6.1.4 Analisis Regresi dan Korelasi
Uji regresi linear dan korelasi pearson dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan suatu faktor dengan faktor lain. Faktor-faktor yang diuji
adalah temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan udara dan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif dan temperatur operatif. Temperatur
efektif dan temperatur operatif merupakan parameter dalam mengukur tingkat kenyamanan termal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 18
dan grafik dengan menggunakan Spreadsheet Microsoft Excel. 1.
Faktor Temperatur Udara dengan Temperatur Efektif Uji regresi dan korelasi antara faktor temperatur udara dengan temperatur
efektif dimana temperatur udara sebagai variable bebas independent dan temperatur efektif sebagai variabel terikat dependent.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4,630
2,626 1,763
,108 Temperatur_U
dara ,764
,089 ,939
8,597 ,000
a. Dependent Variable: Temperatur_Efektif
Correlations
Temperatur_Efe ktif
Temperatur_Ud ara
Temperatur_Efektif Pearson Correlation
1 ,939
Sig. 2-tailed ,000
N 12
12 Temperatur_Udara
Pearson Correlation ,939
1 Sig. 2-tailed
,000 N
12 12
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2 Grafik Hubungan Temperatur Udara dengan Temperatur Efektif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan temperatur udara dengan temperatur efektif adalah 0,764x+4,630 dan 0,939. Gradien persamaan
regresi dan korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa temperatur udara dengan temperatur efektif memiliki hubungan yang berbanding lurus. Berbanding lurus
berarti semakin tinggi temperatur udara maka temperatur efektif semakin tinggi. Temperatur efektif semakin tinggi maka kenyamanan termal semakin rendah
semakin tidak nyaman. Hubungan temperatur udara dengan temperatur efektif sangat kuat.
2. Faktor Kecepatan Udara dengan Temperatur Efektif
Uji regresi dan korelasi antara faktor kecepatan udara dengan temperatur efektif dimana kecepatan udara sebagai variable bebas independent dan
temperatur efektif sebagai variabel terikat dependent.
y = 0,764x + 4,630 R² = 0,880
25,5 26
26,5 27
27,5 28
28,5
27,5 28
28,5 29
29,5 30
30,5 T
e m
p e
ra tu
r E
fe k
ti f
° C
Temperatur Udara °C
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 75,420
36,556 2,063
,066 Kecepatan_Udar
a -120,052
91,014 -,385
-1,319 ,217
a. Dependent Variable: Temperatur_Efektif
Correlations
Temperatur_Efe ktif
Kecepatan_Uda ra
Temperatur_Efektif Pearson Correlation
1 -,385
Sig. 2-tailed ,217
N 12
12 Kecepatan_Udara
Pearson Correlation -,385
1 Sig. 2-tailed
,217 N
12 12
Gambar 6.3 Grafik Hubungan Kecepatan Udara dengan Temperatur Efektif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan kecepatan udara dengan temperatur efektif adalah -120,052x+75,420 dan -0,385. Gradien
persamaan regresi dan korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa kecepatan udara dengan temperatur efektif memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Berbanding terbalik berarti semakin tinggi kecepatan udara maka temperatur
y = -120,0x + 75,42 R² = 0,148
25,5 26
26,5 27
27,5 28
28,5
0,399 0,4
0,401 0,402
0,403 0,404
0,405 0,406
T e
m p
e ra
tu r
E fe
k ti
f °
C
Kecepatan Udara m s
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
efektif semakin rendah. Semakin rendah temperatur efektif maka kenyamanan termal semakin tinggi semakin nyaman namun hubungan ini cukup lemah.
3. Faktor Kelembaban Relatif dengan Temperatur Efektif
Uji regresi dan korelasi antara faktor kelembaban relatif dengan temperatur efektif dimana kelembaban relatif sebagai variable bebas
independent dan temperatur efektif sebagai variabel terikat dependent.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 27,921
4,545 6,144
,000 Kelembaban_Relatif
-,010 ,065
-,050 -,159
,877 a. Dependent Variable: Temperatur_Efektif
Correlations
Temperatur_Efe ktif
Kelembaban_R elatif
Temperatur_Efektif Pearson Correlation
1 -,050
Sig. 2-tailed ,877
N 12
12 Kelembaban_Relatif
Pearson Correlation -,050
1 Sig. 2-tailed
,877 N
12 12
Gambar 6.4 Grafik Hubungan Kelembaban Relatif dengan Temperatur Efektif
y = -0,010x + 27,92 R² = 0,002
25,5 26
26,5 27
27,5 28
28,5
66 68
70 72
74 76
78
T e
m p
e ra
tr u
r E
fe k
ti f
° C
Kelembaban Relatif
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan kelembaban relatif dengan temperatur efektif adalah -0,01x+27,921 dan -0,050. Gradien persamaan
regresi dan korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa kelembaban relatif dengan temperatur efektif memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Berbanding terbalik berarti semakin tinggi kelembaban relatif maka temperatur efektif semakin rendah. Semakin rendah temperatur efektif maka kenyamanan
termal semakin tinggi semakin nyaman namun hubungan ini cukup lemah.
