3. Logam dalam atmosfer
Logam-logam di atmosfer berdasarkan sumber alamiahnya berasal dari debu-debu hasil aktifitas gunung berapi, erosi dan pelapukan tebing dan tanah,
asap dari kebakaran hutan, dan aerosol dan partikulat dari permukaan lautan Connel, 1995
2.3.4 Jalur Masuk Portal Entri
Portal entri adalah pintu masuknya xenobiotik kedalam tubuh organisme. Beberapa portal entri yang penting menurut Slamet 1994 diantaranya:
1. Oral
Pintu masuk melalui mulut dan masuk ke dalam saluran pencernaan. Portal entri ini sering dipakai xenobiotik, akan tetapi xenobiotik yang masuk tidak
akan mudah mencapai peredaran darah. 2.
Inhalasi Yaitu masuknya xenobiotik lewat saluran pernafasan. Portal entri ini akan
memudahkan xenobiotik masuk kedalam peredaran darah karena tipisnya dinding paru-paru yang berhadapan dengan dinding kapiler darah yang juga hanya terdiri
dari selapis sel. 3.
Insang Insang pada ikan yang dewasa mempunyai luas permukaan terbesar di
seluruh tubuhnya. Racun dengan demikian dapat mudah masuk ke dalam tubuh insang lewat ikan.
Universitas Sumatera Utara
4. Dermal
Xenobiotik yang memasuki tubuh lewat dermal akan lebih mudah memasuki peredaran darah jika dibandingkan dengan melalui oral.
5. Parenteral
Xenobiotik masuk ke dalam tubuh melalui suntikan dan dapat langsung masuk ke dalam peredaran darah.
2.3.5 Proses Ekokinetika
Ekokinetika diartikan sebagai gerakan suatu zat racun dalam suatu ekosistem. Di lingkungan pada dasarnya terdapat 4 kompartemen yang akan
menentukan lokasi dan interaksi zat kimia, yaitu air, udara, tanah, dan biotamikroorganisme. Apabila suatu zat diemisikan, maka lingkungan akan
mendistribusikannya ke berbagai kompartemen seperti air, udara, tanah, dan biota sampai suatu saat akan terjadi suatu keseimbangan baru, yang tergantung pada
berbagai sifat kimia-fisika baik xenobiotik maupun lingkungannya Slamet, 1994.
Secara spesifik, zat kimia akan mengalami transpor ke berbagai kompartemen lingkungan apabila terdapat zat yang dapat bereaksi dengannya
membentuk senyawa lain. Selain itu pada saat yang sama akan terjadi paparan terhadap zat asli maupun yang di trasformasi terhadap berbagai organisme yang
ada di sekitarnya ataupun yang jauh sekali dari lokasi, tergantung media transpor, persistensi, dan iklim yang memengaruhinya. Paparan dapat berbentuk macam-
macam tergantung dari wujud xenobiotik, apakah berbentuk gas, cair, ataupun
Universitas Sumatera Utara
padatan yang sekaligus juga menentukan cara xenobiotik memasuki organisme Slamet, 1994.
Menurut Slamet 1994, prediksi dan perilaku zat di lingkungan dapat berakhir dengan 3 kemugnkinan, yaitu:
1. Zat kimia tetap berada pada tempat dimana dia mulai masuk atau diemisikan
2. Zat kimia terbawa masuk ke tanah, sedimen, air, atau atmosfer
3. Zat kimia bertransformasi atau terurai melalui proses kimia, fisik, atau biologi.
Menurut Slamet 1994, Jumlah xenobiotik yang diemisikan akan mengalami nasib di lingkungan dan ditentukan oleh berbagai proses seperti:
1. Adsorpsi-desorpsi-sedimentasi
2. Input-evaporasi
3. Reaksi dengan zat lain membentuk senyawa baru.
Proses kinetik dapat digolongkan ke dalam proses biotik dan abiotik. Dalam proses biotik segala reaksi dapat terjadi secara enzimatik. Sedangkan
proses abiotik yang berupa proses fisis adalah transport lokal, regional dan global, leaching, evaporasi dari perairan dan atau padatan, deposisi dari atmosfer baik
basah maupun kering, dan sedimentasi zat organik. Proses biotik yang berupa proses kimiawi meliputi proses hidrolisis, oksidasi, dan reaksi-reaksi fotokimia
Slamet, 1994.
2.3.6 Toksisitas Logam Berbahaya