116
penduduk. Tahun 2014 penduduk yang memiliki Akte Kelahiran sebesar 559.804 jiwa dengan rasio sebesar 45. Pada Tahun 2015 penduduk yang
memiliki Akte Kelahiran sebesar 478.218 jiwa dengan rasio sebesar 44. Rasio Penduduk yang memiliki Akte Nikah adalah perbandingan
jumlah pasangan nikah berakte nikah terhadap jumlah keseluruhan pasangan nikah. Jumlah pasangan yang memiliki Akte Nikah tahun 2015 sebanyak
237.806 pasang dengan rasio sebesar 43. Kecepatan pengurusan KTP
– EL dan kecepatan pengurusan Akte Kelahiran pada kondisi awal RPJMD 6 hari, sedangkan setelah diterapkan
SIAK menjadi 5 hari.
BAB V ANALISIS DATA
Universitas Sumatera Utara
117
Dalam bab V ini akan dipaparkan tentang penganalisaan dari seluruh data yang diperoleh selama penelitian, baik melalui studi kepustakaan,
wawanacara maupun melihat dengan langsung fenomena yang ada kaitannya dengan Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dalam
Meningkatkan Pelayanan Publik, maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat berdasarkan unsur penelitian yang
digunakan, dan penguraian masalah-masalah yang terjadi. A.
Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Langkat
Sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini, pihak pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan, terutama dalam hal pelayanan di bidang administrasi kependudukan, karena begitu pentingnya data-data
mengenai kependudukan dalam upaya tertib administrasi kependudukan. Dalam
pelaksanaannya agar
pelayanan bidang
administrasi kependudukan dapat lebih baik, maka Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan SIAK merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada
masyarakat dalam hal administrasi kependudukan sekaligus merupakan suatu bentuk perhatian pemerintah terhadap pelayanan umum kepada masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan merupakan tugas, kewajiban dan fungsi dari pemerintahan, mulai dari Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah
kepada masyarakatnya. Pelayanan masyarakat merupakan pelayanan yang
Universitas Sumatera Utara
118
dilakukan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Pelayanan publik public service
oleh birokrasi publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping abdi negara.
Pelayanan publik oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat warga negara. Pelayanan publik yang baik, artinya pelayanan
publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan aparatur pemerintah.
Bila jasalayanan yang diterima oleh masyarakat sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasalayanan yang dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan masyarakat, maka kualitas jasalayanan yang diberikan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.
Sebaliknya bila jasalayanan yang diterima lebih rendah dari pada diharapkan, maka kualitaslayanan akan dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik atau
buruknya kualitas jasalayanan tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan masyarakat secara konsisten. Berangkat dari kondisi
tersebut pemerintah telah melaksanakan usaha dan upaya semaksimal mungkin dalam memberi pelayanan terbaik dalam hal kependudukan. Usaha tersebut
adalah melalui aplikasi SIAK yang merupakan suatu sistem database fleksibel dimana data-data kependudukan bisa di input, di update, di edit, di manage,
dan di share sehingga terbangun suatu sistem informasi bersama online sehingga semua pihak bisa menggunakan data tersebut untuk kepentingan
bersama dengan otoritas tertentu. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam upaya pembangunan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan SIAK mulai dari Tingkat Pusat
Universitas Sumatera Utara
119
sampai ke Tingkat Daerah adalah suatu sistem informasi yang dapat menampung, mengolah, menyimpan dan menemukan kembali serta
mendistribusikan jenis data kependudukan dari segala aspek dan aktivitas masyarakat.
Sistem informasi kependudukan yang selalu up to date sangat dibutuhkan pada suatu pemerintahan. Selama ini, metode pengumpulan data
dilakukan dengan metode sensus, maupun survei. Metode ini dirasakan belum memadai untuk memperoleh kebutuhan data dan informasi yang diperlukan
dalam menetapkan kebijakan, sehingga dirasakan perlunya standarisasi pengolahan data kependudukan yang terpadu baik di tingkat Pemerintah Pusat
maupun daerah dengan jalan mengembangkan sistem yang baku untuk mengolah
informasi kependudukan.
