Jumlah  pengkondisian  udara  saat  ini  adalah  dua  unit  dengan  daya berkapasitas  2  PK  maka  dibutuhkan  13,2  PK  lagi  untuk  mendapatkan
kenyamanan termal.
6.2.2  Perhitungan Beban Kalor Rancangan Perbaikan Ruang Kelas
Kebutuhan  beban  daya  pengkondisian  udara  adalah  sebesar  11,172  kW untuk mendapatkan kenyamanan termal ruang kelas. Kebutuhan daya 11,172 kW
sangat besar sehingga bila direalisasikan akan mengakibatkan pemborosan energi tidak  efisien.  Selain  itu,  daya  pengkondisian  udara  terbesar  yang  tersedia
dipasaran  sebesar  2  PK  per  unit  maka  dibutuhkan  sekitar  7  unit  pengkondisian udara.  Pemasangan  pengkondisian  udara  sebanyak  7  unit  dalam  ruang  kelas
berukuran  10  x  7  x  4  m  tidak  efektif.  Untuk  tetap  mendapatkan  kenyamanan termal  namun  tetap  efektif  dan  efisien  maka  perlu  memaksimalkan  rancangan
perbaikan ruang kelas yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 1.
Memasang alat penutup pintu otomatis di pintu ruang kelas sehingga ruang kelas akan tetap tertutup kecuali digunakan untuk masuk atau keluar ruang
kelas 2.
Memasang tirai atau film anti radiasi pada kaca jendela pada kaca jendela untuk menghindari radiasi matahari langsung ke dalam ruang kelas.
3. Menutup  semua  ventilasi  ruang  kelas  dengan  plastik  untuk  menghindari
panas yang terkonveksi dari luar ke dalam ruang kelas. Ketiga  hal  ini  dilakukan  untuk  memaksimalkan  kinerja  pengkondisian
udara  sehingga  pertukaran  udara  dalam  ruang  kelas  berlangsung  lancar  tanpa
Universitas Sumatera Utara
dibebani  udara  panas  yang  masuk dari  luar  ke  dalam  kelas.  Ini  akan  menghemat penggunaan  daya  pengkondisian  udara  yang  digunakan  Bernard,  1996  dalam
Tarwaka, 2004. Jika diasumsikan beban kalor ruang kelas berkurang 10 karena melakukan ketiga cara di atas maka beban kalor ruang ruang kelas menjadi
= 4,2 PK - 4,2 x 10PK = 3,78 PK Beban  daya  pengkondisian  ruang  kelas  terbesar  adalah  9,9  PK  untuk
beban  kalor  yang  dihasilkan  mahasiswa.  Hal  ini  dikarenakan  jumlah  mahasiswa yang  banyak  saat  mengikuti  proses  belajar  dalam  ruang  kelas.  Pada  kuliah
pertama  jumlah  mahasiswa  ada  yang  mencapai  90 orang,  sedangkan  rata-ratanya 60 orang.  Jumlah  ini  sangat tidak seimbang dengan  luas  ruang kelas  yang  hanya
berukuran 10 x 7 x 4 meter. Berdasarkan Surat Departemen Pendidikan Nasional Nomor  2920DT2007  tentang  Penetapan  Daya  Tampung  Mahasiswa  bahwa
ruang  kuliah  2  m
2
per  mahasiswa.  Maka  standar  jumlah  mahasiswa  untuk  ruang kelas J17 203 adalah:
Luas kelas ruang kelas = p x l = 10 m x 7 m
= 70 m
2
Jumlah standar mahasiswa dalam kelas =
=
35 mahasiswa. Metabolisme rata-rata untuk aktivitas biasa seperti belajar adalah 70 Wm
2
atau setara dengan 1,2 met sedangkan untuk dosen mengajar di depan kelas adalah sekitar 95 Wm
2
atau setara dengan 1,6 met Stanton et al., 2005. Jika rancangan perbaikan  ruang  kelas  kondisi  aktual  diatas  dilakukan  maka  pengeluaran  energi
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa  tidak  akan  lebih  besar  dari  100  KkalJam  70  Wm
2
.  Sehingga Perhitungan pengkonversian beban kalor mahasiswa adalah sebagai berikut:
