menggunaakan metode AAS Atomic Absorption Spectropometer yang dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.
10. Memenuhi syarat adalah jika kandungan pada ikan tidak melebihi nilai yang
telah ditetapkan oleh Dirjen Standar Nasional Indonesia 7387:2009 yaitu 0,3 mgkg.
11. Tidak memenuhi syarat adalah jika kandungan pada ikan melebihi nilai yang
telah ditetapkan oleh Dirjen Standar Nasional Indonesia 7387:2009 yaitu 0,3 mgkg.
3.6 Aspek Pengukuran Logam Berat Timbal Pb
Timbal Pb dalam ikan mujair Oreochromis mossambicus di ukur dengan menggunakan metode AAS Atomic Absorption Spectropometer,
kemudian hasil pengukuran dibandingkan dengan batas maksimum timbal Pb pada ikan dan logam berat dalam pangan yaitu timbal Pb sebesar 0,3 mgkg.
3.7 Lokasi Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan di sepanjang aliran muara sungai Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan seperti yang terlihat pada gambar 3.1
Keterangan: A : Bagan Percut
B : Muara sungai Percut C : Lokasi pengambilan sampel
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Peta Muara Aliran Sungai Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan
3.8 Pelaksanaan Penelitian
3.8.1 Teknik Pengambilan Sampel Air
1. Mempersiapkan segala peralatan yang dibutukhan pada saat pengambilan
sampel air seperti alat pengambilan sampel dan wadah sampel yang tertutup. 2.
Membilas wadah sampel dengan air suling, kemudian memberi label pada masing-masing wadah sampel.
3. Membilas alat pengambil sampel dengan air suling.
4. Membilas alat pengambil sampel sebanyak 3 kali dengan sampel yang akan di
ambil. 5.
Mengambil sampel sesuai dengan 3 titik sampel yang telah di tentukan yaitu tepi kanan, tepi kiri, dan tengah.
6. Mengambil sampel air pada tiap titik di kedalaman ± 1 meter.
7. Memasukkannya kedalam wadah PE, dan menyimpannya kedalam ice box.
Universitas Sumatera Utara
8. Membawa sampel air yang telah di ambil dari aliran muara sungai Percut ke
Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Medan guna diperiksa kandungan timbal Pb dalam air tersebut.
3.8.2 Teknik Pengambilan Sampel Ikan
1. Mengambil ikan Mujair Oreochromis mossambicus yang terdapat pada
muara sungai Percut dengan menggunakan jaring khusus jala, kemudian memilih sampel ikan berdasarkan ukuran besar, sedang, dan kecil ikan.
2. Meletakkan ikan yang telah di jala kedalam plastik, kemudian dimasukkan
kedalam ice box untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari luar pada ikan.
3. Membawa ikan yang telah dipilih ke Laboratorium Balai Riset dan
Standardisasi Medan guna diperiksa kandungan timbal Pb yang terdapat pada ikan tersebut.
3.9 Alat dan Bahan Pemeriksaan Sampel
3.9.1 Alat dan Bahan Pemeriksaan Sampel Air 3.9.1.1 Alat Pemeriksaan Sampel Air
1. Waterbath
2. Beaker glass
3. Kaca Arloji
4. Labu Ukur 100 ml
5. Corong
6. Batang Pengaduk
7. Atomic Absorption Spectropometer AAS
Universitas Sumatera Utara
3.9.1.2 Bahan Pemeriksaan Sampel Air
1. Asam Nitrat PA
2. Aquadest pH 2
3.9.2 Alat dan Bahan Pemeriksaan Sampel Ikan 3.9.2.1 Alat Pemeriksaan Sampel Ikan
1. Atomic Absorption Spectropometer AAS
2. Timbangan Analitik
3. Pisau
4. Blender
5. Cawan Porselen
6. Sendok Plastik
7. Hot Plate
8. Pipet Volumetric
9. Corong Kaca
10. Gelas Ukur 50 ml
11. Erlenmeyer
12. Labu Ukur 100 ml
13. Kertas Whatmen No. 42
14. Tanur
15. Batang Pengaduk
3.9.2.2 Bahan Pemeriksaan Sampel Ikan
1. HNO
3
65 = 450 ml ± 25 ml 2.
Aquadest pH 2 = 180 ml
Universitas Sumatera Utara
3.10 Cara Kerja Penelitian
Adapun metode yang digunakan untuk mengukur kadar timbal Pb pada air aliran muara sungai Percut dan ikan mujair Oreochromis mossambicus yaitu
menggunakan metode AAS Atomic Absorption Specrophotometry. AAS merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur
di dalam suatu bahan dengan tingkat kepekaan, kecepatan, ketelitian, dan selektifitas yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis sampel
dalam jumlah kecil dan zat konsentrasi rendah Khopkar, 1990. Pemeriksaan logam berat timbal Pb akan dilakukan di Laboratorium
Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan. Dengan prosedur kerja sebagai berikut:
3.10.1 Perosedur Pemeriksaan air
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Pipet 100 ml air, masukkan kedalam beaker glass.
