Gambar 5.20 Grafik Temperatur Efektif  Aktual
5.2.6  Perhitungan Operative Temperature T
op
Perhitungan  Operative  Temperature  T
op
atau  temperatur  operatif  dapat
menggunakan rumus: T
op
= A.T
a
+ 1-A.T
mrt
dengan: T
op
= Temperatur Operatif atau Operative Temperature °C T
a
= Temperatur Udara atau Air Temperature °C T
mrt
= Temperatur radiasi rata-rata atau Mean Radiant Temperature °C A
= Konstanta kecepatan udara Nilai A = 0,5 untuk Va0,2 mdet; A = 0,6 untuk 0,2 mdet Va0,6 mdet; A =
0,7 untuk 0,6 mdet Va0,2 mdet.
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
° C
Effective Temperatur ET
Universitas Sumatera Utara
Hasil  perhitungan  Operative  Temperature  T
op
yang  ditampilkan
menggunakan  data  rata-rata  total  temperatur  udara,  temperatur  radiasi  rata-rata dan  kecepatan  udara  selama  5  hari  perkuliahan.  Hasil  perhitungan  Operative
Temperature dengan Spreadsheet Microsoft Excel dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Operative Temperature T
op
No Kuliah
V
a
ms Faktor A
T
a
°C T
mrt
°C T
op
°C
1 Awal kuliah 1
0,41 0,6
28 26,86
27,54 2
Akhir kuliah 1 0,4
0,6 29,19
28,53 28,93
3 Awal kuliah 2
0,4 0,6
29,09 28,73
28,95 4
Akhir kuliah 2 0,4
0,6 29,75
29,15 29,51
5 Awal kuliah 3
0,4 0,6
28,88 28,09
28,56 6
Akhir kuliah 3 0,41
0,6 29,32
29,29 29,31
7 Awal kuliah 4
0,4 0,6
29,68 29,38
29,56 8
Akhir kuliah 4 0,4
0,6 30,27
29,31 29,89
9 Awal kuliah 5
0,4 0,6
30,29 29,31
29,9 10  Akhir kuliah 5
0,4 0,6
30,03 29,03
29,63 11  Awal kuliah 6
0,4 0,6
30,36 29,39
29,97 12  Akhir kuliah 6
0,4 0,6
29,46 28,57
29,1
Gambar 5.21 Grafik Temperatur Operatif Aktual
19 21
23 25
27 29
31
° C
Operative Temperature T
op
Universitas Sumatera Utara
VI-1
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis
6.1.1  Analisis Faktor Fisik
Faktor  fisik  terdiri  dari  temperatur  udara,  kelembaban  relatif,  kecepatan udara,  suhu  basah,  suhu  kering  dan  suhu  bola.  Menurut  Sritomo  2006  pada
temperatur  ±30°C  aktivitas  mental  dan  daya  tanggap  mulai  menurun  dan cenderung  untuk  membuat  kesalahan  serta  dalam  pekerjaan  mulai  timbul
kelelahan  fisiologis.  Nilai  terkecil  rata-rata  total  temperatur  adalah  28°C  pada awal  kuliah  pertama.  Pada  awal  kuliah  keenam  temperatur  udara  mencapai
30,36°C.  Hal  ini  menunjukkan  temperatur  ruang  kelas  dapat  menyebabkan penurunan  daya  tanggap  dan  timbulnya  kelelahan  fisiologis  mahasiswa.  Bahkan
berdasarkan  penelitian  R.  Niemela  2002  produktivitas  pekerja  mengalami penurunan 5 sampai 7 ketika temperatur udara melebihi 25°C.
Berdasarkan  SNI  03-6572-2001  tentang  Tata  Cara  Perancangan  Sistem Ventilasi  dan  Pengkondisian  Udara  Pada  Bangunan  Gedung  kelembaban  udara
relatif yang dianjurkan antara 40 sampai 50 untuk daerah tropis. Kelembaban udara  relatif  masih  diperbolehkan  sekitar  55  sampai  60  untuk  ruangan  yang
digunakan oleh banyak orang seperti ruang pertemuan. Nilai terkecil dan terbesar kelembaban relatif adalah 66,8 dan 75,66. Nilai kelembaban relatif  berada di
atas standar. Perbandingan kelembaban relatif aktual dengan standar dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Universitas Sumatera Utara