Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Alat dan Bahan .1 Alat Prosedur Penelitian

16

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, yang meliputi pembuatan formulasi sediaan, uji organoleptis, uji kestabilan gel, uji kesukaan hedonic test, uji penguapan zat cair dan uji ketahanan wangi sediaan terhadap sediaan yang dibuat.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. 3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik AD gf 2000, oven Memmert, cawan porselen, pipet tetes, termometer, penjepit tabung, gelas beaker, gelas ukur, pencetak gel plastik, sudip, spatel, penangas air, batang pengaduk, kipas yang menyala selama 8 jam sehari dengan suhu kamar yaitu 25-30°C dan AC menyala selama 8 jam sehari dengan suhu antara 15-20°C kipas dan AC berada pada ruangan dengan ukuran 3x5m dengan ventilasi 1,2x1,2m.

3.3.2 Bahan

Karagenan Asean chemical, natrium alginat Asean chemical, propilen glikol Graha chemical, natrium benzoat Graha chemical, minyak nilam Asean chemical, minyak lemon Asean chemical dan akuades Organo. Universitas Sumatera Utara 17

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dan tahap kedua.Penelitian tahap pertama orientasi terdiri dari uji organoleptik dan uji kestabilan gel. Pada penelitian tahap pertama bertujuan untuk mendapatkan bentuk gel terbaik dan konsentrasi minyak lemon yang terbaik. Formula yang digunakan untuk mendapatkan gel terbaik yaitu dengan memvariasikan kombinasi dari karagenan dan natrium alginat dengan konsentrasi 3 pada lima formula. Pencampuran kedua bahan diharapkan dapat menghasilkan gel dengan tekstur yang baik dan elastis sehingga dapat digunakan pada penelitian tahap kedua. Gel yang baik dapat dilihat dari tekstur yang kenyal, elastis dan tidak mudah patah, karena tekstur gel akan mempengaruhi laju penguapan air dan minyak atsiri sehingga berpengaruh pada lama dalam penggunaan. Penelitian dilanjutkan untuk mencari formula konsentrasi minyak lemon terbaik yang dikombinasikan dengan minyak nilam, diharapkan aroma hasil kombinasi minyak lemon dan minyak nilam didominasi oleh aroma minyak lemon. Hasil penelitian tahap pertama akan didapatkan formula gel yang terbaik dan konsentrasi minyak lemon terbaik yang selanjutnya digunakan untuk penelitian tahap kedua. Penelitian tahap kedua penelitian utama yaitu uji hedonik, uji penguapan zat cair dan uji ketahanan wangi.Uji hedonik dilakukan dengan menunjukkan gel pangharum ruangan kepada 25 panelis dan panelis diharapkan memberikan kesan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan terhadap gel pengharum ruangan tersebut. Uji penguapan zat cair dilakukan dengan menimbang bobot gel pengharum ruangan yang disimpan pada 3 ruangan berbeda yaitu ruangan biasa, ruangan berkipas dan ruangan berAC, penimbangan dilakukan selama 4 kali Universitas Sumatera Utara 18 dalam 4 minggu. Uji ketahanan wangi dilakukan dengan membandingkan kekuatan wangi gel pengharum ruangan uji dengan gel pengharum ruangan standar yang dilakukan oleh 25 panelis. Kriteria ruangan uji yang dipakai yaitu ruangan biasa dengan ukuran 3x5m dengan ventilasi 1,2x1,2m dengan suhu kamar yaitu 25-30°C, ruangan berkipas dengan ukuran 3x5m dengan ventilasi 1,2x1,2m dimana kipas menyala selama 8 jam sehari dengan suhu kamar yaitu 25-30°C, ruangan berAC dengan ukuran 3x5m dengan ventilasi 1,2x1,2m dimana AC menyala selama 8 jam sehari dengan suhu antara 15-20°C.

3.5 Formulasi Sediaan Pengharum Ruangan