45
bahwa konstanta sebesar 4,846, artinya jika budaya organisasi X nilainya 0 maka komitmen afektif Y nilainya 4,846. Koefisien regresi variabel budaya
organisasi X sebesar 0,250, artinya jika budaya organisasi mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka komitmen afektif akan mengalami peningkatan sebesar
0,250. Koefisien positif artinya ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap komitmen afektif. Semakin kuat budaya organisasi maka akan semakin kuat pula
pengaruhnya terhadap komitmen afektif pada karyawan.
C. NILAI EMPIRIK DAN NILAI HIPOTETIK a. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Komitmen Afektif
Kategori skor komitmen afektif subjek penelitian dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan mean empirik dengan mean hipotetik. Kemudian subjek
akan digolongkan ke dalam kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorian dilakukan dengan cara berikut Azwar, 2012 :
Rendah : X μ - 1,0σ Sedang : μ - 1,0σ ≤ X μ + 1,0σ
Tinggi : μ + 1,0σ ≤ X Skala pada tipe komitmen afektif terdiri dari masing-masing skala 10
aitem dengan 5 pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai 5. Sehingga diperoleh nilai rentang maksimum sebesar 10 x 5 = 50 dan minimumnya 10 x 1 =
10. Dari skala tersebut diperoleh mean hipotetik mean populasi sebesar 30 dengan standar deviasi 6,6. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik dapat
dilihat pada tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 8. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Pada Komitmen Afektif
Empirik Hipotetik
Affective Komitmen
Mean Sd
Mean Sd
41 3
30 6,66
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh mean hipotetik µ komitmen afektif adalah 30 dengan standar deviasi 6,66 dan mean empirik X sebesar 41
dengan standar deviasi 3. Hasil perbandingan mean hipotetik µ dan mean empirik X dari variabel komitmen afektif menunjukkan bahwa µ 30 X 41.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen afektif pada subjek penelitian lebih tinggi daripada komitmen afektif populasi pada umumnya.
b. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Budaya Organisasi
Kategorisasi skor budaya organisasi subjek penelitian dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan mean empirik dengan mean hipotetik. Skala
budaya organisasi terdiri dari 35 aitem dengan 5 piihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai 5. Sehingga diperoleh nilai rentang maksimum sebesar 35
x 5 = 175 dan minimumnya 35 x 1 = 35. Dari skala budaya organisasi diperoleh mean hipotetik mean populasi sebesar 105 dengan standar deviasi 23,3.
Sedangkan mean empirik pada budaya organisasi adalah 147,5 dengan standar deviasi 25. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada
tabel 9.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 9. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Budaya Organisasi
Empirik Hipotetik
Budaya Organisasi
Mean Sd
Mean Sd
147,5 25
105 23,33
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pula mean hipotetik µ budaya organisasi adalah 105 dengan standar deviasi 23,33 dan mean empirik X sebesar
147,5 dengan standar deviasi 25. Hasil perbandingan mean hipotetik µ dan mean empirik X dari variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa µ 105 X
147,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi yang dirasakan pada subjek penelitian lebih kuat daripada budaya organisasi yang dirasakan
populasi pada umumnya.
c. Kategorisasi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilakukan pengkategorisasian yang di dasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian telah terdistribusi secara
normal Azwar, 2012. Adapun kriteria kategori terbagi atas tiga, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 10. Norma Skor Rentang Nilai
Kategorisasi X μ - 1,0σ
Rendah μ - 1,0σ ≤ X μ + 1,0σ
Sedang μ + 1,0σ ≤ X
Tinggi
Dari tabel norma skor di atas, didapat kategorisasi jenjang variabel komitmen afektif dan budaya organisasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 11. Kategorisasi Jenjang Data Hipotetik Komitmen Afektif dan Budaya Organisasi
Variabel Rentang
Nilai Kategori
Jumlah N Presentase
Affective Komitmen
X 23,34 Rendah
23,34 ≤ X
36,66 Sedang
2 2
36,66 ≤ X
Tinggi 98
98
Budaya Organisasi
X 82 Rendah
82 ≤ X
105,33 Sedang
105,33 ≤ X
Tinggi 100
100
Universitas Sumatera Utara
50
Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui subjek penelitian yang memiliki skor komitmen afektif yang tinggi sekitar 98, sedangkan yang berada dalam
kategori sedang sebanyak 2. Skor subjek pada budaya organisasi, subjek yang memiliki skor tinggi sebanyak 100. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
subjek penelitian yang terbanyak berada pada kategori tinggi.
D. Pembahasan Hasil Penelitian