Diadakannya Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan SIAK bagi masyarakat di Kabupaten Langkat
diharapkan akan semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di setiap kecamatan, terutama dalam masalah kependudukan.
Pada penelitian ini, penulis melihat implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK dari teori yang dikemukan oleh George
Edward III berdasarkan 4 indikator yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi.
1. Komunikasi
Sebelum sebuah kebijakan diimplementasikan, pelaksana kebijakan harus menyadari bahwa suatu keputusan yang akan dibuat, dan perintah yang
akan dikeluarkan, sehingga para pelaksana tersebut dapat bekerja dengan
Universitas Sumatera Utara
120
memiliki wewenangnya masing-masing. Pada suatu implementasi, peran komunikasi sangat penting dalam mensinergikan setiap aktivitas yang ada,
karena komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi yang akurat, jelas, konsisten, menyeluruh dan juga berkaitan dengan koordinasi
antara instansi-instansi yang terkait. Untuk membuat suatu implementasi menjadi efektif, maka para pelaksana yang bertanggung jawab atas
pengimplementasian program tersebut harus mengetahui apa yang seharusnya mereka kerjakan. Komunikasi dalam penerapan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan SIAK meliputi bagaimana suatu informasi ditransmisikan, bagaimana tingkat kejelasan dan konsistensi dari informasi tersebut.
Komunikasi yang berjalan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti,
ditransmisikan secara secara verbal ataupun non verbal dalam bentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi dalam bentuk lisan ini merupakan komunikasi
yang terjalin di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat antar atasan dan bawahan dengan cara diadakanya rapat harian atau bulanan
sehingga setiap pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.
Langkat dapat memahami informasi yang telah disampaikan. Keterangan ada pada halaman 78
– 79.
Komunikasi antar aparat pelaksana Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK dengan pihak diluar Dinas sudah berjalan baik dan
lancar. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas, Kabid Pendaftaran Penduduk dan Operator SIAK di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabuapten Langkat yang menyatakan bahwa semua pihak yang
Universitas Sumatera Utara
121
terlibat dalam pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK senantiasa menjalin komunikasi baik pada tingkat Desa dan
Kecamatan. Keterangan ada pada halaman 79 - 80.
Komunikasi dengan instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya sejauh ini sudah dapat dikategorikan cukup baik, dan komunikasi yang
dilakukan dengan masyarakat juga sudah maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, bahwa masyarakat sudah
mendapat sosialisasi mengenai implementasi Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan SIAK. Keterangan ada pada halaman 81 - 83.
Secara umum komunikasi dalam Impelementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK di Kabupaten Langkat sudah dilakukan
dan berjalan dengan baik. Serta komunikasi yang dilakukan dengan pihak diluar Dinas seperti aparat desa, Kecamatan, dan masyarakat sudah maksimal.
Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat sebagai pelaksan kebijakan Sitem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK
sudah meningkatkan sosialisasi dan informasi tentang SIAK sudah tersampaikan kepada semua pihak termasuk masyarakat secara cepat dan
akurat.
2. Sumber Daya
Dalam implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK, yang perlu diperhatikan dalam proses penerapannya adalah masalah
sumberdaya, karena sumberdaya merupakan faktor utama dan yang paling penting dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu program, tak
Universitas Sumatera Utara
122
terkecuali juga dengan dana yang dibutuhkan, peralatan yang akan digunakan selama proses penerapan, hingga sumberdaya manusia yang tergolong mampu
dan kompeten dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk melihat kondisi sumber daya
organisasi, yakni Sumber Dayastaf, sumber daya finansialdana, dan sarana prasaranafasilitas. Staf dapat dilihat dari kemampuan dan kualitas kompetensi
pegawai operasional yang dimiliki organisasi untuk melaksanakan tugas- tugasnya, sedangkan dana dari keuangan organisasi, serta fasilitas dari
ketersediaan sarana dan prasaran yang dibutuhkan.
