75
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kandungan Logam Berat Timbal Pb Pada air Muara Sungai Percut
Berdasarkan hasil pemeriksaan logam berat timbal Pb pada air muara sungai Percut, tepatnya yang berjarak 100 m dari bibir pantai, di peroleh hasil
bahwa terdapat kandungan logam berat timbal Pb yang telah melebihi nilai baku mutu yang telah di tetapkan oleh PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang disebutkan bahwa kandungan logam berat timbal Pb yang di perbolehkan masuk kedalam badan air
yaitu sebesar 0,03 mgl. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa dari tiga titik
pengambilan sampel air muara, diperoleh hasil kandungan timbal terbanyak terdapat pada tepi kiri muara, yaitu 0,1750 mgl. Sedangkan secara keseluruhan
logam berat timbal Pb yang berada pada air muara sungai Percut yaitu berkisar 0,1628 mgl.
Muara sungai Percut merupakan sumber mata pencarian nelayan, selain itu air muara juga digunakan sebagai air tambak ikan dan kolam pancing yang berada
di sekitar muara, dan beberapa warga masih menggunakan air muara untuk keperluan mandi cuci kakus. Berdasarkan hasil penelitian, air muara sungai Percut
telah tercemar oleh logam berat timbal Pb. Sehingga memungkinkan terjadi pula pencemaran terhadap ikan, air tambak dan pancing, serta berdampak bagi manusia
yang menggunakan airnya.
Universitas Sumatera Utara
Logam-logam berat dalam perairan dapat bersumber dari sumber alamiah dan aktivitas manusia. Secara alamiah masuk ke dalam perairan bisa dari
pengikisan batuan mineral yang kemudian terbawa oleh air sungai menuju muara. Partikel logam yang ada di udara karena adanya hujan dapat menjadi sumber
logam dalam perairan Palar, 2008. Timbal Pb yang berasal dari aktifitas manusia dapat bersumber dari air
buangan limbah industri yang berkaitan dengan Timbal Pb seperti industri pembuatan cat, baterai, pipa air, air buangan dari pertambangan biji timah hitam
serta campuran bahan bakar bensin tetraetil dan asap pabrik. Limbah-limbah tersebut akan masuk ke anak-anak sungai untuk kemudian akan di bawa ke muara
Widowati, 2008. Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion Pb melebihi
konsentrasi yang semestinya, dapat mengakibatkan kematian bagi biota air tersebut. Konsentrasi Pb yang mencapai 188 mgl dapat membunuh ikan-ikan.
Kelarutan logam-logam berat dalam badan air di kontrol oleh derajat keasaman air, jenis, dan juga konsentrasi logam serta keadaan komponen mineral teroksidasi
dan sistem yang berlingkungan redoks Palar, 2008. Beberapa logam biasanya dominan daripada logam lainnya. Dalam air, hal
ini sangat bergantung pada asal sumber air air tanah dan air sungai. Di samping itu, jenis air juga mempengaruhi kandungan logam di dalamnya air tawar, air
payau, dan air laut. Air sungai daerah hulu mungkin kandungan logamnya akan berbeda dengan air sungai dekat muara. Hal ini di sebabkan dalam perjalanannya
air tersebut mengalami beberapa kontaminasi Darmono, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Tingginya pencemaran timbal Pb yang ada di muara sungai Percut dapat bersumber secara alamiah maupun dari berbagai aktifitas manusia baik itu
industri, rumah tangga, maupun asap buangan kendaraan yang berada disekitar aliran. Aliran sungai percut banyak menyumbangkan Pb yang berasal dari
buangan kendaraan bermotor, asap pabrik, serta limbah-limbah industri seperti industri karet, industri PVC, pencucian celana jeans, dan baterai.
Proses masuknya timbal Pb ke muara bermula dari masuknya timbal Pb yang berada di udara kedalam sungai, buangan limbah industri yang dibuang
langsung ke sungai, serta limbah rumah tangga yang di buang ke sungai. Sungai yang mengandung bahan pencemar ini kemudian mengalir ke hilir sungai.
Semakin ke hilir kelandaian aliran air akan semakin kecil. Daya gerus terhadap dasar akan berkurang dan konsentrasi sedimen yang di kandungnya cukup besar
Mulyanto, 2007. Di muara semua bahan pencemar terkumpul dan jumlahnya akan semakin banyak seiring dengan kiriman limbah-limbah yang berasal dari
hulu serta kondisi muara yang alirannya cukup tenang dan banyak kawasan pengendapan, sehingga terjadi akumulasi berbagai pencemar.
Kandungan timbal Pb pada muara sungai cenderung berfluktuatif tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim Darmono. Mulyanto 2007
mengatakan bahwa apabila terjadi dua arah aliran yaitu debit air tawar dari hulu ke hilir, dan air laut pada saat pasang naik kearah hulu akan berdampak pada
proses pengendapan dan penggerusan di dalam muara sehingga menyebabkan kandungan logam berat pada muara cenderung berfluktuatif.
Universitas Sumatera Utara
Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah, dan bahan kimia inorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan
tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi
alamiah dari pinggir sungai, akan tetapi kandungan sedimen yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian,
kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air
lainnya memperoleh makanan, mempersulit tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen
dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam. Bagian bawah sedimen akan merusak produksi pakan ikan plankton, merusak
telur ikan, dan membendung aliran sungai dan danau Darmono, 2001.
5.2 Kandungan Logam Berat Timbal Pada Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus