Pencemaran Perairan Oleh Logam Berat

2.5 Pencemaran Perairan Oleh Logam Berat

Keberadaan logam berat dalam perairan dapat bersumber dari limbah perkotaan, pertambangan, pertanian, dan industri. Selain itu logam berat secara alami memang ada di alam namun dalam jumlah yang kecil, logam pada ekosistem air secara alami hanya berkisar kurang dari 1 μgl. Jumlah tersebut dapat meningkat seiring dengan semakin meningkatnya volume limbah yang berasal dari industri, pertambangan, pertanian, serta rumah tangga yang masuk kedalam perairan alami. Logam berat yang bersifat toksik ini dapat bertahan lama dan menumpuk di lingkungan. Pada tabel 2.1 dapat di lihat kandungan logam berat yang secara alami terdapat pada air laut dan air sungai. Apabila kandungan logam berat berlebihan terdapat dalam perairan, maka dapat berdampak negatif pada biota air serta manusia, oleh sebab itu perlu dilakukan pengawasan terhadap batasan logam berat pada perairan yang dapat di lihat pada tabel 2.2 Darmono, 2001 Tabel 2.1 Konsentrasi Beberapa Logam Dalam Air Laut dan Sungai Secara Alamiah Logam Air laut μgl Air sungai μgl As 2,6 2 Cd 0,11 Tt Cr 0,2 1 Pb 0,03 3 Sumber waldichuk 1974 Tabel 2.2 Standar Konsentrasi Logam Dalam Air yang Direkomendasikan Logam Simbol Standar mgL Besi Fe 5,0 Cadmium Cd 0,01 Timbal Pb 0,10 Sumber: palupi 1994 Universitas Sumatera Utara Pencemaran perairan oleh logam berat yang terjadi di danau, muara, dan laut lebih tinggi jika dibandingkan dengan sungai, hal itu disebabkan proses pelarutan dalam danau, waduk, muara, dan laut sering kurang efektif daripada dalam sungai karena air dalam danau , waduk, dan laut banyak terdiri dari lapisan- lapisan yang sedikit mengalami percampuran. Bentuk lapisan air tersebut juga dapat mengurangi tingkat oksigen terlarut, terutama pada lapisan paling bawah. Disamping itu, aliran air yang sangat kecil menyebabkan daya pengenceran dan penambahan oksigen terlarut yang rendah Darmono, 2001. Di dalam air biasanya logam berikatan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat konsentrasi logam berat dalam air dibedakan menurut tingkat pencemarannya, yaitu polusi berat, polusi sedang, dan non polusi. Suatu perairan dengan tingkat polusi berat biasanya memiliki kandungan logam berat dalam air dan organisme yang hidup di dalamnya yang cukup tinggi. Pada tingkat polusi sedang, kandungan logam berat dalam air dan biota yang hidup di dalamnya berada dalam batas marjinal. Sedangkan pada tingkat non polusi, kandungan logam berat dalam air dan organisme yang hidup di dalamnya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi Mukono, 2001. Menurut Mukono 2002 tujuan untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan adalah: 1. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun ikan air tawar, yang dapat di gunakan sebagai pedoman untuk Universitas Sumatera Utara mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya. 2. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi maupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengonsumsinya. Darmono 2001 mengatakan bahwa untuk mengetahui siklus perputaran logam dalam air dapat dipelajari dengan mengetahui proses perpindahan logam berat yang melibatkan transformasi dan transport dari kompartemen satu ke kompartemen lainnya didalam suatu lingkungan perairan, adapun hal yang perlu diketahui yaitu: 1. Bentuk fisik-kimia dari logam yang terdapat didalam setiap kompartemen. 2. Proses yang menstimuli terjadinya transportasi logam dalam sistem tersebut. 3. Suatu proses perpindahan logam dalam suatu kompartemen ke kompartemen lainnya. 4. Suatu kejadian logam berat berinteraksi dengan biota air. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Proses pencemaran logam dalam air sungai mulai dari hulu sampai ke muara sungai Gambar 2.3 Sistem biogeokimia sirkulasi logam dalam kehidupan biologi air laut dan air tawar Universitas Sumatera Utara

2.6 Toksisitas Logam Berat pada Hewan Air

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

1 17 51

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 16

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 6

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 47

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 3

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 17