Model Implementasi Kebijakan Implementasi Kebijakan Publik

13 3. Penerapan yaitu berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, upah, dan lain – lainnya. Secara lebih luas, implementasi dapat didefenisikan sebagai proses administrasi dari hukum yang didalamnya tercakup keterlibatan berbagai macam aktor, organisasi, prosedur, teknik yang dilakukan agar kebijakan yang telah ditetapkan mempunyai akibat, yaitu tercapainya tujuan kebijakan. 17 Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan, implementasi kebijakan adalah menetapkan arah agar tujuan kebijakan publik yang dapat direalisasikan sebagai hasil dari kegiatan pemerintahdi mana kebijakan dioperasionalisasikan dalam kegiatan – kegiatan yang terencana dan terorganisir, untuk dapat mencapai standar dan sasaran kebijakan, dengan memperhatikan lingkungan serta dampak di berbagai bentuk kegiatannya, sebagai bahan dalam perbaikan perencanaan kebijakan publik ke depannya.

b. Model Implementasi Kebijakan

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan publik, dikenal beberapa model implementasi kebijakan, antara lain : 1. Model Gogin Untuk mengimplementasi kebijakan dengan model Gogin ini dapat mengidentifikasikan variabel – variabel yang mempengaruhi tujuan – tujuan formal pada keseluruhan implementasi, yakni : 18 a. Bentuk dan isi kebijakan, termasuk didalamnya kemampuan kebijakan untuk menstruktur proses implementasi. 17 Solahuddin Kusumanegara, Op.Cit., 97. 18 Hesel Nogi S, Tangkilisan, Op Cit., 20. Universitas Sumatera Utara 14 b. Kemampuan organisasi dengan segala sumber daya berupa dana dan insentif lainnya yang akan mendukung implementasi secara efektif. c. Pengaruh lingkungan dari masyarakat dapat berupa karakteristik, motivasi, kecenderungan hubungan antara warga masyarakat, termasuk pola komunikasinya. 2. Model Grindle Grindle menciptakan model implementasi sebagai kaitan antara tujuan kebijakan dan hasil – hasilnya, selanjutnya pada model ini hasil kebijakan yang dicapai akan dipengaruhi oleh isi kebijakan yang terdiri dari : 19 a. Kepentingan – kepentingan yang dipengaruhi b. Tipe – tipe manfaat c. Derajat perubahan yang diharapkan d. Letak pengambilan keputusan e. Pelaksanaan program f. Sumber daya yang dilibatkan Isi sebuah kebijakan akan menunjukkan posisi pengambilan keputusan oleh sejumlah besar pengambilan keputusan, sebaliknya ada kebijakan tertentu yang lainnya hanya ditentukan oleh sejumlah kecil unit pengambil kebijakan. Pengaruh selanjutnya adalah konteks lingkungan yang terdiri dari: 20 a. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat b. Karakteristik lembaga penguasa c. Kepatuhan dan daya tanggap 19 Ibid., 20. 20 Ibid. Universitas Sumatera Utara 15 Karenanya setiap kebijakan perlu mempertimbangkan konteks atau lingkaran dimana tindakan administrasi dilakukan. Intensitas keterlibatan para perencana, politisi, pengusaha, kelompok sasaran dan para pelaksana kebijakan akan bercampur baur mempengaruhi efektifitas implementasi. 3. Model George C. Edward III Model implementasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh Edward menunjuk empat variabel yang berperan penting dalam pencapaian keberhasilan implementasi. Empat variabel tersebut adalah : 21 a. Komunikasi, yaitu menunjuk bahwa setiap kebijakan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi komunikasi efektif antara pelaksana program kebijakan dengan para kelompok sasaran. Tujuan dan sasaran dari programkebijakan dapat disosialisasikan secara baik sehingga dapat menghindari adanya distorsi atas kebijakan dan program. b. Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya finansial. Sumber daya manusia adalah melingkupi seluruh kelompok sasaran. Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah programkebijakan. c. Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel erat kepada implementor kebijakanprogram. Karakter yang penting dimiliki oleh implementor adalah kejujuran, komitmen dan demokratis. Implementor yang memiliki komitmen tinggi dan jujur akan 21 Dwiyanto Indiahono, Op., Cit 31. Universitas Sumatera Utara 16 senantiasa bertahan diantara hambatan yang ditemui dalam programkebijakan. d. Struktur birokrasi, yaitu menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting yang pertama adalah mekanisme, dan struktur organisasi pelaksana. Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating prosedur SOP yang dicantumkan dalam kebijakan. SOP yang baik mencantumkan kerangka kerja yang jelas, sistematis, tidak berbelit dan mudah dipahami oleh siapapun karena akan menjadi acuan dalam bekerjanya implementor. Sedangkan struktur organisasi pelaksana pun sejauh mungkin menghindari hal yang berbelit, panjang, dan kompleks. Struktur organisasi pelaksana harus dapat menjamin danya pengambilan keputusan atas kejadian luar biasa dalam program secara cepat. 4. Model Van Meter dan Van Horn Model implementasi kebijakan dari Meter dan Horn menetapkan beberapanvariabel yang diyakini dapat mempengaruhi implementasi dan kinerja kebijakan. Beberapa variabel yang terdapat dalam Model Meter dan Horn adalah sebagai berikut : 22 a. Standar dan sasaran kebijakan, standar dan sasaran kebijakan pada dasarnya adalah apa yang hendak dicapai oleh program atau 22 Ibid., 38. Universitas Sumatera Utara 17 kebijakan, baik yang berwujud maupun tidak, jangka pendek, menengah atau panjang. b. Sumber daya menunjuk kapada seberapa besar dukungan finansial dan sumber daya manusia untuk melaksanakan program atau kebijakan. c. Kinerja kebijakan merupakan penilaian terhadap pencapaian standar dan sasaran kebijakan yang telah ditetapkan diawal. d. Komunikasi antar badan pelaksana, menunjuk kepada mekanisme prosedur yang dicanangkan untuk mencapai sasaran dan tujuan program. e. Karakteristik badan pelaksana, menunjuk seberapa besar daya dukung struktur organisasi, nilai – nilai yang berkembang, hubungan dan komunikasi yang terjadi diinternal birokrasi. f. Lingkungan sosial, ekonomi, politik, menunjuk bahwa lingkungan dalam ranah implementasi dapat mempengaruhi kesuksesan implementasi kebijakan itu sendiri. g. Sikap pelaksana, menunjuk bahwa sikap pelaksana menjadi variabel penting dalam implementasi kebijakan. Seberapa demokratis, antusias dan responsif terhadap kelompok sasaran dan lingkungan beberapa yang dapat ditunjuk sebagai bagian dari sikap pelaksana. Universitas Sumatera Utara 18

3. Sistem Informasi