwa samurai anak buah dari Taro memiliki nilai bushido berupa kepatuhan terhadap atasan. Kepatuhan tersebut adalah apabila samurai mendapat perintah dari atasan, maka samurai wajib segera melaksanakannya tanpa ada pertanyaan. Mengambil inisiatif sendiri bukanlah ajaran bushido. Kepatuhan ini menunjukkan integritas samurai kepada atasannya.

4.5 Shin - 信 kejujuran