b. Penggumpalan sedimen layang akan berlanjut dan sebagian akan mengendap
di dalam muara dan sebagian lagi akan terus terbawa ke laut. c.
Aliran air surut di dalam muara ini akan memasuki laut dan pada saat itu kecepatan alirannya akan mengecil mendekati nol. Sedimen dari hulu akan di
endapkan di dalam muara. d.
Muara akan mendangkal sehingga tidak mampu melewatkan debit besar berikutnya kecuali dengan menambah lebarnya.
Pada saat pasang naik: a.
Air pasang akan membawa serta ke dalam muara sedimen layang yang menggumpal di laut, untuk diendapkan di dalam muara.
b. Hanyutan sedimen sekunder yang terbawa arus littoral kedepan bukaan muara
akan ikut terbawa masuk oleh pasang naik, sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan endapan.
5. Delta Sungai
Proses pengendapan dan penggerusan di dalam muara sungai akan membentuk gugus endapan yang berupa pualu-pulau kecil yang berkembang
semakin luas dan semakin tinggi yang menjadi embryo delta. Dengan terbentuknya muara-muara baru pada cabang-cabang baru maka proses
pembentukan embrio delta ini juga akan berlangsung didalamnya.
2.1.3 Fungsi Sungai
Sungai merupakan salah satu unsur alam yang sangat berperan dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak dapat lepas dari
arti penting sungai dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan sungai dalam berbagai hal. Akan tetapi pemanfaatan sungai yang berlebih dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran dan rusaknya tatanan
sungai. Contohnya tercemarnya sungai akibat buangan limbah rumah tangga maupun industri di sekitar sungai, sehingga mengakibatkan terdapatnya banyak
kandungan organik dan anorganik logam berat seperti merkuri Hg, timbal Pb, cadmium Cd di dalam air. Hal tersebut dapat menjadi toksik bagi biota sungai
Sukadi, 1999 . Menurut Mulyanto 2007, banyak manfaat yang dapat diambil dari
sebuah sungai, diantaranya: 1.
Air: air merupakan kebutuhan dari keseluruhan makhluk untuk kelangsungan hidup, serta dimanfaatkan sebagai penunjang produksi pangan untuk
pembasahan lahan irigasi dan perikanan. 2.
Aliran: bersama dengan airnya akan menghasilkan energi, pembersih pencemaran dan dapat sebagai fasilitas rekreasi.
3. Alur: jalan transportasi dan unsur pertahanan dan keamanan terutama dimasa
lalu. 4.
Sedimen: dapat di pakai sebagai bahan bangunan, membentuk maupun menyuburkan lahan.
5. Lembah, delta: dapat dikembangkan sebagai areal permukiman, pertanian dan
industri. Menurut Maryono 2005 sungai dapat berfungsi sebagai:
1. Saluran eko-drainase drainase ramah lingkungan
2. Saluran irigasi
Universitas Sumatera Utara
3. Fungsi ekologi
2.1.4 Pencemaran Sungai
Secara alamiah, sungai dapat tercemar pada daerah permukaan air saja. Pada sungai yang besar dengan arus air yang deras, sejumlah kecil bahan
pencemaran akan mengalami pengenceran sehingga tingkat pencemaran menjadi sangat rendah. Hal tersebut menyebabkan konsumsi oksigen terlarut yang
diperlukan oleh kehidupan air dan biodegradasi akan cepat diperbarui. Tetapi terkadang sebuah sungai mengalami pencemaran yang berat sehingga air
mengandung bahan pencemaran yang sangat besar. Akibatnya, proses pengenceran dan biodegradasi akan sangat menurun jika arus air mengalir
perlahan karena kekeringan atau penggunaan sejumlah air untuk irigasi. Hal ini juga mengakibatkan penurunan kadar oksigen terlarut. Suhu yang tinggi dalam air
menyebabkan laju proses biodegradasi yang dilakukan oleh bakteri pengurai aerobik menjadi naik dan dapat menguapkan bahan kimia ke udara Darmono,
2001. Menurut Darmono 2001 pencemaran yang dapat terjadi di sungai antara
lain: 1.
Pencemaran Oleh Mikroorganisme Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri,
virus, protozoa dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk kedalam air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri
peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada orang
Universitas Sumatera Utara
yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini disebut Water- borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, bakteri, kolera, dan
disentri. 2.
Pencemaran Oleh Bahan Inorganik Nutrisi Tanaman Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah
dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman pangan yang tinggi sehingga digunakan petani. Tetapi di lain
pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya sumber pencemaran nitrat ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja,
karena di udara atmosfer bumi mengandung 78 gas nitrogen. Pada waktu hujan dan terjadi kilat dan petir, di udara akan terbentuk ammonia dan nitrogen NH
4-
, NO
3-
dan terbawa air hujan menuju permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen yang kompleks lainnya.
3. Limbah Organik Menyebabkan Kurangnya Oksigen Terlarut
Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen dalam air ialah limbah organik yang terbuang dalam air. Limbah organik akan mengalami degradasi dan
dekomposisi oleh bakteri aerob menggunakan oksigen dalam air, sehingga lama- kelamaan oksigen yang terlarut dalam air akan sangat berkurang. Dalam kondisi
berkurangnya oksigen tersebut hanya spesies organisme tertentu saja yang dapat hidup.
4. Pencemaran Bahan Kimia Inorganik
Bahan kimia inorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam seperti Pb, Cd, Hg dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak
Universitas Sumatera Utara
untuk di minum. Di samping dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan
produksi tanaman pangan dan merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena bersifat korosif.
5. Pencemaran Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh
manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatif
sedikit pada permukaan air tanah untuk minum di Amerika, dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa macam
bentuk kanker pada hewan percobaan di laboratorium. Tetapi sampai sekarang belum diketahui apa akibatnya pada orang yang mengkonsumsi air tersebut
sehingga dapat menyebabkan keracunan kronis. 6.
Sedimen dan Bahan Tersuspensi Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah, dan bahan
kimia inorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan
daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi alamiah dari pinggir sungai. Akan tetapi, kandungan sedimen yang terlarut pada
hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan
kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air
Universitas Sumatera Utara
lainnya memperoleh makanan, mempersulit tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen
dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam. Bagian bawah sedimen akan merusak produksi pakan ikan plankton, merusak
telur ikan, dan membendung aliran sungai dan danau.
2.2 Pencemaran Polusi Air