Kandungan Logam Berat Timbal Pada Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus

Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah, dan bahan kimia inorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi alamiah dari pinggir sungai, akan tetapi kandungan sedimen yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya memperoleh makanan, mempersulit tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam. Bagian bawah sedimen akan merusak produksi pakan ikan plankton, merusak telur ikan, dan membendung aliran sungai dan danau Darmono, 2001.

5.2 Kandungan Logam Berat Timbal Pada Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus

Berdasarkan pemeriksaan logam berat berat timbal Pb yang terdapat pada ikan mujair Oreochromis mossambicus yang berasal dari muara sungai Percut, diperoleh hasil bahwa tidak semua ikan mujair Oreochromis mossambicus mengandung logam berat timbal Pb, melainkan hanya beberapa ikan mujair Oreochromis mossambicus yang positif mengandung timbal Pb. Ukuran ikan mujair Oreochromis mossambicus yang di periksa kandungan logam beratnya yaitu yang memiliki bobot berkisar antara 57 gram - 378 gram dan telah di klasifikasikan ke dalam tiga ukuran yaitu besar, sedang, dan kecil. Di Universitas Sumatera Utara perkirakan ikan ini telah mengakumulasi timbal Pb selama 5 – 12 bulan. Kandungan timbal Pb yang terdapat pada berbagai jenis ukuran ikan mujair Oreochromis mossambicus belum melebihi baku mutu yang telah di tetapkan oleh SNI 7387-2009 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan untuk timbal Pb dalam ikan dan hasil olahannya yaitu di bawah 0,3 mgkg. Hasil yang di peroleh dari pemeriksaan ikan terlihat bahwa ikan mujair Oreochromis mossambicus yang mengandung timbal Pb terdapat pada ikan yang berukuran besar yang memiliki bobot 156 gram dan 186 gram dengan masing-masing kandungan timbal Pb 0,035 mgkg dan 0,166 mgkg serta berukuran kecil dengan bobot 57 gram terdapat kandungan timbal Pb sebesar 0,035 mgkg. Ikan ukuran sedang sama sekali tidak ditemukan timbal Pb. Kandungan timbal Pb yang di temukan pada tiga ekor ikan mujair Oreochromis mossambicus tidak lebih besar dari kandungan logam berat timbal yang berada pada air muara. Hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor bahwa kandungan logam secara alamiah akan lebih tinggi pada daerah muara Darmono, 2001. Oleh karena itu, organisme air akan menyesuaikan kondisi dalam lingkungan tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan racun logam berat terhadap ikan dan organisme air lainnya, yaitu: 1. Bentuk ikatan kimia dari logam yang terlarut dalam air 2. Pengaruh interaksi antara logam dan jenis toksikan lainnya 3. Pengaruh lingkungan seperti suhu, kadar garam, pH, dan kadar oksigen yang terlarut dalam air Universitas Sumatera Utara 4. Kondisi hewan, fase siklus hidup telur, larva, dewasa, besarnya ukuran organisme, jenis kelamin, dan kecukupan kebutuhan nutrisi 5. Kemampuan hewan untuk menghindar dari pengaruh polusi 6. Kemampuan hewan untuk beraklimatisasi terhadap bahan toksik logam Palar, 2008. Walaupun laju pertambahan kandungan logam berat erat hubungannya dengan konsentrasi logam dalam air, hal ini tidak menjamin bahwa konsentrasi dalam jaringan hewan mencerminkan kandungan logam dalam air. Beberapa spesies organisme mampu mengeluarkan logam dalam jumlah yang relatif besar dari tubuhnya Darmono, 2001. Di dalam lingkungan dan di dalam organisme, kerja sama faktor yang bertanggung jawab atas nasib suatu zat menyebabkan terjadinya perubahan tertentu kadar zat di dalam suatu bagian lingkungan atau organisme. Kadar naik sampai maksimum dan kemudian sering menurun secara eksponensial, artinya kecepatan penurunan sebanding dengan kadar zat di dalam bagian itu. Lama