a. Sumber Daya Manusia
Sumberdaya yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat berdasarkan pada indikator staf atau pegawainya dalam
mengimplementasikan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dikatakan
belum memadai. Hal ini di dukung dari hasil wawancara sebelumnya dengan Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk dan Operator SIAK yang menyatakan
bahwa jumlah pegawai operator SIAK di Dinas dan jumlah tenaga operator E-
KTP di Kecamatan dirasakan masih kurang atau belum memadai. Keterangan ada pada halaman 84.
Namun Stafpegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat sudah memiliki kompetensi yang cukup baik dan sesuai
dengan bidangnya masing – masing serta sudah mendapatkan pelatihan khusus
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Keterangan ada pada halaman 85 .
Universitas Sumatera Utara
123
Keterlibatan semua bidang yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dengan pihak KelurahanDesa maupun pihak
Kecamatan sangat dibutuhkan dalam implementasi SIAK. Hal ini dukung dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa semua pihak yang da di Dinas
melalui masing – masing bidang serta pihak KelurahanDesa dan Kecamatan
juga ikut terlibat dalam implementasi SIAK khususnya dalam perekaman E –
KTP. Keterangan ada pada halaman 86. b.
Sumber Daya FinansialDana
Di samping sumber daya manusia, sumber daya finansial atau dana juga sangat perlu diperhatikan dalam implementasi SIAK. Pendanaan berarti biaya
operasional dari penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK, yang dari biaya inilah tercipta peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat serta dari pendanaan ini pula, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dapat memenuhi fasilitas pendukung seperti sarana dan
prasarana dari penerapan program SIAK ini, karena dengan tersedianya fasilitas pendukung sarana dan prasarana dapat membuat penerapan sistem
ini berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara bahwa anggaran yang digunakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.
Langkat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Keterangan ada pada halaman 87
– 88. c.
Sarana dan Prasarana
Universitas Sumatera Utara
124
Fasilitas pendukung sarana dan prasarana dalam implementasi SIAK sangat dibutuhkan, karena tanpa adanya sarana dan prasarana pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat akan terhambat. Berdasarkan hasil wawancara bahwa fasilitas yang ada sudah cukup
memadai, hanya saja diperlukannnya pembangunan gedung kantor yang representatif dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal karena melihat kondisi
ruangan yang ada saat ini masih tergolong sempit, serta diperlukan perangkat pendukung lainnya seperti UPS, AC, dll. Perlengakapan-perlengakapn
elektronik yang mendukung program SIAK seperti perangkat keras komputer, ATK, printer, scanner, alat perekam pas photo, alat perekam sidik jari tangan,
alat perekam tanda tangan dsb, perangkat lunak aplikasi perekaman data dan perekaman biometrik, dan perangkat jaringan jaringan lokal, konektor,
modem, router, radio link,dsb cukup memadai hanya saja diperlukannya
penambahan barang-barang yang rusak. Keterangan ada pada halaman 89 - 90.
Oleh karena itu, agar Implementasi Sistem Informasi Administrasi kependudukan dapat berjalan dengan baik, harapannya kedepan fasilitas-fsilitas
yang belum tersedia dapat disediakan sehingga implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK dapat berjalan dengan lebih baik dari
sebelumnya dan masyarakat mendapat pelayanan yang cepat dan nyaman.
3. Disposisi
Sikap para pelaksana merupakan kunci dari keberhasilan suatu program yang diimplementasikan. Jika para pelaksana setuju dengan isi suatu kebijakan
Universitas Sumatera Utara
125
dalam hal ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar para pelaksana akan melaksanakan sebagaimana peraturan yang ada dalam sebuah kebijakan
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara bahwa sikap dan komitmen dari para
pegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dalam implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK
dapat dikatakan bahwa seluruh pegawai pada dasarnya setuju dan mendukung kebijakan tersebut. Hal ini terlihat dari komitmen para pegawai di Dinas
tersebut untuk melaksanakan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK sesuai dengan visi Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kab. Langkat yaitu mewujudkan pelayanan yang prima dalam penerbitan
dokumen kependudukan dan catatan sipil. Keterangan ada pada halaman 91.
Hal ini pun sesuai dengan apa yang diutarakan masyarakat, bahwa rasa pertanggungjawaban para pegawai cukup baik, tidak berbelit-belit, dalam
artian para pegawai memberikan pelayanan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Tidak heran melihat sikap pelayanan yang berikan oleh para
pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat sudah membuat masyarakat merasa puas atas kinerja mereka dalam memberikan pelayanan,
yang artinya dengan adanya SIAK ini membuat pelayanan semakin meningkat, karena dengan adanya sistem ini pun membuat para pegawai menjadi lebih
mudah dalam memberikan pelayanan dan juga membuat para pegawai menjadi
lebih kompeten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Keterangan ada pada halaman 91 - 92.
Selain itu disposisi juga dapat dilihat dari proses
Universitas Sumatera Utara
126
rekrutmen dan insentif yang diadakan oleh organisasi pelaksana. Disposisi yang baik dapat mewujudkan proses implementasi yang baik, dan sebaliknya,
disposisi yang buruk dapat menjadi hambatan terealisasinya suatu kebijakan.
Pengangkatan atau Perekrutan PNS dilakukan melalui penerimaan CPNS yang digelar secara nasional. Dan untuk penempatan PNS dilakukan
oleh Badan Kepegawaian Daerah BKD. Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat hanya sebatas memberikan usulan mengenai
Pegawai yang mereka butuhkan untuk di tempatkan di Dinas tersebut. Serta adanya penerimaan tenaga kontrak yang diharapkan memiliki kompetensi di
bidang teknologi untuk mengisi posisi-posisi tertentu yang mendukug dalam
proses pemberian pelayanan prima kepada masyarakat. Keterangan ada pada halaman 92 - 93.
Di samping itu, pihak dinas juga memberikan insentif kepada para pegawai sebagai penambahan di luar gaji yang berasal dari APBD. Hal ini
bertujuan agar setiap pegawai termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Walaupun diharapkan kedepannya pemberian insentif ini harus disesuaikan
dengan pekerjaan yang pegawai lakukan. Keterangan ada pada halaman 94.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa disposisi implementor dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat sudah
baik dan berpotensi mendukung terlaksananya program SIAK. Hal ini dapat dilihat dari sikap para pegawai yang bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
127
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi digunakan untuk dapat menjelaskan tentang susunan tugas dan fungsi dari para pelaksana kebijakan. Dengan adanya struktur
organisasi ini pun, semakin membuat terarahnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, karena dari begitu banyaknya jumlah pelayanan Adm.
Kependudukan, membuat masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan pelayanan, karena pelayanan yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan
masyarakat telah diatur juga dalam struktur organisasi yang ada, serta ditambah lagi dengan diterapkannya SIAK, sehingga membuat pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat semakin cepat. Disdukcapil Kab. Langkat telah menetapkan rincian tugas dan prosedur
pelayanan yang dipaparkan dalam Peraturan Bupati Langkat Nomor 33 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Disdukcapil Kab. Langkat. Rincian
tugas yang disusun mencakup seluruh tugas dan fungsi Kepala Dinas, sampai kepada masing
– masing Kepala Bidang dan Kepala Seksi. Keterangan ada pada halaman 96
– 114.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa dengan adanya Rincian Tugas dan SOP dapat memberikan manfaat yang baik dalam
penerapan SIAK. Dan dalam penerapan SOP ini sudah diterapkan dengan baik
di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat. Keterangan ada pada halaman 115 .
BAB VI PENUTUP