Tabel 3.2 Nilai Insulasi Panas I
clo
untuk Setiap Jenis Pakaian Lanjutan
Jenis Pakaian Insulasi Panas I
clu
Normal 0,25
Planel 0,28
Gaunrok Rok tipis musim panas
0,15 Gaun tebal musim dingin
0,25 Gaun tipis, lengan pendek
0,20 Gaun musim dingin, lengan panjang
0,40 Boiler suit
0,55
Baju hangat Rompi berlengan
0,12 Baju hangat tipis
0,20 Baju hangat
0,28 Baju hangat tebal
0,30
Jaket Jaket musim panas
0,25 Jaket
0,35 Blazer
0,30
Insulasi tinggi, fibre-pelt Boiler suit
0,90 Celana
0,35 Jaket
0,40 Rompi
0,20
Pakaian luar Mantel
0,60 Jaket
0,55 Parka
0,70
Lain-lain Kaus kaki
0,02 Kaus kaki tebal sepergelangan kaki
0,05 Kaus kaki tebal panjang
0,10 Stoking nilon
0,03 Sepatu bersol tipis
0,02 Sepatu bersol tebal
0,04
Sumber: Human Thermal Environments, Ken Parsons
3.2 Luas Permukaan Tubuh Body Surface Area
Total  luas  permukaan  tubuh  secara  manual  diperkirakan  dari  persamaan yang disederhanakan Dubois berikut:
A
D
= 0.202 x W
0.425
x H
0.725
III dimana:
Universitas Sumatera Utara
A
D
= Dubois Area atau luas permukaan tubuh m
2
W   = Berat badan kg H    = Tinggi badan m
Nilai standar 1,8 m
2
terkadang digunakan untuk seorang pria dengan berat 70  kg  dan  tinggi  badan  1,73  m.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  A
D
adalah  sebuah perkiraan perhitungan luas permukaan tubuh.
3.3 Effective Temperature ET
Standar  ASHRAE  untuk  temperatur  efektif  didefinisikan  sebagai temperatur udara ekuivalen pada  lingkungan  isotermal dengan kelembaban udara
relatif  50,  dimana  orang  memakai  pakaian  standar  dan  melakukan  aktifitas tertentu akan menghasilkan temperatur kulit dan kebasahan kulit yang sama.
Temperatur  efektif  merupakan  indeks  lingkungan  yang  menggabungkan temperatur  dan  kelembaban  udara  menjadi  satu  indeks  yang  mempunyai  arti
bahwa  pada  temperatur  tersebut  respon  dari  orang  pada  kondisi  tersebut  adalah sama,  meskipun  mempunyai  temperatur  dan  kelembaban  yang  berbeda,  tetapi
keduanya  harus  mempunyai  kecepatan  udara  yang  sama.  Zona  kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat dibagi menjadi:
Sejuk Nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Nyaman Optimal, antara temperatur efektif 22,8°C~25,8°C
Hangat Nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
Andris Auliciems dan Steven  V. Szokolay  menghitung
Effective Temperature
ET  dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
ET = T
db
– 0.4T
db
– 101-RH100 IV
dengan ET
= Temperatur efektif °C RH
= Kelembaban relatif T
db
= Suhu kering °C
3.4 Operative Temperature T
op
Temperatur operatif
adalah temperatur
umum dari
lingkup lapisanpemukaan  hitam  terhadap  penghuni  suatu  tempat  dan  akan  memberikan
perasaan  kenyamanan  termal  yang  sama  dengan  kondisi  udara  yang  dimaksud. Temperatur operatif  telah  mempertimbangkan  panas  radiasi.  Temperatur  operatif
merupakan  temperatur  rata-rata  dari  temperatur  radiasi  rata-rata  dan  temperatur udara kering ruangan untuk kecepatan udara  yang rendah  V
a
= 0,1 ms. Untuk kecepatan  udara  yang  lebih  besar  perhitungan  temperatur  operatif  dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut: T
op
= A.T
a
+ 1-A.T
mrt
V dengan
T
op
= Temperatur operatif °C T
a
= Temperatur udara °C T
mrt
= Temperatur radiasi rata-rata °C A
= Konstanta kecepatan udara Nilai A = 0,5 untuk Va0,2 mdet; A = 0,6 untuk 0,2 mdet Va0,6 mdet; A =
0,7 untuk 0,6 mdet Va0,2 mdet.
Universitas Sumatera Utara
Batas  kenyamanan  termal  temperatur  operatif  musim  dingin  berkisar antara  20°C  sampai  23,5°C  pada  kelembaban  udara  relatif  60  dan  berkisar
antara  20,5°C  sampai  24,5°C  pada  20°C  titik  jenuh  dan  dibatasi  oleh  temperatur efektif 20°C sampai 23,5°C. Batas kenyamanan termal temperatur operatif musim
panas berkisar antara 22,5°C sampai 26°C pada kelembaban udara relatif 60 dan berkisar  antara  23,5°C  sampai  27°C  pada  20°C  titik  jenuh  dan  dibatasi  oleh
temperatur  efektif  23°C  sampai  26°C.  Untuk  perancangan  umumnya  diambil 25°C±1°C.
3.5     Indeks  Predicted  Mean  Vote  PMV  dan  Predicted  Percentage Dissatisfied PPD