tinggalnya zat di dalam suatu bagian dapat dinyatakan dalam t 12 waktu paruh. Ini adalah lamanya waktu menurunnya kadar sampai separuhnya Koeman, 1987. Suatu aspek yang mengandung resiko ialah terjadinya kumulasi zat di dalam sebagian organisme atau lingkungan sebagai akibat pendedahan yang kontiniu atau berulang-ulang. Kumulasi terjadi apabila dosis yang berikutnya datang pada saat zat sebelumnya belum di eliminasi. Pada zat yang diekskresikan secara eksponensial, yang berlaku hampir untuk semua zat, dosis sama berulang- ulang yang mengenai badan akhirnya mengakibatkan nivo maksimal, ini terjadi Universitas Sumatera Utara karena sebagai akibat kenaikan kadar di dalam kompartemen, kecepatan eliminasi menjadi lebih besar. Setelah beberapa waktu banyaknya zat yang dikeluarkan per satuan waktu sama dengan yang di ambil Koeman, 1987. Ekskresi logam berat oleh fitoplankton bersamaan dengan ekskresi bahan organik pada proses detoksifikasi Manahan,1992. Effendie, dkk dalam Febriyanto 2011 mengatakan bahwa Ikan mujair Oreochromis mossambicus merupakan ikan yang hidup di daerah pantai maupun perairan tawar sebagai pemakan detritus, plankton serta makro dan mikro bentik. Artinya pada saat ikan mujair Oreochromis mossambicus memakan plankton, logam berat yang ada pada plankton telah diminimalisir sehingga ikan mujair Oreochromis mossambicus tidak terlalu banyak menerima logam berat dari plankton. Fluktuasi konsentrasi logam berat timbal Pb dalam tubuh ikan mujair Oreochromis mossambicus disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya mekanisme regulasi, konsentrasi timbal Pb di air dan sedimen, serta beberapa faktor fisik dan kimia perairan. Logam berat yang masuk kedalam tubuh ikan akan menyebabkan gangguan fisiologis sehingga ikan akan berusaha mengeluarkan logam berat tersebut melalui mekanisme regulasi. Ikan dapat meregulasi logam berat yang ada dalam tubuhnya sehingga resiko toksisitas logam berat dalam tubuhnya dapat dihindari. Rata-rata konsentrasi timbal Pb pada ikan mujair Oreochromis mossambicus meningkat pada periode awal paparan seiring dengan tingginya konsentrasi timbal Pb pada air dan sedimen. Namun, ikan ini juga dapat melakukan mekanisme eliminasi seiring dengan penurunan konsentrasi logam berat di perairan Al-Naawagi, 2008. Universitas Sumatera Utara Secara umum, masuknya logam berat timbal Pb pada ikan mujair Oreochromis mossambicus dapat melalui tiga proses yaitu: 1. Dari air melalui permukaan pernafasan misalnya insang 2. Penyerapan dari air kedalam permukaan tubuh, dan 3. Dari makanan, partikel atau air yang di cerna melalui sistem pencernaan. Ikan mampu mengeluarkan banyak logam yang terserap tidak normal dan mengakibatkan pengaturan kepekatan dalam tubuh pada tingkat yang paling normal. Ekskresi terjadi melalui insang, usus, feses, dan urin. Untuk lebih jelasnya akan di uraikan pada paragraf berikutnya Connel, 1995. Penyerapan logam berat pada ikan di lakukan oleh insang, dimana timbal Pb masuk bersamaan dengan pertukaran gas, kemudian timbal Pb di angkut oleh darah, lalu berikatan dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk pada organ detoksikasi hati dan ekskresi ginjal. Kemudian logam berat juga dapat di keluarkan melalui insang dan saluran usus di dalam empedu di eliminasi dengan kotoran Manahan, 1992. Zat yang beredar bebas dalam aliran darah biasanya cepat di buang dengan air seni melalui ultrifiltrasi di dalam ginjal. Ekskresi lainnya dapat melalui rute hati- empedu-feses Koeman, 1987. Dari pemaparan diatas, Adanya perbedaan kandungan timbal Pb pada ikan mujair Oreochromis mossambicus diduga di pengaruhi oleh konsentrasi timbal Pb di perairan yang cenderung berfluktuatif, kemampuan fisiologis ikan tersebut dimana logam berat yang masuk ke