3. Tambahkan 5 ml Asam Nitrat PA tutup dengan kaca arloji.
4. Kemudian panaskan diatas hot plate.
5. Biarkan air menguap sampai volume ±10 ml.
6. Pindahkan larutan kedalam labu ukur 100 ml.
7. Bilas dengan aquadest panas.
8. Paskan hingga tanda garis.
9. Homogenkan.
10. Larutan siap dibaca menggunakan AAS Atomic Absorption
Specrophotometry.
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Prosedur Pemeriksaan Ikan
1. Timbang terlebih dahulu masing-masing berat ikan.
2. Potong-potong ikan dan haluskan hingga homogen dengan menggunakan
blender. 3.
Timbang sampel ikan yang telah dihaluskan hingga 5 gr. 4.
Masukkan ke cawan porselen. 5.
Keringkan dalam oven pada suhu 105 C.
6. Arangkan sampel diatas hot platebunsen.
7. Masukkan dalam tanur pada suhu 550
C sampai arang menjadi abu dan berwarna putih keabu-abuan.
8. Setelah itu larutkan dengan 5 ml asam nitrat PA.
9. Masukkan kedalam labu ukur 100 ml.
10. Bilas dengan aquadest panas, lalu dinginkan.
11. Paskan hingga tanda garis dan homogenkan.
12. Kemudian saring dengan kertas whatmen No. 42.
13. Larutan siap dibaca menggunakan AAS Atomic Absorption
Specrophotometry.
3.11 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan diolah secara manual dan penyajian data
disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan ukuran ikan dan pembahasan dilakukan secara deskriptif dan dinarasikan yang mengacu pada SNI 7387:2009 tentang
batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan, dimana nilai ambang batas
Universitas Sumatera Utara
diperbolehkannya kandungan timbal ada pada ikan dan hasil olahannya adalah 0,3mgkg.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Data Geografi
Aliran muara sungai Percut terletak di kelurahandesa Percut, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang. Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan
mempunyai luas 190,79 Km
2
yang terdiri dari 18 Desa dan 2 Kelurahan. Lima desa dari wilayah kecamatan merupakan desa pantai dengan ketinggian dari
permukaan air laut berkisar dari 10 – 20 m dengan curah hujan rata – rata 243
persen. Adapun batas-batas administrasi kecamatan Percut Sei Tuan, sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Selat Malaka
2. Sebelah Timur : Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu
3. Sebelah Barat : Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan
4. Sebelah Selatan : Kota Medan
Di kecamatan Percut Sei Tuan terdapat 9 desa yang di lintasi oleh sungai yaitu desa Tembung, Bandar Khalipah, Bandar Setia, Laut Dendang, Sampali,
Cinta Rakyat, Saentis, Percut. Desa Percut terdiri dari 19 dusunlingkungan dengan luas wilayah 1063 km BPS Kabupaten Deli Serdang, 2015.
4.1.2 Jumlah Penduduk
Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki jumlah penduduk sebanyak 426.429 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 214.405 dan penduduk
perempuan sebanyak 212.024. Daerah muara aliran sungai Percut terletak di desa
Universitas Sumatera Utara
Percut yang memiliki luas 10.63 km
2
, memiliki penduduk sebanyak 14.859 jiwa
dengan jumlah penduduk laki-laki berjumlah 7.573 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 7.286 jiwa. Desa Percut terdiri dari 19 dusunlingkungan. Sebagian
besar penduduk di desa Percut bermatapencarian sebagai nelayan 916 orang dan sisanya sebagai PNS, ABRI, karyawan swasta, pedagang, dan petani BPS
Kabupaten Deli Serdang, 2015 .
4.1.3 Gambaran Umum Aliran Muara Sungai Percut
Muara sungai Percut terletak di keluarahandesa Percut, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang.
Daerah ini merupakan daerah yang terdegradasi. Secara geografis terletak pada 03
42
‟
9,79” LU 098 47‟0,49” BT. Muara ini
memiliki panjang sekitar 800 m, lebar 250 m, dan kedalaman 2,5 m. Air muara sungai Percut berasal dari aliran sungai yang terdapat pada Kabupaten Deli Serdang
diantaranya Patumbak, Amplas,dan Tembung. Muara sungai Percut juga merupakan gabungan dari laut Belwan hingga ke Selat Malaka BPS Kabupaten Deli Serdang,
2015. Di sekitar muara banyak di tumbuhi oleh tanaman bakau, berbagai jenis
hewan seperti burung bangau, monyet, dan terdapat beberapa rumah penduduk serta tempat pelelangan hasil tangkapan ikan para nelayan yang berasal dari laut dan
muara. Di muara sungai ini terdapat berbagai jenis ikan seperti ikan mujair, ikan belanak, ikan sembilang, ikan bandeng, dan lain-lain. Hampir rata-rata nelayan
menggunakan perahu motor sebagai alat transportasi dan jala sebagai alat penangkap ikan.
