Jin 仁 – Kemurahan hati : mencintai sesama, kasih sayang dan simpati Rei 礼 – Menghormati : Hormat kepada orang lain. Makoto atau 信 – Shin : Kejujuran dan tulus-ikhlas.

Yang menarik dalam kode bushido dijelaskan bahwa sikap pemberani tidak saja terlihat dalam situasi perang, namun juga dalam keadaan damai. Keberanian bukanlah sesuatu yang hanya tampak pada saat seseorang mengenakan baju besi, mengangkat senjata, lalu bertempur dalam peperangan. Perbedaan antara sikap berani dan sikap pengecut itu sudah bisa tampak dalam kehidupan sehari-hari meski tanpa perang.

3. Jin 仁 – Kemurahan hati : mencintai sesama, kasih sayang dan simpati

Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin yin dan yang. Jin mewakili sifat feminin. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi berperang, para samurai harus memiliki sifat pengasih dan peduli pada sesama manusia. Sikap ini harus tetap ditunjukkan baik di siang hari yang terang-benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan. Kasih sayang dan kepedulian tidak hanya ditujukan pada atasan dan pimpinan namun pada kemanusiaan. Sikap ini harus tetap ditunjukan baik di siang hari yang terang benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan.

4. Rei 礼 – Menghormati : Hormat kepada orang lain.

Ksatria tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu. Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siapa pun yang ditemui. Sikap santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan benda ataupun senjata. Hingga saat ini kesantunan para samurai masih terlihat pada cara orang Jepang merundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. ”Apakah kau sedang berjalan, berdiri diam, sedang duduk, atau sedang bersandar, di dalam perilaku dan sikapmu lah kau membawa diri dengan cara yang benar-benar mencerminkan prajurit sejati. Kode Etik Samurai

5. Makoto atau 信 – Shin : Kejujuran dan tulus-ikhlas.

Jujur dan tulus ikhlas merupakan kode etik samurai yang berarti berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu waspada tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk tentang siapapun. 6. Meiyo 名誉 – nama baik : Menjaga kehormatan diri dan kemuliaan Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas. Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga dengan cara perilaku terhormat. Salah satu cara mereka menjaga kehormatan adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan menghindari perilaku yang tidak berguna. Malu adalah budaya leluhur dan turun-temurun bangsa Jepang. Harakiri bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. ”Jika kau di depan publik, meski tidak bertugas, kalau tidak boleh sembarangan bersantai. Lebih baik kau membaca, berlatih kaligrafi, mengkaji sejarah, atau tatakrama keprajuritan.” Kode Etik Samurai

7. Chūgo 忠義 – kesetiaan : Kesetiaan kepada satu pimpinan dan guru