tinggi  badan  serta clothing insulation insulasi  pakaian  mahasiswa.  Berdasarkan Parsons  2003  dan  Stanton  et  al  2005  data  psikologis  terdiri  dari  data  sensasi
dan  preferensi  termal,  sensasi  dan  preferensi  aliran  udara,  kenyamanan  termal, persepsi  kelelahan  fisik  pada  tangan,  bahu,  punggung  dan  kaki.  Bentuk  dan
pertanyaan disesuaikan dengan kondisi ruang kelas dan mahasiswa serta data yang ingin  didapatkan  dalam  penelitian.  Referensi  lain  yang  digunakan  untuk  bentuk
dan  pertanyaan  kuesioner  termal  adalah  penelitian  N.H.  Wong  dan  S.S.  Khoo 2003 di Singapura tentang kenyamanan termal ruang kelas pada iklim tropis.
4.9 Sumber dan Prosedur Pengumpulan Data
4.9.1  Sumber data
Data  diperoleh  dari  hasil  pengamatan  dan  pengukuran  secara  langsung selama  melakukan penelitian. Data terbagi atas empat bagian yaitu pengumpulan
data  fisik,  personal,  fisiologis  dan  psikologis.  Data  fisik  terdiri  dari  temperatur udara,  kelembaban  relatif,  kecepatan  udara,  suhu  basah,  suhu  kering  dan  suhu
bola ruang kelas. Temperatur udara dan kelembaban relatif diukur dengan Four In One  Multi-Function  Environment  Meter.  Kecepatan  udara  diukur  dengan
anemometer.  Suhu  basah,  suhu  kering  dan  suhu  bola  diukur  dengan  Area  Heat Stress  Monitor  Questemp°10.  Pengukuran  data  fisik dilakukan  di  awal  dan  akhir
jam kuliah pada saat mahasiswa di ruang kelas. Pengukuran  dilakukan  pada  ketinggian  1,1  meter  Stanton  et  al.,  2005.
Ketinggian  1,1  meter  menunjukkan  posisi  leherkepala  mahasiswa  pada  saat duduk. Leherkepala merupakan titik akumulasi panas pada tubuh. Ketinggian 1,1
Universitas Sumatera Utara
meter  dijadikan  acuan  karena  belum  ada  acuan  standar  untuk  ketinggian leherkepala  pada  posisi  duduk  orang  Indonesia.  Pengukuran  dilakukan  pada  5
titik  yang  berbeda.  Tidak  ada  standar  jumlah  titik  pengukuran  termal  dalam ruangan.  Lima  titik tersebut  didasarkan  pada  sebaran  mahasiswa  duduk di  dalam
ruang  kelas  sehingga  pengukuran  lebih  dekat  dengan  mahasiswa  sebagai  objek penelitian  yang  merasakan  panas  ruang  kelas  Fanger,  1970.  Letak  titik-titik
pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Titik-titik Pengukuran Kondisi Termal Ruang Kelas
Data  personal  terdiri  dari  data  umur,  berat  dan  tinggi  badan  serta insulation clothing mahasiswa. Data personal diperoleh dari pertanyaan kuesioner
penelitian.  Data  fisiologis  terdiri  dari  suhu  tubuh,  denyut  nadi  inisial  DNI, denyut nadi kerja DNK.  DNI dan DNK diukur dengan Automatic Digital Blood
Universitas Sumatera Utara
Pressure Monitor yang digunakan mahasiswa di awal sampai selesai perkuliahan.
DNI diukur sebelum perkuliahan dimulai sedangkan DNK diukur setiap 15 menit sekali  selama  proses  perkuliahan  berlangsung.  Hasil  pengukuran  DNI  dan  DNK
secara  otomatis  tersimpan  di  dalam  alat  tersebut  sehingga  tidak  menggangu kegiatan belajar mahasiswa. Suhu tubuh diukur sebelum dan sesudah perkuliahan
dengan  Automatic  Scan  Thermometer  .  Data  fisiologis  yang  diukur  sebanyak  8 orang  mahasiswa  setiap  kuliah.  Hal  ini  karena  keterbatasan  jumlah  alat  yang
digunakan. Mahasiswa  yang  melakukan pengukuran data  fisiologis dipilih secara judgement  sampling.  Hal  ini  mempertimbangkan  mahasiswa  memiliki
karakteristik  seperti  jenis  kelamin,  umur  dan  sukubangsa  ethnic  yang  relatif sama uniform.
Selain  penilaian  fisik  dan  fisiologis  secara  langung,  penilaian  subjektif psikologis  perlu  dilakukan  untuk  melihat  efek  dari  paparan  panas  terhadap
manusia  Parsons,  2003
.
Pengumpulan  data  psikologis  dilakukan  dengan  cara menyebarkan  kuesioner  kepada  mahasiswa  di  awal  perkuliahan  dan  dikumpul
akhir  perkuliahan.  Data psikologis  terdiri  dari  data  sensasi dan  preferensi  termal, sensasi  dan  preferensi  aliran  udara,  kenyamanan  termal,  persepsi  kelelahan  fisik
pada tangan, bahu, punggung dan kaki.
4.9.2 Prosedur Pengumpulan Data