dalam tubuh ikan dapat menyebabkan gangguan fisiologis sehingga ikan akan berusaha mengeluarkan logam berat Universitas Sumatera Utara tersebut melalui mekanisme regulasi, ikan juga dapat bermigrasi ke berbagai tempat yang besar kemungkinan belum banyak terkontaminasi logam berat timbal Pb, kemampuan ikan yang dapat mengeluarkan logam berat dalam tubuhnya seiring dengan penurunan logam berat dalam air. Timbal Pb memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan berat jenis air maka timbal banyak mengendap di dasar perairan. Sedangkan ikan mujair Oreochromis mossambicus hidup dan mencari makan pada tempat yang lumayan dangkal. Rata-rata konsentrasi timbal Pb pada tubuh ikan meningkat pada periode awal paparan seiring dengan tingginya konsentrasi timbal Pb Al-Naawagi, 2008. Kandungan timbal Pb pada ikan mujair Oreochromis mossambicus yang telah di periksa tidak melebihi nilai ambang batas yang telah di tetapkan, akan tetapi ikan mujair Oreochromis mossambicus yang mengandung timbal Pb yang terdapat pada muara sungai Percut telah melebihi anjuran konsumsi harian atau Acceptable Daily Intake ADI yang telah di tetapkan oleh WHOFAO yaitu 25 μgkg berat badan per minggu. Oleh sebab itu, sebaiknya dalam mengonsumsi ikan tersebut tetap di perhatikan nilai konsumsi hariannya serta frekuensi konsumsi, karena ikan ini dapat mengakumulasi logam berat yang dapat berdampak bagi kesehatan manusia. Timbal Pb bersifat kumulatif mekanisme toksisitas timbal Pb berdasarkan organ yang di pengaruhinya adalah: 1. Sistem haemopoetik: dimana Timbal Pb menghambat sistem pembentukan haemoglobin Hb sehingga menyebabkan anemia. Universitas Sumatera Utara 2. Sistem saraf: dimana Timbal Pb dapat menimbulkan kerusakan otak dengan gejala epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan delirium. 3. Sistem urinaria: dimana Timbal Pb dapat menyebabkan lesi tubulus proksimalis, loop of henle, serta menyebabkan aminosiduria. 4. Sistem gastro-intestinal: dimana Timbal Pb menyebabkan kolik dan konstipasi. 5. Sistem kardiovaskuler: dimana Timbal Pb dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah. 6. Sistem reproduksi berpengaruh terutama terhadap gametotoksisitas atau janin belum lahir menjadi peka terhadap Timbal Pb. Ibu hamil yang terkontaminasi Timbal Pb dapat mengalami keguguran, tidak berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir, serta hipospermia dan teratospermia pada pria. 7. Sistem endokrin: dimana Timbal Pb mengakibatkan gangguan fungsi tiroid dan fungsi adrenal. 8. Bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi Widowati, 2008. Paparan Timbal Pb secara kronis dapat mengakibatkan kelelahan, kelesuan, gangguan iritabilitas, gangguan gastrointestinal, kehilangan libido, infertilitas pada laki-laki, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, dan sulit tidur Widowati, 2008. Gejala dan tanda-tanda klinis akibat paparan Timbal Pb secara akut dapat menyebabkan beberapa gejala, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Gangguan gastrointestinal, seperti kram perut, kolik, dan biasanya diawali dengan sembelit, mual, muntah-muntah, dan sakit perut yang hebat. 2. Gangguan neurologi berupa ensefalopati seperti sakit kepala, bingung atau pikiran kacau, sering pingsan, dan koma. 3. Gangguan fungsi ginjal, oliguria, dan gagal ginjal yang akut bisa berkembang dengan cepat Widowati, 2008. Universitas Sumatera Utara 86 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

1 17 51

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 16

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 6

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 47

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 3

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 17