4. Faktor Temperatur Radiasi Rata-rata dengan Temperatur Efektif
Uji regresi dan korelasi antara faktor temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif dimana temperatur radiasi rata-rata sebagai variable bebas
independent dan temperatur efektif sebagai variabel terikat dependent.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9,019
3,878 2,326
,042 Temperatur_Radiasi
,631 ,135
,829 4,690
,001 a. Dependent Variable: Temperatur_Efektif
Correlations
Temperatur_Efe ktif
Temperatur_Ra diasi
Temperatur_Efektif Pearson Correlation
1 ,829
Sig. 2-tailed ,001
N 12
12 Temperatur_Radiasi
Pearson Correlation ,829
1 Sig. 2-tailed
,001 N
12 12
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.5 Grafik Hubungan Temperatur Radiasi Rata-rata dengan Temperatur Efektif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif adalah 0,631x+9,018 dan 0,829. Gradien
persamaan regresi dan korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif memiliki hubungan yang berbanding
lurus. Berbanding lurus berarti semakin tinggi temperatur radiasi rata-rata maka temperatur efektif semakin tinggi. Semakin tinggi temperatur efektif maka
kenyamanan termal semakin rendah semakin tidak nyaman. Hubungan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif sangat kuat.
5. Faktor Temperatur Udara dengan Temperatur Operatif
Uji regresi dan korelasi antara faktor temperatur udara dengan temperatur operatif dimana temperatur udara sebagai variable bebas independent dan
temperatur opeartif sebagai variabel terikat dependent.
y = 0,631x + 9,018 R² = 0,687
25,5 26
26,5 27
27,5 28
28,5
26,5 27
27,5 28
28,5 29
29,5 30
T e
m p
e ra
tu r
E fe
k ti
f °
C
Temperatur Radiasi
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,240
1,838 ,131
,899 Temperatur_Udara
,982 ,062
,981 15,781
,000 a. Dependent Variable: Temperatur_Operatif
Correlations
Temperatur_Ud ara
Temperatur_Op eratif
Temperatur_Udara Pearson Correlation
1 ,981
Sig. 2-tailed ,000
N 12
12 Temperatur_Operatif
Pearson Correlation ,981
1 Sig. 2-tailed
,000 N
12 12
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Gambar 6.6 Grafik Hubungan Temperatur Udara dengan Temperatur Operatif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan temperatur udara dengan temperatur operatif adalah 0,982x+0,240 dan 0,981. Gradien persamaan
regresi dan korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa temperatur udara dengan temperatur operatif memiliki hubungan yang berbanding lurus. Berbanding lurus
y = 0,982x + 0,24 R² = 0,961
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30 30,5
27,5 28
28,5 29
29,5 30
30,5 T
e m
p e
ra tu
r O
p e
ra ti
f °
C
Temperatur Udara °C
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
berarti semakin tinggi temperatur udara maka temperatur operatif semakin tinggi. Temperatur operatif semakin tinggi maka kenyamanan termal semakin rendah
semakin tidak nyaman. Hubungan temperatur udara dengan temperatur operatif sangat kuat.
6. Faktor Kecepatan Udara dengan Temperatur Operatif
Uji regresi dan korelasi antara faktor kecepatan udara dengan temperatur operatif dimana kecepatan udara sebagai variable bebas independent dan
temperatur operatif sebagai variabel terikat dependent.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 81,975
45,764 1,791
,104 Kecepatan_Udara
-131,302 113,939
-,342 -1,152 ,276
a. Dependent Variable: Temperatur_Operatif
Correlations
Kecepatan_Uda ra
Temperatur_Op eratif
Kecepatan_Udara Pearson Correlation
1 -,342
Sig. 2-tailed ,276
N 12
12 Temperatur_Operatif
Pearson Correlation -,342
1 Sig. 2-tailed
,276 N
12 12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.7 Grafik Hubungan Kecepatan Udara dengan Temperatur Operatif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan kecepatan udara dengan temperatur operatif adalah -131,302x+81,975 dan -0,342. Gradien
persamaan regresi dan korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa kecepatan udara dengan temperatur operatif memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Berbanding terbalik berarti semakin tinggi kecepatan udara maka temperatur operatif semakin rendah. Semakin rendah temperatur operatif maka kenyamanan
termal semakin tinggi semakin nyaman namun hubungan ini cukup lemah.
