Pengkondisian Udara LANDASAN TEORI

2. Mengurangi beban panas radiasi dengan cara: a. Menurunkan temperatur udara dari proses kerja yang menghasilkan panas. b. Relokasi proses kerja yang menghasilkan panas. c. Penggunaan tameng panas dan alat pelindung yang dapat memantulkan panas 3. Mengurangi temperatur dan kelembaban. Cara ini dapat diakukan melalui ventilasi atau pendinginan secara mekanis. Cara ini telah terbukti secara dramatis dapat menghemat biaya dan meningkatkan kenyamanan Bernard, 1996 dalam Tarwaka, 2004 4. Meningkatkan pergerakan udara. Peningkatan pergerakan udara melalui ventilasi buatan dimaksudkan untuk memperluas pendinginan evaporasi, tetapi tidak boleh melebihi 1,2 mdetik. Sehingga perlu dipertimbangkan bahwa menambah pergerakan udara pada temperatur yang tinggi 40 o C dapat berakibat kepada peningkatan panas.

3.8 Pengkondisian Udara

5 Salah satu tujuan pemasangan ventilasi adalah membantu mendapatkan kenyamanan termal. Ventilasi merupakan proses untuk menjatah udara segar ke dalam bangunan gedung dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Suatu ruangan yang layak ditempati harus dilengkapi dengan ventilasi alami atau ventilasi mekanis. Salah satu ventilasi mekanis yang biasa digunakan saat ini 5 BSN. SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung, 2001. Universitas Sumatera Utara adalah pengkondisian udara atau Air Conditioning AC. Perhitungan kebutuhan jumlah pengkondisian udara dilakukan dengan menghitung beban kalor yang ada di ruangan. Beban kalor dalam suatu ruangan secara sederhana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Q beban = Q luas ruang + Q orang + Q pencahayaan + Q lain XII dengan: Q beban = Total beban kalor Q luas ruang = Beban kalor untuk luas ruangan Q orang = Beban kalor untuk aktifitas pengguna ruangan Q pencahayaan = Beban kalor untuk pencahayaan ruangan Q lain = Beban kalor peralatan yang menghasilkan panas dalam ruangan. Universitas Sumatera Utara IV-1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Objek dan Waktu Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah ruang kelas J17 203 dan mahasiswa Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara DTM FT USU yang menggunakan ruang kelas. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Nopember 2013.

4.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan berkorelasi dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesien korelasi. Dalam penelitian ini menganalisis sejauh mana keterkaitan faktor temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan udara dan temperatur radiasi rata-rata dengan temperatur efektif dan temperatur operatif sebagai parameter kenyamanan termal.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa pengguna ruang kelas J17 203 DTM FT USU. Jumlah populasi pengguna ruang kelas selama lima hari kuliah adalah 897 mahasiswa. Penetuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling yaitu judgement sampling. Hal ini Universitas Sumatera Utara