III-1
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Definisi Kenyamanan Termal
American Society of Heating Refrigerating and Air-Conditioning Engineers ASHRAE 55 dan International Standard Operation ISO 7730
mendefinisikan kenyamanan
termal sebagai
kondisi pikiran
yang mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan termal. Menurut Fanger 1970
dalam Parsons 2003 kenyamanan termal melibatkan empat faktor yakni temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan udara dan temperatur radiasi rata-
rata serta dua faktor yang bersifat personal yakni panas metabolisme karena aktivitas dan pakaian yang digunakan.
3.1.1 Temperatur Udara T
a 1
Temperatur udara dapat didefinisikan sebagai temperatur dari udara yang berada di sekeliling tubuh manusia yang representatif dari aspsek sekitarnya yang
menentukan aliran panas antara tubuh manusia dengan udara Parsons, 2003. Menurut penyelidikan untuk berbagai tingkat temperatur akan memberikan
pengaruh yang berbeda-beda seperti berikut: ± 49ºC : Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh di atas tingkat
kemampuan fisik dan mental
1
Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi studi gerak dan waktu Guna Widya, Bandung,
2006, hal 84.
Universitas Sumatera Utara
± 30ºC : Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung untuk membuat kesalahan dalam pekerjaan. Timbul kelelahan fisik
± 24ºC : Kondisi optimum ± 10ºC : Kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh R.L. Hwang 2006 di Taiwan diperoleh hasil bahwa zona temperatur ruang kelas dengan metode penilaian
langsung dan tidak langsung yang dapat diterima adalah 21,1°C sampai 29,8°C New Effective Temperature ET dan 24,2°C sampai 29,3°C ET. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh N.H. Wong 2003 di Singapura diperoleh hasil bahwa temperatur netral ruang kelas adalah 28,3°C Operative Temperature T
op
. Sedangkan berdasarkan penelitian R. Niemela 2002 produktivitas mengalami
penurunan 5 sampai 7 ketika temperatur udara melebihi 25°C.
3.1.2 Kelembaban Relatif RH
Kelembaban relatif adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara dinyatakan dalam . Kelembaban ini sangat berhubungan atau dipengaruhi oleh
temperatur udara. Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran
karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah semakin cepatnya denyut jantung karena semakin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan
oksigen.
Universitas Sumatera Utara
Menurut SNI 03-6572-2001 kelembaban udara relatif dalam ruangan adalah perbandingan antara jumlah kandungan uap air udara tersebut dengan
jumlah kandungan uap air pada keadaan jenuh pada temperatur udara ruangan tersebut. Untuk daerah tropis, kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara
40 sampai 50, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara masih diperbolehkan berkisar antara 55 sampai
60.
3.1.3 Kecepatan Udara V