7. Faktor Kelembaban Relatif dengan Temperatur Operatif
Uji regresi dan korelasi antara faktor kelembaban relatif dengan temperatur operatif dimana kelembaban relatif sebagai variable bebas
independent dan temperatur operatif sebagai variabel terikat dependent.
y = -131,3x + 81,97 R² = 0,117
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30 30,5
0,399 0,4
0,401 0,402
0,403 0,404
0,405 0,406
T e
m p
e ra
tu r
O p
e ra
ti f
° C
Kecepatan Udara
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 36,116
5,155 7,006
,000 Kelembaban
-,098 ,073
-,389 -1,335
,211 a. Dependent Variable: Temperatur_Operatif
Correlations
Kelembaban Temperatur_Operat
if Kelembaban
Pearson Correlation 1
-,389 Sig. 2-tailed
,211 N
12 12
Temperatur_Operatif Pearson Correlation
-,389 1
Sig. 2-tailed ,211
N 12
12
Gambar 6.8 Grafik Hubungan Kelembaban Relatif dengan Temperatur Operatif
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan kelembaban relatif dengan temperatur operatif adalah -0,097x+36,116 dan -0,389. Gradien
persamaan regresi dan korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa kelembaban relatif dengan temperatur operatif memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Berbanding terbalik berarti semakin tinggi kelembaban relatif maka temperatur operatif semakin rendah. Semakin rendah temperatur operatif maka kenyamanan
termal semakin tinggi semakin nyaman namun hubungan ini cukup lemah.
y = -0,097x + 36,11 R² = 0,151
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30 30,5
66 68
70 72
74 76
78
T e
m p
e ra
tu r
O p
e ra
ti f
° C
Kelembaban Relatif
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
8. Faktor Temperatur Radiasi Rata-rata dengan Temperatur Operatif
Uji regresi dan korelasi antara faktor temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur operatif dimana temperatur radiasi rata-rata sebagai variable bebas
independent dan temperatur operatif sebagai variabel terikat dependent.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3,298
2,332 1,414
,188 Temperatur_Radiasi
,901 ,081
,962 11,125 ,000
a. Dependent Variable: Temperatur_Operatif
Correlations
Temperatur_Ra diasi
Temperatur_Op eratif
Temperatur_Radiasi Pearson Correlation
1 ,962
Sig. 2-tailed ,000
N 12
12 Temperatur_Operatif
Pearson Correlation ,962
1 Sig. 2-tailed
,000 N
12 12
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Gambar 6.9 Grafik Hubungan Temperatur Radiasi Rata-rata dengan Temperatur Operatif
y = 0,900x + 3,298 R² = 0,925
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30 30,5
26,5 27
27,5 28
28,5 29
29,5 30
T e
m p
e ra
tu r
O p
e ra
ti f
° C
Temperatur Radiasi
°C
Regresi Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi dan nilai korelasi untuk hubungan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur operatif adalah 0,900x+3,298 dan 0,962. Gradien
persamaan regresi dan korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur operatif memiliki hubungan yang berbanding
lurus. Berbanding lurus berarti semakin tinggi temperatur radiasi rata-rata maka temperatur operatif semakin tinggi. Semakin tinggi temperatur operatif maka
kenyamanan termal semakin rendah semakin tidak nyaman. Hubungan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur operatif sangat kuat.
Rekapitulasi persamaan regresi dan nilai korelasi antar faktor dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Rekapitulasi Persamaan Regresi dan Nilai Korelasi Antar Faktor No
Faktor Persamaan
Regresi Nilai
Korelasi Tingkat
Hubungan
1 Temperatur Udara dan
Temperatur Efektif 0,764x+4,630
0,939 Sangat
Kuat 2
Kecepatan Udara dan Temperatur Efektif
-120,052x+75,420 -0,385
Cukup Lemah
3 Kelembaban Relatif dan
Temperatur Efektif -0,01x+27,921
-0,050 Sangat
Lemah 4
Temperatur Radiasi dan Temperatur Efektif
0,631x+9,018 0,829
Sangat Kuat
5 Temperatur Udara dan
Temperatur Operatif 0,982x+0,240
0,981 Sangat
Kuat 6
Kecepatan Udara dan Temperatur Operatif
-131,302x+81,975 -0,342
Cukup Lemah
7 Kelembaban Relatif dan
Temperatur Operatif -0,097x+36,116
-0,389 Cukup
Lemah 8
Temperatur Radiasi dan Temperatur Operatif
0,900x+3,298 0,962
Sangat Kuat
6.1.5 Analisis Pengeluaran Energi