Terdapat beberapa nelayan tradisional yang menangkap ikan di sekitar muara. Disamping itu banyak juga warga yang memanfaatkan air muara sebagai tambak ikan
Universitas Sumatera Utara
budidaya seperti ikan mujair, ikan nila, ikan sembilang, dan ikan gembung. Dan dijadikan sebagai tempat pemancingan umum. Selain itu, ada beberapa warga yang
memanfaatkan air muara untuk keperluan mandi. Secara fisik air muara memiliki warna kecoklatan, sedikit berminyak, dan berbau amis.
Air muara sungai Percut berasal dari berbagai sungai yang ada di Patumbak, Amplas, Tembung yang merupakan daerah industri dan padat kendaraan, dimana
sebagian besar limbah cair industri di buang ke badan air hingga akhirnya terakumulasi di muara sungai Percut. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya
pencemaran logam berat pada muara dan memengaruhi kehidupan biota yang ada didalamnya.
4.2 Hasil Pemeriksaan Logam Berat Timbal Pb Pada Air Muara Sungai
Percut
Pengambilan sampel air muara sungai di lakukan pada tanggal 14 September 2015 dengan kondisi muara yang surut. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan alat yang terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel, yaitu menggunakan botol yang di beri pemberat kemudian diikatkan
dengan tali yang panjangnya 1,5 m untuk menggambil sampel air di kedalaman ±1 m dan di lakukan pada tiga titik yaitu tepi kanan, tengah, dan kiri muara. Adapun
caranya yaitu terlebih dahulu membilas alat pengambilan sampel dengan air suling, kemudian membilasnya lagi dengan sampel yang akan di ambil sebanyak 3
kali. Setelah itu mengambil sampel sesuai dengan titik yang telah ditentukan dan memasukkannya kedalam wadah yang telah di bilas dengan air suling dan terbuat
dari plastik PE polyetilen, dan telah di beri label, selanjutnya sampel air
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan ke dalam ice box dan di tambahkan es batu untuk menjaga suhunya sebelum di bawa ke laboratorium untuk di analisis.
Sampel air yang di ambil akan di periksa kandungan timbalnya di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan dengan menggunakan
Metode AAS Atomic Absorption Specrophotometry. Metode ini berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. AAS Atomic Absorption Specrophotometry
merupakan metode analisis yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur di dalam suatu bahan dengan tingkat kepekaan, kecepatan, ketelitian, dan selektifitas
yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis sampel dalam jumlah kecil dan zat konsentrasi rendah Khopkar, 1990.
Adapun hasil pemeriksaan sampel air muara sungai Percut dapat di lihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Timbal Pb Pada Air Muara Sungai Percut, Desa Percut Tahun 2015
Sampel Lokasi
Pengambilan Sampel
Kandungan Timbal mgl
Baku Mutu mgl
MSTMS ٭
Air Muara Sungai
Percut Tepi kanan
Tengah Tepi kiri
0,1646 0,1490
0,1750 0,03 mgl
0,03 mgl 0,03 mgl
TMS TMS
TMS
٭MS : Memenuhi Syarat ٭TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yaitu 0,03 mgl
Dari tabel 4.1 hasil pemeriksaan timbal Pb pada air muara sungai Percut, desa Percut yang di ambil pada tiga titik yaitu titik pertama pada tepi kanan
muara, titik kedua pada bagian tengah muara, dan titik ketiga pada tepi kiri muara. Masing-masing titik pengambilan sa mpel air dilakukan pada kedalaman ±1 m.
Universitas Sumatera Utara
Pada titik pertama yaitu bagian tepi kanan muara terdapat kandungan timbal Pb sebesar 0,1646 mgl, pada titik kedua yaitu bagian tengah muara terdapat
kandungan timbal Pb sebesar 0,1490 mgl, dan pada titik ketiga yaitu bagian tepi kiri muara terdapat kandungan timbal Pb sebesar 0,1750 mgl. Dengan
bersandarkan PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, kadar timbal yang di perbolehkan berada pada
badan air yaitu 0,03 mgl . Artinya kadar timbal Pb yang berada pada setiap titik pengambilan sampel telah melebihi nilai ambang batas yang telah di tetapkan dan
muara sungai telah tercemar oleh logam berat timbal Pb.
4.3 Kandungan Logam Berat Timbal Pb pada Ikan Mujair