Uji Penguapan Zat Cair

32

4.4 Uji Penguapan Zat Cair

Total penguapan zat cair diketahui dengan menimbang bobot gel pengharum ruangan dan menghitung penurunan bobot tersebut selama empat minggu setelah diletakkan pada empat tempat yang berbeda-beda yaitu di ruangan AC pada temperatur 15-20 ˚C, kipas angin dengan kecepatan normal dan ruangan biasa dengan suhu kamar.Berat produk yang hilang merupakan minyak atsiri dan air yang menguap dari gel.Oleh karena itu, besar susut bobot berbanding terbalik dengan ketahanan gel.Semakin kecil bobot yang hilang atau semakin besar bobot yang tersisa berarti semakin sedikit minyak atsiri dan air yang telah menguap, artinya semakin besar ketahanan wangi gel tersebut.Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan biasa dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan biasa Formula Berat g Awal 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu N1 93,725 86,883 79,358 72,549 65,871 N2 90,225 82,555 75,014 67,452 59,629 N3 91,919 83,094 75,289 67,194 59,911 N4 91,815 81,420 72,191 63,231 54,592 Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Dari Tabel 4.5 di atas dapat disajikan grafik seperti pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 4.1 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan biasa Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel N1 minyak nilam 1 dengan berat sisa 65,871 gram dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel N4 minyak nilam 2,5 dengan berat sisa 54,592 gram. Dari uji penguapan zat cair pada ruangan biasa dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel N1 yaitu dengan menggunakan minyak nilam dengan konsentrasi 1.Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan AC dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan AC Formula Berat g Awal 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu N1 93,146 83,472 74,099 63,574 54,189 N2 92,439 81,594 70,755 59,912 48,797 N3 91,601 79,415 67,814 55,591 43,924 N4 91,720 78,652 66,351 54,151 42,981 Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 20 40 60 80 100 1 2 3 4 B e ra t g Waktu Minggu N1 N2 N3 N4 Universitas Sumatera Utara 34 Dari Tabel 4.6 di atas dapat disajikan grafik seperti Gambar 4.2. Gambar 4.2 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan AC Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel N1 minyak nilam 1 dengan berat sisa 54,189 gram dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel N4 minyak nilam 2,5 dengan berat sisa 42,981 gram. Dari uji penguapan zat cair pada ruangan AC dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel N1 yaitu dengan menggunakan minyak nilam dengan konsentrasi 1.Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan kipas dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan kipas Formula Berat g Awal 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu N1 90,640 75,346 60,439 45,714 29,964 N2 92,950 76,712 59,985 44,515 27,971 N3 94,787 77,854 60,532 43,691 26,759 N4 97,789 79,961 61,451 43,539 25,675 Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 20 40 60 80 100 1 2 3 4 B era t g Waktu Minggu N1 N2 N3 N4 Universitas Sumatera Utara 35 Dari Tabel 4.7 di atas dapat disajikan grafik seperti Gambar 4.3. Gambar 4.3 Penurunan bobot gel pengharum ruangan pada ruangan kipas Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Dari data diatas dapat dilihat bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel N1 minyak nilam 1 dengan berat sisa 29,964 gram dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel N4 minyak nilam 2,5 dengan berat sisa 42,981 gram. Dari uji penguapan zat cair pada ruangan kipas dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel N1 yaitu dengan menggunakan minyak nilam dengan konsentrasi 1. Persentase total penguapan zat cair dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Persentase total penguapan zat cair Ruangan Total Penguapan Zat Cair N1 N2 N3 N4 Biasa 29.71 33.91 34.82 40.54 AC 41.82 47.21 52.04 53.13 Kipas 66.94 69.9 71.76 73.74 Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 B e ra t g Waktu Minggu N1 N2 N3 N4 Universitas Sumatera Utara 36 Dari Tabel 4.8 di atas dapat disajikan grafik seperti Gambar 4.4. Gambar 4.4 Persentase total penguapan zat cair pada ruangan kipas Keterangan: N1: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1 N2: Formula dengan konsentrasi minyak nilam1,5 N3: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2 N4: Formula dengan konsentrasi minyak nilam 2,5 Dari hasil uji penguapan zat cair pada 3 ruangan berbeda yaitu ruangan biasa dengan suhu kamar, ruangan AC suhu 15-20°C dan ruangan kipas dapat disimpulkan bahwa susut bobot terkecil terdapat pada sampel N1 minyak nilam 1 dan susut bobot terbesar terdapat pada sampel N4 minyak nilam 2,5. Dari uji penguapan zat cair ini dapat disimpulkan bahwa formulasi terbaik adalah sampel N1 yaitu dengan menggunakan minyak nilam dengan konsentrasi 1. Dari hasil uji penguapan zat cair pada 3 ruangan berbeda yaitu ruangan biasa dengan suhu kamar, ruangan AC suhu 15-20°C dan ruangan kipas dapat disimpulkan bahwa susut bobot yang paling kecil yaitu pengujian pada ruangan biasa dan susut bobot terbesar yaitu pengujian pada ruangan kipas. Persentase susut bobot produk gel dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, konsentrasi bahan pembentuk gel dan konsentrasi bahan pewangi dan pengikat.Semakin tinggi suhu penyimpanan maka semakin besar pula persentase 10 20 30 40 50 60 70 80 N1 N2 N3 N4 T o ta l P e n g u a p a n Z a t C a ir Ruangan biasa Ruangan AC Ruangan kipas Universitas Sumatera Utara 37 susut bobotnya, karena bahan volatil yang terkandung akan semakin cepat menguap. Susut bobot yang hilang pada semua sampel gel pengharum ruangan lebih besar daripada bobot minyak atsiri yang dikandungnya karena tidak hanya minyak atsiri yang menguap, namun juga air.Untuk mengetahui ketahanan minyak atsiri yang dikandung setiap sampel gel pengharum ruangan, dilakukan uji kekuatan wangi gel pengharum ruangan melalui uji sensorik.Melalui uji ini, dapat diketahui ketahanan wangi gel pengharum ruangan yang lebih baik setelah 4 minggu.Semakin tinggi kekuatan wanginya pada saat dilakukan pengujian maka semakin banyak minyak atsiri yang masih terkandung di dalam gel pengharum ruangan.

4.5 Uji Ketahanan Wangi