91
“Komitmen Dinas Kependudukan yaitu mewujudkan pelayanan prima dalam penerbitan dokumen kependudukan”. Hasil wawancara tanggal
11 April 2016.
Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil :
“Komitmennya sesuai visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat yaitu mewujudkan pelayanan yang prima dalam penerbitan
dokumen kependudukan dan catatan sipil”. Hasil wawancara tanggal 11 April 2016.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa komitmen Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dalam implementasi SIAK
yaitu sesuai dengan visi Dinas dimana mewujudkan pelayanan yang prima dalam penerbitan dokumen kependudukan. Pertanyaan peneliti selanjutnya
diajukan kepada masyarakat untuk melihat jawaban langsung mengenai sikap dari pegawainya, oleh karenanya, peneliti menanyakan kepada informan
dengan pertanyaan
2. Menurut bapakibu bagaimana dengan sikap para pegawai yang
ada di Dinas ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat?
Jawaban Ibu Yurina : “Kalau menurut saya para pegawai yang ada di Dinas ini sikapnya
baik dalam memberikan pelayanan, mereka sangat ramah dan tidak mempersulit saya dalam mengurus KK, dan Akta Kelahiran”. Serta
waktu penyelesaian telah ditetapkan, KK dan Akta Kelahiran saya ini
Universitas Sumatera Utara
92
selesainya 5 hari. Ternyata memang benar 5 hari semuanya sudah selesai. Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016.
Jawaban Kiky : “Sikapnya baik, tanggung jawab dan ngak bertele-tele. Tanggung
jawabnya dalam hal penyelesaian KK, dibilang 5 hari siap, ya ternyata benar
”. Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016.
Jawaban Umi Ida “baik, saya tidak pernah merasa dipersulit saat mengurus Adm.
Kependudukan karena semua berkas yang diperlukan sudah saya penuhi”. Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016.
Berdasarkan jawaban masyarakat, sikap dari para pegawai dapat dikatakan sudah cukup baik, bertanggungjawab, dan tidak mempersulit
masyarakat dalam mengurus Adm. Kependudukan dan Catatan Sipil, dan waktu penyelesaian sesuai target.
Menurut Edward III menyatakan ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam melihat disposisi dari implementor kebijakan yakni pengangkatan
pegawai dan insentif yang diberikan. Adapun pertanyaan peneliti kepada informan yaitu:
3. Bagaimana Pengangkatan pegawai di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kab. Langkat?
Jawaban Bapak Togu Hatagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :
“Pengangkatan PNS diadakan oleh pemerintah melalui penerimaan CPNS yang di gelar secara Nasional. Akan tetapi karena keterbatasan
Universitas Sumatera Utara
93
jumlah PNS disini makanya kami berinisiatif meminta tenaga kontrak, dimana tenaga kontrak setiap tahunnya di evaluasi. Jika tidak bisa
dipakai maka akan diganti yang lebih diutamakan yaitu harus mengerti tentang teknologi misalnya tidak ada lagi alasan bagi para pegawai
yang tidak bisa menggunakan komputer
”. Hasil wawancara tanggal 11 April 2016.
Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretaris Dinas Kependudukan :
“Pengangkatan pegawai bukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang menentukan dari BKD Badan Kepegawaian Daerah. Kami
hanya mengusulkan misalnya adanya kekurangan pegawai pada dinas ini maka akan kami laporkan pada BKD sesuai dengan pegawai yang
kami dibutuhkan
”. Hasil wawancara tanggal 11 April 2016.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam pengangkatan atau Perekrutan PNS dilakukan melalaui penerimaan CPNS yang digelar secara
nasional. Dan untuk penempatan PNS dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah BKD. Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hanya sebatas
memberikan usulan mengenai Pegawai yang mereka butuhkan untuk di tempatkan di Dinas tersebut. Disamping itu, adanya penerimaan tenaga kontrak
yang diharapkan memiliki kompetensi di bidang teknologi untuk mengisi posisi-posisi tertentu yang mendukug dalam proses pemberian pelayanan
prima kepada masyarakat. Upaya untuk mempengaruhi disposisi implementor kebijakan dapat
dilakukan dengan cara pemberian insentif. Pemberian Insentif dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam meningkatkan motivasi kerja para
pegawai. Adapun pertanyaan yang di ajukan peneliti kepada informan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
94
4. Apakah ada pemberian insentif untuk para pegawai dalam