Analisis Faktor Fisiologis Analisis Faktor Psikologis

masing satu unit mesin pengkondisian udara atau Air Conditioning AC. Hal ini menunjukkan sebaran aliran udara di ruang kelas tidak merata.

6.1.2 Analisis Faktor Fisiologis

Salah satu indikasi bahwa telah terjadi tekanan panas pada suatu tempat kerja adalah peningkatan respon fisiologis pada tubuh pekerja yang bekerja di tempat kerja tersebut. Peningkatan respon fisiologis yang dimaksud seperti vasodilatasi, peningkatan temperatur tubuh, kulit dan denyut nadi Pulat, 1992 dalam Tarwaka, 2004. Rata-rata total suhu tubuh mahasiswa mengalami kenaikan yaitu 36,75°C sampai 37,06°C setelah belajar di ruang kelas. Kenaikan rata-rata total suhu tubuh mahasiswa tidak signifikan namun hal ini sudah mengindikasikan adanya tekanan panas ketidaknyamanan termal dalam ruang kelas . Rata-rata total denyut nadi mahasiswa juga mengalami kenaikan yaitu 74,38 sampai 86,77 denyut per menit setelah selesai kuliah.

6.1.3 Analisis Faktor Psikologis

Faktor Psikologis terdiri dari data sensasi dan preferensi termal, sensasi dan preferensi aliran udara, kenyamanan termal dan persepsi kelelahan fisik pada tangan, bahu, punggung dan kaki. Rata-rata pilihan mean vote sensasi termal terhadap ruang kelas yang dirasakan mahasiswa pada awal kuliah mengalami kenaikan pada akhir kuliah. Nilai rata-rata pilihan sensasi termal tertinggi pada kuliah kedua yaitu 0,63 di awal dan 0,94 di akhir kuliah. Rata-rata pilihan Universitas Sumatera Utara preferensi termal mahasiswa terhadap ruang kelas adalah sejuk. Nilai tertinggi rata-rata pilihan preferensi termal adalah -1,08 pada kuliah kelima. Rata-rata pilihan sensasi aliran udara terhadap ruang kelas yang dirasakan mahasiswa pada awal dan akhir kuliah adalah antara netral dan sedikit berangin nilai antara 0 dan 1. Nilai rata-rata pilihan sensasi aliran udara tertinggi pada kuliah keenam yaitu 1,05 di awal dan 0,81 di akhir kuliah. Hal ini dikarenakan waktu kuliah keenam pada sore hari pukul 15.55-17.10 aliran udara bertambah dari luar ruang kelas melalui jendela yang terbuka. Rata-rata pilihan preferensi aliran udara rmahasiswa terhadap ruang kelas adalah sedikit berangin. Nilai tertinggi rata-rata pilihan preferensi aliran udara adalah 1,35 di awal dan 1,26 di akhir kuliah kelima. Rata-rata pilihan kelelahan fisik yang dirasakan mahasiswa untuk tangan, bahu, punggung dan kaki adalah antara tidak lelah dan sedikit lelah nilai antara 0 dan 1 pada awal kuliah. Namun pada akhir kuliah mengalami kenaikan antara sedikit lelah dan lelah nilai antara 1 dan 2 baik untuk tangan, bahu, punggung maupun kaki. Rata-rata pilihan kenyamanan termal terhadap ruang kelas yang dirasakan mahasiswa adalah tidak nyaman. Pada awal kuliah pertama nilai rata-rata pilihan kenyamanan termal adalah netral. Hal ini dikarenakan waktu kuliah pertama pada pagi hari pukul 08.00 cenderung temperatur belum tinggi. Namun demikian, di akhir kuliah pertama mahasiswa lebih merasa tidak nyaman. Begitu juga pada kuliah keenam. Nilai tertinggi rata-rata pilihan ketidaknyamanan termal pada kuliah kedua yaitu -0,49 di awal dan -0,51 di akhir kuliah. Universitas Sumatera Utara

6.1.4 Analisis Regresi dan Korelasi