Energi  = 100 KkalJam Daya   = 100 KkalJam
1 Kkal = 1000 kal = 100000 x 4,2 JJam
1 kalori = 4,2 Joule =
1 Jam = 3600 detik = 116,67 Js Watt
Diasumsikan  50    pengeluaran  energi  yang  dihasilkan  berubah  menjadi  panas. Jadi beban kalor yang dihasilkan adalah:
= 116,67 Watt x 50 x 35 = 2041,67 Watt
1 PK = 735 Watt Maka kebutuhan beban daya pengkondisian udara ruang kelas berdasarkan standar
jumlah mahasiswa adalah =
,
= 2,78 PK Jika  pengkondisian  udara  telah  mencukupi  maka  penggunaan  kipas  tidak
perlu  lagi  sehingga  beban  kalor  ruang  kelas  menjadi  berkurang  yaitu  sebagai berikut:
= 0 Watt x  20 Watt x 50 Watt = 70 Watt maka kebutuhan beban daya pengkondisian udara ruang kelas adalah
= = 0,095 PK
Sehingga total beban daya yang dibutuhkan adalah Q
beban
= Q
luas ruang
+ Q
orang
+ Q
pencahayaan
+ Q
lain
Universitas Sumatera Utara
= 3,78 + 2,78 + 0,91 + 0,095 = 7,565 PK atau 5,5603 kW
Perbandingan  pembebanan  pengkondisian  udara    kondisi  aktual  dengan rancangan perbaikan ruang kelas dapat dilihat pada Tabel 6.10.
Tabel 6.10 Perbandingan Kondisi Aktual dengan Rancangan Perbaikan No
Faktor Kondisi Aktual  Rancangan Perbaikan
1 Beban kalor luas ruang PK
4,2 3,78
2 Beban kalor orang PK
9,9 2,78
3 Beban kalor pencahayaan PK
0,91 0,91
4 Beban kalor lain PK
0,2 0,095
5 Jumlah Mahasiswa orang
60 35
6 Total Beban Daya PK
15,2 7,565
7 Total Beban Daya kW
11,172 5,5603
Persentase penghematan energi =
, ,
,
x100 = 50,23 Standar  Intensitas  Konsumsi  Energi  IKE  untuk  bangunan  di  Indonesia
telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tahun 2004. Standar Intensitas Konsumsi Energi IKE  dapat dilihat pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Standar Intensitas Konsumsi Energi IKE No
Kriteria Ruangan AC
kWhm
2
bln Ruangan Non AC
kWhm
2
bln
1 Sangat Efisien
4,17 – 7,92 0,84 – 1,67
2 Efisien
7,92 – 12,08 1,67 – 2,5
3 Cukup Efisien
12,08 – 14,58 -
4 Agak Boros
14,58 – 19,17 -
5 Boros
19,17 – 23,75 2,5 – 3,34
6 Sangat Boros
23,75 – 37,75 3,34 – 4,17
Luas ruang kelas 70 m
2
. Satu minggu lima hari kuliah maka satu bulan 20 hari kuliah. Satu hari kuliah 9 jam. Intensitas konsumsi energi IKE ruang kelas
kondisi aktual dan rancangan perbaikan ruang kelas sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Daya kondisi aktual = 11,172 kW IKE =
,
= 28,728 kWhm
2
bln Sangat Boros
Daya rancangan perbaikan = 5,5603 kW IKE =
,
= 14,298 kWhm
2
bln Cukup Efisien
Jumlah  pengkondisian  udara  saat  ini  adalah  dua  unit  dengan  daya berkapasitas  2  PK  maka  dibutuhkan  5,565  PK  lagi  untuk  mendapatkan
kenyamanan  termal.  Rancangan  perbaikan  ruang  kelas  dapat  dilakukan  dengan memasang tiga unit pengkondisian udara atau Air Conditioning AC berkapasitas
2  PK  dan  satu  unit  bekapasitas  1,75  PK  pada  ruang  kelas.  Pemasangan pengkondisian  udara  sebanyak 4 unit  dalam  ruang kelas  berukuran  10  x  7 x 4  m
menjadi  lebih  efektif.  Pemasang  alat  penutup  pintu  otomatis,  pemasangan  tirai atau  film  anti  radiasi  pada  kaca  jendela,  menutup  semua  ventilasi  ruang  kelas
dengan plastik.
6.2.3  PMV dan PPD Rancangan Perbaikan Ruang Kelas