Teori Andersen Health System Model Model Kepercayaan Kesehatan Health Belief Model

2.4 Teori tentang Penggunaan Pelayanan Kesehatan

Menurut Levey dan Loombo yang dijabarkan oleh Azrul Azwar 1996, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencagah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Dalam mencapai kesejahteraan dan pemeliharaan penyembuhan penyakit sangat diperlukan pelayanan kesehatan yang bermutu dimana tanpa adanya pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh di wilayah Indonesia ini tidak akan tercapai derajat kesehatan yang optimal Azwar, 1996.

2.4.1 Teori Andersen Health System Model

Menurut teori Andersen dalam Muzaham 1995, ada tiga faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan yaitu : 1. Mudahnya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan karakteristik predisposisi. 2. Adanya faktor-faktor yang menjamin terhadap pelayanan kesehatan yang ada karakteristik pendukung. 3. Adanya kebutuhan pelayanan kesehatan karakteristik kebutuhan. Predisposing Need Enabling Health Service Use Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Model Kepercayaan Kesehatan Health Belief Model

Model kepercayaan adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio- psikologis seperti disebutkan diatas. Munculnya model ini didasarkan pada kenyataan bahwa problem-problem kesehatan ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh provider kesehatan. Kegagalan ini akhirnya memunculkan teori yang menjelaskan perilaku pencegahan penyakit preventive health behavior, yang oleh Becker 1974 dikembangkan dari teori lapangan Lewin, 1954 menjadi model kepercayaan kesehatan health belief model. Ada 4 variabel yang menyebabkan seseorang mengobati penyakitnya: 1. Kerentanan yang dirasakan Perceived susceptibility Agar seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya, ia harus merasakan bahwa ia rentan susceptible terhadap penyakit tersebut. Dengan kata lain, suatu tindak pencegahan terhadap suatu penyakit akan timbul bila seseorang telah merasakan bahwa ia atau keluarganya rentan terhadap penyakit tersebut. 2. Keseriusan yang dirasakan Perceived Seriousness Tindakan individu untuk mencari pengobatan dan pencegahan penyakit akan didorong pula oleh persepsi keseriusan penyakit tersebut. Penyakit polio misalnya, akan dirasakan lebih serius bila dibandingkan dengan flu. Oleh karena Universitas Sumatera Utara itu, tindakan pencegahan polio akan lebih banyak dilakukan bila dibandingkan dengan pencegahan pengobatan flu. 3. Manfaat dan rintangan-rintangan yang dirasakan Perceived benafis and barries Apabila individu merasa dirinya rentan untuk penyakit-penyakit yang dianggap gawat serius, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan ini tergantung pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut. Pada umumnya manfaat tindakan lebih menentukan daripada rintangan-rintangan yang mungkin ditemukan di dalam melakukan tindakan tersebut. 4. Isyarat atau tanda-tanda untuk bertindak Cues to action Untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan, kegawatan dan keuntungan tindakan, maka diperlukan isyarat-isyarat yang berupa faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut misalnya, pesan-pesan pada media masssa, nasihat atau anjuran kawan-kawan atau anggota keluarga lain dari si sakit, dan sebagainya.

2.4.3 Teori Lawrence Green