Uji Kestabilan Gel HASIL DAN PEMBAHASAN

27 L1 Aroma yang terbentuk masih sangat didominasi aroma minyak nilam L2 Aroma yang terbentuk masih didominasi aroma minyak nilam L3 Aroma yang terbentuk didominasi aroma minyak lemon L4 Aroma yang terbentuk aroma minyak lemon yang lembut Keterangan: L1 : Minyak lemon konsentrasi 2 L2 : Minyak lemon konsentrasi 4 L3 : Minyak lemon konsentrasi 6 L4 : Minyak lemon konsentrasi 8 Dari tabel hasil pemilihan aroma terbaik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi minyak lemon terbaik yaitu pada konsentrasi minyak lemon L4 yaitu 8 dikarenakan aroma yang terbentuk aroma minyak lemon yang lembut. Untuk hasil aroma yang lebih baik dapat dilakukan kombinasi beberapa minyak atsiri dari kelompok top note, middle note dan base note.Misalnya kombinasi dari minyak lemon top note, minyak sereh wangi middle note dan minyak nilam base note.Sehingga aroma yang di peroleh lebih unik dan menarik.

4.2 Uji Kestabilan Gel

Sineresis adalah peristiwa keluarnya air dari dalam gel yang disebabkan oleh agregasi rantai karagenan saat pendinginan.Pada suhu di atas titik cair pemanasan, polimer-polimer karagenan dalam larutan membentuk susunan acak.Saat pendinginan, formasi acak berubah menjadi rantai heliks ganda yang memungkinkan terbentuknya ikatan-ikatan silang yang membentuk jala atau jaringan matriks secara kontinyu.Pendinginan selanjutnya menyebabkan polimer-polimer menjadi terikat silang secara kuat dan terbentuk agregat yang Universitas Sumatera Utara 28 membentuk gel kuat. Pembentukan agregrat ini menyebabkan rantai gel mendorong air yang tidak terikat sehingga air keluar dari gel Fardiaz, 1989. Pada penelitian ini, sineresis menunjukkan kestabilan gel dalam mempertahankan air yang terperangkap di dalamnya. Hasil analisis pada gel sineresis yang diharapkan berkisar antara 0,7-1,52 Kaya, 2015. Hasil uji kestabilan gel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil uji kestabilan gel Formula Berat Awal g Berat Akhir g Sineresis F1 45,35 44,93 0,93 F2 46,68 46,03 1,39 F3 47,08 46,34 1,57 F4 48,43 47,46 2,01 F5 44,86 43,74 2,50 Keterangan: F1 : Formula karagenan dan natrium alginat dengan perbandingan 70:30 F2 : Formula karagenan dan natrium alginat dengan perbandingan 60:40 F3 : Formula karagenan dan natrium alginat dengan perbandingan 50:50 F4 : Formula karagenan dan natrium alginat dengan perbandingan 40:60 F5 : Formula karagenan dan natrium alginat dengan perbandingan 30:70 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa formula gel yang memenuhi syarat yaitu F1 dan F2 dimana sineresis dari F1 dan F2 berada pada range 0,7-1,52. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin rendah kandungan karagenan pada gel, semakin tinggi sineresis yang terjadi karena semakin sedikit matriksjalakerangka gel yang terbentuk. Karagenan yang lebih banyak akan lebih kuat memerangkap air dalam rongga-rongga rantainya. Selain itu semakin tinggi kandungan natrium alginat maka semakin tinggi sineresis yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena meskipun natrium alginat memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi, natrium alginat tidak dapat membentuk gel yang solid, melainkan Universitas Sumatera Utara 29 cairan yang sangat kental. Semakin tinggi proporsi natrium alginat pada pengujian ini, semakin kurang stabil gel yang dihasilkan. Dari hasil pengujian organoleptik dan kestabilan gel, dapat disimpulkan bahwa formula terbaik yang digunakan untuk penelitian utama yaitu dengan menggunakan kombinasi karagenan dan natrium alginat sebanyak 3 dengan perbandingan 70:30 dan konsentrasi minyak lemon yang digunakan yaitu 8.

4.3 Uji Hedonik